Turun 5.311 Kasus, Sebanyak 81.590 Pasien di Jakarta yang Masih Dirawat/Isolasi karena COVID-19

ETIndonesia-  Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia memaparkan, berdasarkan data terkini Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, jumlah kasus aktif di Jakarta per Jumat (11/2) ini turun sejumlah 5.311 kasus, sehingga jumlah kasus aktif kini sebanyak 81.590 orang yang masih dirawat/isolasi. 

“Kami turut mengimbau agar masyarakat juga mewaspadai penularan Varian Omicron yang kini juga meningkat di Jakarta. Upaya 3T terus digalakan, selain vaksinasi COVID-19 yang juga masih berlangsung dengan cakupan yang lebih luas,” ujarnya dalam keterangan resminya.

Data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mencatat, dilakukan tes PCR sebanyak 86.663 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 60.664 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 10.707 positif dan 49.957 negatif.

Selain itu, dilakukan pula tes Antigen hari ini sebanyak 49.612 orang dites, dengan hasil 6.785 positif dan 42.827 negatif. Perlu diketahui, hasil tes antigen positif di Jakarta tidak masuk dalam total kasus positif karena semua dikonfirmasi ulang dengan PCR. 

Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 945.079 dengan tingkat kesembuhan 90,8%, dan total 13.950 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,3%, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 3,1%. 

Lebih lanjut, Dwi juga menyampaikan, target tes WHO adalah 1.000 orang dites PCR per sejuta penduduk per minggu (bukan spesimen), artinya target WHO untuk Jakarta adalah minimum 10.645 orang dites per minggu. “Target ini telah Jakarta lampaui selama beberapa waktu. Dalam seminggu terakhir ada 380.339 orang dites PCR. Sementara itu, total tes PCR DKI Jakarta kini telah mencapai 839.352 per sejuta penduduk,” tambahnya. 

Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 23,2%, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 11,6%. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5%. (asr)