AS Kembali Menambahkan 860.000 Kasus COVID-19, Australia Batalkan Persyaratan Konfirmasi Tes PCR

Li Mei dan Ruili

Sebanyak 295 juta orang di seluruh dunia, kecuali daratan Tiongkok, didiagnosis dengan COVID-19  dan sekitar 5,46 juta orang meninggal dunia, pada Rabu (5/1/2022). Jumlah orang yang baru didiagnosis di Amerika Serikat melebihi 860.000 kasus. Presiden Polandia Andrzej Duda terinfeksi untuk keduakalinya.

Taiwan menambahkan 25 kasus baru imigrasi dari luar negeri pada Rabu 5 Januari, dan tambahan kasus lokal yang dikonfirmasi adalah petugas kebersihan di Bandara Taoyuan.

Dalam kasus cluster Bandara Taoyuan, total 5 orang telah didiagnosis, yang semuanya merupakan  infeksi terobosan, termasuk kasus pertama pengemudi taksi Taiwan yang terinfeksi varian Omicron.

Menurut statistik dari Universitas Johns Hopkins, Amerika Serikat memberitahukan 860.000 kasus yang dikonfirmasi pada hari Selasa dan tambahan 2.384 kasus kematian.

Presiden AS Joe Biden pada Selasa 4 Januari mengatakan bahwa, ada juga infeksi cluster di Gedung Putih, tetapi dia mengatakan kepada orang-orang untuk tidak terlalu panik.

“Anda mungkin masih bisa terinfeksi virus Corona baru, tetapi sangat tidak mungkin untuk terjangkit penyakit serius. Kami telah melihat kasus virus Corona baru di tempat kerja yang divaksinasi di seluruh Amerika Serikat, termasuk di gedung putih,” ujarnya. 

Biden mengatakan bahwa virus varian Omicron berbeda dengan Delta. Para pelejar masih  aman di sekolah dan dapat terus membuka sekolah.

Dia juga mengatakan bahwa tim telah diinstruksikan untuk menggandakan pesanan obat antivirus Pfizer dengan total 20 juta pil. Biden mengatakan pil ini akan secara drastis mengurangi jumlah rawat inap dan kematian.

Australia memiliki lebih dari 64.000 kasus yang dikonfirmasi pada Rabu, membuat rekor sehari. Sebanyak 2.990 orang dirawat di rumah sakit dan 196 pasien membutuhkan perawatan intensif.

Namun demikian, banyak pusat pengujian harus ditutup karena kelebihan beban, sehingga jumlah diagnosis yang dikonfirmasi tidak lagi mencerminkan situasi sebenarnya.

Perdana Menteri  Asutralia, Scott Morrison mengumumkan pada Rabu bahwa mereka akan menghapus persyaratan untuk pengujian PCR untuk mengkonfirmasi diagnosis.

“Jika Anda adalah kontak dekat dan telah menjalani tes antigen cepat dan hasilnya positif, maka Anda tidak perlu melakukan tes PCR untuk konfirmasi, yang akan mengurangi tekanan pada jalur tes PCR,” katanya.

Presiden Polandia Andrzej Duda kembali terinfeksi COVID-19 pada Rabu, dia terinfeksi pada Oktober tahun lalu. Duda telah menerima tiga dosis vaksin.

Menurut laporan, Duda dinyatakan positif setelah beberapa kasus dikonfirmasi oleh staf Kantor Kepresidenan Polandia. (hui)