Krisis Ukraina Meningkat, Biden Mengadakan Pembicaraan Video dengan Sekutu Eropa

oleh Bi Xinci dan Chen Haiyue

Presiden AS Joe Biden pada Senin 24 Januari mengadakan pertemuan video dengan para pemimpin Uni Eropa. Setelah itu Biden mengatakan bahwa AS dan Uni Eropa telah bersepakat untuk menghadapi Rusia. Saat ini, militer AS telah memasuki tingkat siaga tinggi, dan banyak negara juga mengumumkan tentang rencananya untuk mengevakuasi keluarga diplomat mereka dari Ukraina. Menteri Luar Negeri Inggris mengatakan bahwa dirinya akan mengunjungi Ukraina pada minggu depan.

“Saya telah mengadakan pertemuan yang sangat sangat baik dengan semua pemimpin Eropa, dan [pandangan] kami sepenuhnya sama,” kata Presiden AS Joe Biden.

AS dan sekutu Eropa telah menyetujui langkah selanjutnya dalam melawan Rusia, kata Presiden AS Joe Biden setelah pertemuan video dengan para pemimpin Uni Eropa pada Senin.

Pentagon mengatakan bahwa lebih dari 8.500 orang tentara AS telah disiagakan dan dapat dikirim ke Eropa setiap saat dibutuhkan.

“Menempatkan pasukan ini dalam keadaan siaga tinggi, hanyalah siaga tinggi, belum ada keputusan akhir apakah akan mengirim pasukan dari AS”, kata juru bicara Kementerian Pertahanan AS Kirby.

Pada Selasa, Moskow menanggapi dengan mengatakan tindakan AS itu akan meningkatkan ketegangan.

Peskov, juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan : “Kami sangat prihatin dengan tindakan Amerika Serikat”.

Namun, dalam video yang dirilis Kementerian Pertahanan Rusia pada Selasa menunjukkan bahwa sistem rudal Iskander telah diikutsertakan dalam latihan militer di wilayah perbatasan distrik militer barat. Latihan militer tersebut akan berlangsung hingga 29 Januari.

Militer Rusia juga mengungkapkan bahwa pada Selasa, tentara Rusia memulai inspeksi kesiapan tempur lebih dari 6.000 orang tentara di distrik militer selatan yang berbatasan dengan Ukraina.

Hari Senin, Kementerian Luar Negeri AS kembali menegaskan bahwa jika Rusia sampai menginvasi Ukraina, maka ia akan menghadapi tanggapan keras dari Amerika Serikat dan sekutunya.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Edward ‘Ned’ Price mengatakan : “Jika pasukan Rusia melintasi perbatasan, itu akan menjadi invasi baru. Amerika Serikat dan sekutunya akan merespons dengan cepat, keras, dan dalam persatuan”.

Kementerian Luar Negeri juga mengatakan, minggu depan AS dapat memberikan tanggapan tertulis kepada Rusia tentang jaminan keamanan.

Pada Selasa, 25 Januari Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne mengatakan bahwa Australia segera akan mengevakuasi keluarga diplomatnya dari Ukraina.

Dia mengatakan bahwa Australia tidak akan mengirim pasukan tetapi meminta Rusia untuk mengurangi ketegangan.

Menteri Luar Negeri Inggris, Elizabeth Mary ‘Liz’ Truss mengatakan pada hari Selasa bahwa dirinya akan mengunjungi Ukraina minggu depan. Dia juga memperingatkan Rusia bahwa jika menginvasi Ukraina, maka Rusia akan dikenakan sanksi multinasional.

Menteri Luar Negeri Inggris Truss mengatakan : “Invasi militer Rusia ke Ukraina akan menjadi kesalahan strategis yang sangat besar dan membebani ekonomi Rusia, termasuk menghadapi sanksi yang terkoordinasi”.

Pada Senin, NATO mengatakan bahwa pihaknya akan mengirim lebih banyak kapal perang dan jet tempur ke Eropa Timur.

Secara terpisah, Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hiroichi Matsuno juga mendesak warga Jepang di Ukraina untuk segera meninggalkan negara itu. (sin)