Belanda Cabut Lockdown, Denmark Akhiri Pembatasan COVID-19 dan Kembali Jalani Kehidupan Normal

 Lorenz Duchamps

Pemerintah Belanda mengumumkan akan mulai mencabut salah satu pembatasan COVID-19 terberat di Eropa, yang memungkinkan industri perhotelan mulai kembali menyambut pelanggan.

“Pada 26 Januari, sebagian besar lokasi di negara kita dapat dibuka kembali, dalam kondisi tertentu,” kata pemerintah dalam panduan yang menjelaskan kondisi pembukaan kembali. 

“Ini berarti restoran dan bar, bioskop, teater, tempat musik, museum, kebun binatang, dan taman hiburan dapat dibuka kembali,” tambah pernyataan itu. 

Belanda menjalani lockdown keras sejak pertengahan Desember—ketika pemerintah memaksa sejumlah tempat usaha yang tidak esensial dan para profesional seperti tukang cukur untuk menutup toko.

Sejak 26 Januari, industri perhotelan Belanda diizinkan untuk menyambut kembali pelanggan, meskipun hanya dengan kapasitas yang dikurangi dan aturan jarak sosial yang berlaku. 

Sektor ini juga tidak akan diizinkan buka antara pukul 22.00. Hingga pukul 5 pagi dan pelanggan harus dapat menunjukkan paspor vaksin COVID-19 untuk dapat masuk ke lokasi.

Ribuan pengunjuk rasa baru-baru ini memadati jalan-jalan di negara itu, ketika kemarahan meningkat atas perintah pemerintah untuk mengizinkan toko-toko yang tidak esensial, tukang cukur, dan pekerja seks untuk melanjutkan bisnis pada 15 Januari, sementara tempat lainnya seperti restoran dan kafe harus tetap tutup.

Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte menyampaikannya pada hari Selasa, ketika ia mengumumkan pelonggaran pembatasan COVID-19 terberat di Eropa. Ia juga mengumumkan pemerintah “mengambil langkah besar hari ini untuk membuka” negara.

“Kami benar-benar mengambil risiko hari ini, dan kami harus jelas tentang hal itu,” kata Rutte. 

Relaksasi pembatasan diberlakukan ketika Institut Nasional untuk Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan (RIVM), sebuah lembaga independen dari Kementerian Kesehatan Belanda, pada  Selasa melaporkan rekor 366.120 kasus untuk minggu sebelumnya, melonjak 51 persen. Meskipun jumlah keseluruhan kasus virus telah meningkat, serta rawat inap, jumlah pasien yang dirawat di ICU mulai menurun.

Hampir 90 persen orang dewasa di Belanda telah disuntik dan sekitar 57 persen memiliki suntikan booster. Dari mereka yang berusia 60 tahun ke atas yang memenuhi syarat untuk booster, sekitar 90 persen telah menerima suntikan, menurut RIVM.

Sementara itu di Denmark, Perdana Menteri Mette Frederiksen  pada Rabu 2 Februari, mengatakan bahwa setelah banyak konferensi pers yang serius, dia akhirnya dapat menyampaikan “kabar baik yang luar biasa,” mengumumkan bahwa pemerintah akan menghapus semua tindakan pembatasan yang tersisa dari awal Februari.

“Denmark akan terbuka lagi, sepenuhnya terbuka,” katanya, seraya menambahkan bahwa sementara pandemi masih berlangsung, pemerintah yakin Denmark telah mengatasi “fase kritis.”

Tidak  jelas pembatasan apa yang akan diakhiri orang Denmark, tetapi kemungkinan akan mencakup kartu kesehatan digital, yang sekarang harus digunakan untuk memasuki museum, klub malam, kafe, bus pesta, dan  beraktivitas di dalam ruangan restoran. (asr)