Petugas Pengantar Barang Menggerutu, Penjelasan Pekerja Konstruksi Membuatnya Merasa Bersalah

ETIndonesia-Seorang netizen dengan panggilan ‘Dcard’ berbagi sebuah kejadian yang dia alami sendiri beberapa hari yang lalu. Ini mengajarkan kepadanya pelajaran berharga. Dia sedang bekerja di gerai makanan cepat saji dan tugas utamanya sebagai seorang pengantar makanan.

Suatu ketika, Dcard harus mengirimkan pesanan ke lokasi konstruksi. Ketika melihat alamat pengiriman, dia melihat bahwa itu adalah lokasi konstruksi di seberang restoran fast food-nya.

Saat dia mengantarkan pesanan, dia menggerutu: “Apakah Anda orang cacat? Begitu dekat dan tetap saja, Anda masih ingin saya mengantarkan?! ” Gumamnya didengar oleh pekerja yang memesan makanan dan ini adalah penjelasannya …

Dcard tidak puas dengan pelanggan yang memesan makanan itu dan saat Dcard mengetahui alasan sebenarnya, dia merasa bersalah.

Dcard memperhatikan bahwa alamat pengirimannya hanya di seberang restoran. Pelanggan yang memesan makanan adalah pekerja bangunan yang berusia di atas 40 atau 50an.

Dengan baik, pelanggan itu mengucapkan terima kasih kepada Dcard saat memeriksa pesanannya.

Pekerja konstruksi tersebut berkata, “Terima kasih telah mengantarkan makanan saya. Begitu dekat namun saya masih harus meminta pengiriman. Saya adalah pekerja bangunan dan pakaian saya sangat kotor. Saya tidak berani masuk ke restoran Anda jadi saya harus memanggil pesanan pengiriman.”

Setelah mendengar kata-kata ini, mata Dcard dipenuhi air mata. Kemarahan yang terbentuk di dalam hatinya tiba-tiba berlalu. Dia merasa bersalah dengan pikiran buruknya sekarang.

Dcard dengan cepat menjawab: “Tidak, tidak perlu merasa rendah. Orang-orang yang benar-benar kotor adalah mereka yang memandang rendah Anda!”

Setelah pekerja bangunan mendengar kata-kata itu, pekerja konstruksi itu mengucapkan terima kasih dan pergi.

Setelah insiden ini, Dcard merefleksikan pemikiran sebelumnya dan penilaian yang bias terhadap pekerja konstruksi: “Saya pikir sangat buruk jika kita menilai seseorang dari penampilan mereka karena kita tidak tahu bagaimana mereka menjalani hidup mereka.

“Kita hanya melihat penampilan mereka tapi kita tidak tahu latar belakang mereka. Karena itu, saya pikir kita harus menghormati setiap orang yang bekerja keras di industrinya masing-masing.”

Netizen lain yang melihat posting ini berbagi pemikiran mereka:

“Saya memiliki keluarga yang bekerja di proyek bangunan dan mereka akan selalu sangat lelah saat mereka kembali ke rumah.”

“Bagian paling kotor adalah hati manusia!”

“Kata-kata pekerja konstruksi sangat memilukan. Masyarakat kita harus memiliki lebih banyak kebaikan dan kasih sayang terhadap mereka. ”

Pernahkah Anda mengalami kejadian seperti itu? Bagikan pemikiran dan pengalaman Anda di komentar di bawah ini!(iin/yant)

Sumber: en.goodtimes.my

Apakah Anda menyukai artikel ini? Jangan lupa untuk membagikannya pada teman Anda! Terimakasih.