Tiongkok Tidak Mampu Menghasilkan Chip yang Canggih Tanpa Mesin Litografi ASML Belanda

oleh Zhang Ting

CEO produsen peralatan chip dan raksasa litografi Belanda ASML Holding pada Rabu 19 Januari mengatakan bahwa, pihaknya tidak memiliki lisensi untuk mengirim salah satu dari mesin litografi canggih yang diperlukan dalam pembuatan chip komputer canggih ke daratan Tiongkok. Analisis menunjukkan bahwa tanpa mesin litografi ASML, akan sulit bagi perusahaan di daratan Tiongkok untuk memproduksi chip canggih.

Pemerintah Belanda melarang ASML mengekspor mesin litografi canggih, terutama karena peralatan tersebut dianggap sebagai produk berfungsi ganda yang dapat disalahgunakan untuk tujuan militer. Karena itu pemerintah Amerika Serikat menekan pihak Belanda.

Sulit bagi Tiongkok untuk menjiplak teknologi litografi canggih

Menurut laporan Reuters pada 19 Januari, CEO ASML Peter Wennink mengatakan bahwa Boleh-boleh saja jika Tiongkok ingin mencoba, tetapi dia tidak berpikir bahwa Tiongkok akan mampu secara mandiri mereplikasi teknologi litografi canggih,  karena ASML mengandalkan inovasi tanpa henti dan mengintegrasikan komponen dari pemasok non-Tiongkok. Pemasok Tiongkok belum mampu memasok komponen-komponen itu.

ASML hampir memonopoli pasar mesin litografi dunia. Mesin ini sangat penting untuk membuat mikroprosesor canggih. Mesin unik seberat 180 ton ini digunakan oleh perusahaan-perusahaan termasuk Intel, Samsung Electronics Korea Selatan, dan TSMC yang memasok chip untuk Apple. Produk mikroprosesor dari mesin tersebut untuk digunakan mulai dari smartphone mutakhir dan perangkat seluler 5G hingga komputer untuk kecerdasan buatan.

Wall Street Journal dalam sebuah laporannya pada Juli 2021, juga mengungkapkan bahwa Tiongkok kesulitan untuk mendapatkan mesin untuk membuat chip canggih.

Pemerintah Tiongkok yang bermaksud memasok mesin litografi Belanda senilai USD.150 juta untuk mengurangi ketergantungan perusahaan telekomunikasi besar seperti Huawei dan perusahaan teknologi lainnya dari pemasok chip luar negeri. Terhalang karena ASML belum mendapatkan lisensi ekspor dari pemerintah Belanda.

Menurut pejabat AS, bahwa dengan mempertimbangkan masalah keamanan nasional, pemerintahan Biden meminta pemerintah Belanda untuk membatasi penjualan mesin litografi.

Sikap ini merupakan kelanjutan dari kebijakan yang diterapkan oleh pemerintahan sebelumnya. Presiden Trump yang pertama kali mengkonfirmasi adanya nilai strategis yang tinggi dari mesin litografi ASML, ia kemudian menghubungi pejabat Belanda.

Sulit bagi produsen Tiongkok untuk menghasilkan chip kelas atas tanpa mesin litografi ASML

ASML dapat mengekspor teknologi yang lebih kuno kepada Tiongkok. Pada tahun 2021, sekitar USD. 2,2 miliar atau 16% dari penjualan peralatan ASML datang dari perusahaan daratan Tiongkok. Tetapi Wall Street Journal memberitakan bahwa, para analis percaya tanpa mesin ASML yang paling canggih, produsen chip Tiongkok tidak akan dapat membuat chip canggih sampai pengembang peralatan domestik mereka bisa menyusulnya. Tetapi, untuk itu butuh waktu setidaknya 10 tahun bagi Tiongkok untuk mencapai tingkat teknis yang dimiliki ASML sekarang.

Inti pembuat chip adalah mesin litografi. Litografi setara dengan sebuah proses yang menggunakan cahaya untuk melacak garis-garis seperti kisi-kisi pada wafer silikon dan kemudian menghapus garis-garis itu, dan kepingan silikon yang tersisa kemudian menjadi transistor.

Semakin tinggi jumlah transistor pada sebuah chip, semakin tinggi fungsi chip tersebut. Salah satu cara terbaik untuk mengetsa lebih banyak transistor pada sebuah chip adalah dengan mengetsa garis lebih tipis. Teknologi ini adalah spesialisasinya perusahaan ASML. Mesin litografi ASML dapat menggores garis tertipis di dunia saat ini.

Pesaing seperti Canon Inc. (CAJ) dan Nikon Corp. hanya dapat memproduksi alat pembuat chip generasi yang lebih lama. Intel, Samsung Electronics dan TSMC membeli saham ASML pada tahun 2012, setelah mengakui peran kunci teknologi mereka dalam mendorong daya komputasi.

Washington secara langsung menargetkan perusahaan-perusahaan Tiongkok seperti Huawei dan berusaha membujuk sekutu asing untuk membatasi penggunaan peralatan buatan Huawei, karena kekhawatiran bahwa Huawei menjadi mata-matai komunis Tiongkok. Meskipun hal ini terus dibantah Huawei.

Pada Mei 2020, Kementerian Perdagangan AS merevisi UU. Aturan Produk Asing Langsung (Foreign Direct Product Rule) untuk melarang produsen chip menjual chip yang diproduksi menggunakan teknologi dan peralatan AS ke perusahaan Huawei tanpa izin dari pemerintah AS. Larangan tersebut sebenarnya mencakup hampir semua pembuat chip kelas atas di dunia, termasuk perusahaan Taiwan TSMC.

Bloomberg melaporkan bahwa jika HiSilicon, perusahaan milik Huawei bermaksud untuk membangun pabrik pemrosesan chip di Tiongkok tanpa peralatan dari teknologi AS, itu adalah mimpi di siang bolong, karena membutuhkan mesin litografi EUV, perangkat pembuat chip generasi berikutnya yang diproduksi oleh ASML di Belanda. Namun, mesin ASML juga menggunakan teknologi Amerika Serikat.

Selama pemerintahan Trump, Deputi Penasihat Keamanan Nasional saat itu Charles Kupperman menjelaskan kepada pejabat Belanda bahwa mesin litografi ASML tidak akan berfungsi tanpa suku cadang AS, dan bahwa Gedung Putih memiliki wewenang untuk membatasi ekspor bagian dari suku cadangnya ke Belanda. (sin)