Wabah Salmonella Menyebar ke 25 Negara Bagian di AS, Ratusan Orang Sakit

Jack Phillips/Gao Shan

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyatakan pihaknya sedang menyelidiki wabah Salmonella yang menyebar di 25 negara bagian di AS. Wabah ini belum ditentukan apakah terkait dengan sumber makanan atau produk tertentu

Sejauh ini sekitar 127 orang  jatuh sakit akibat merebaknya wabah Salmonella  dan 18 orang dirawat di rumah sakit di Amerika Serikat. Namun, CDC memperingatkan bahwa jumlah sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi.

CDC AS di situs webnya pada 17 September menyatakan: “Banyak orang telah pulih tanpa perawatan medis dan belum diuji untuk Salmonella.” Tidak ada laporan kematian akibat wabah itu.

Menurut peta yang disediakan oleh badan tersebut, sebagian besar laporan kasus terjadi di Texas dan Minnesota. Menurut siaran pers, wabah pertama terjadi pada awal Agustus, dan kasus terakhir yang dilaporkan terjadi pada 1 September.

CDC AS mengatakan : “Jumlah sebenarnya pasien dalam epidemi mungkin jauh lebih tinggi daripada jumlah yang dilaporkan,  epidemi mungkin tidak terbatas pada negara bagian di mana penyakit itu diketahui.”

Laporan itu menambahkan: “Usia warga yang terkena dampak berkisar dari kurang dari 1 tahun hingga 82 tahun, dengan usia rata-rata 33 tahun, dan 59% di antaranya adalah wanita.”

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS -FDA-  mengonfirmasi kepada media,  mereka  menganalisis catatan laporan yang dikumpulkan dari restoran tempat pasien makan sebelum mereka jatuh sakit.

CDC menyatakan, pihaknya sedang menganalisis data. CDC juga Belum mengidentifikasi makanan tertentu sebagai sumber potensial wabah ini.” Hal ini membuat epidemi masih misteri.

Gejala yang mungkin terjadi setelah terinfeksi Salmonella antara lain: diare, muntah, demam, kram perut, dan dehidrasi. Menurut lembaga kesehatan, gejala ini mungkin mulai muncul antara enam jam dan seminggu setelah terpapar bakteri. Kebanyakan pasien sembuh setelah empat sampai tujuh hari dan tidak memerlukan pengobatan.

CDC AS merekomendasikan agar orang-orang mengambil langkah keamanan pangan, termasuk mencuci peralatan, tangan dan makanan, dan menyimpan makanan yang berbeda secara terpisah. Orang juga harus memastikan bahwa semua makanan dimasak pada suhu yang cukup tinggi.

Menurut Departemen Pertanian AS, sekitar 862.000 pon makanan pembuka yang tidak diproses ditarik kembali pada bulan Agustus lalu.  Dikarenakan makanan ini mungkin terkontaminasi Salmonella, menyebabkan infeksi di 17 negara bagian. (hui)