Apakah Nokturia Masalah Ginjal ? Waspadai Ada Penyakit Jika Bangun Malam Lebih 3 Kali

Aboluowang

Sering pergi ke toilet di malam hari telah menjadi pembunuh kesehatan bagi orang tua. Bibi Zhang yang baru berusia 60 tahun, menderita noktiria (buang air kecil berlebih pada malam hari). “Dalam 6 bulan terakhir, saya bangun setidaknya 6 kali semalam, dan hal itu membuat saya tidak bisa tidur nyenyak sama sekali”, katanya.

Bibi Zhang mengeluh kepada dokter dan bertanya : “Dok, apakah hal itu berkaitan dengan masalah ginjal ? Saya telah minum banyak obat suplemen kesehatan ginjal, tetapi tidak ada efeknya”.

Setelah serangkaian pemeriksaan, dokter menemukan bahwa akar penyebab masalah nokturia Bibi Zhang bukanlah ginjal, tetapi tumor kandung kemih. Untungnya, Bibi Zhang memilih untuk mencari perawatan medis setelah obat suplemen kesehatan ginjal yang diminum tidak mengatasi masalah, sehingga tumor kandung kemihnya dapat diketahui untuk diangkat tepat waktu. Setelah operasi, kondisi Bibi Zhang tidak memburuk, nokturianya berkurang, dan hidupnya kembali normal.

Dalam kehidupan, setelah mengalami gejala nokturia, reaksi pertama yang dialami banyak orang adalah mengkaitkan hal itu dengan ginjal lalu mencoba mengatasinya dengan minum obat suplemen penyehatkan ginjal. Akhirnya selain masalah nokturia tidak teratasi, malahan menambah beban pada ginjal dan menyebabkan kerusakan fungsi ginjal.

 Setiap organ tubuh tidak berdiri sendiri. ada kaitan antar satu sama yang lain. Gangguan yang terjadi di satu tempat bisa saja mempengaruhi dan dipengaruhi oleh bagian tubuh yang lain. Jika kita ingin menyembuhkan penyakit, kita harus pergi ke dokter untuk menemukan penyebabnya, sehingga mengobati secara tepat sasaran.

Berikut adalah penjelasan mengenai kondisi yang bagaimana yang disebut nokturia, faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya nokturia, dan bagaimana cara memperbaiki nokturia.

Bagaimana cara mengetahui apakah diri kita sering buang air kecil di malam hari ?

Ada dua kriteria utama untuk menilai nokturia : Satu adalah frekuensinya bangun di malam hari, dan yang kedua adalah jumlah urinnya.

Dalam keadaan normal, jumlah buang air kecil dari saat tidur di malam hari hingga sebelum bangun di pagi hari seharusnya tidak lebih dari 2 kali, dan volume urin tidak boleh melebihi 500 ml. Jika bangun lebih dari 3 kali di malam hari dan pengeluaran urin relatif banyak, Disarankan pergi melakukan pemeriksaan medis. Jika hasil pemeriksaan klinis menunjukkan berat jenis urin kurang dari 1,01, disebut nokturia.

Apa penyebab sering buang air kecil di malam hari ?

Ada tiga alasan utama seringnya buang air kecil pada malam hari : faktor fisiologis, faktor psikologis, dan faktor patologis.

1. Perilaku ini sebelum tidur dapat menyebabkan peningkatan nokturia

Jika kita minum terlalu banyak air atau makan beberapa makanan diuretik, seperti semangka, teh, kopi, dll, dapat memicu seringnya buang air di malam hari.

2. Faktor psikologis juga akan memicu nokturia

Orang dengan gangguan obsesif-kompulsif selalu khawatir bahwa urin dalam tubuh tidak terkuras sepenuhnya sebelum tidur, dan sulit tertidur hanya karena ada sedikit dorongan untuk buang air kecil, lalu bangun dari tempat tidur dan pergi ke toilet.

Ketika seseorang dalam keadaan tegang, maka akan menyebabkan sistem saraf pusat otak menjadi overexcited, yang akan merangsang kandung kemih untuk melepas urin dan mengirimkan sinyal kepada otak agar yang bersangkutan segera buang air kecil. Dan repotnya sinyal itu kembali muncul tak lama kemudian yang membuat orang harus bangun sampai beberapa kali di malam hari.

Penyakit ini bisa menyebabkan sering buang air kecil di malam hari

Penyakit yang berkaitan dengan kandung kemih

Kandung kemih merupakan organ penting dari sistem kemih dan memiliki fungsi menyimpan urin. Jika ada tumor, batu, sistitis, benign prostatic hyperplasia, dll di kandung kemih, karena disfungsi dari kantung penyimpanannya, maka akan meningkatkan frekuensi buang air kecil. 

Kerusakan ginjal

Urine adalah manifestasi eksternal dari ginjal. Nokturia adalah gejala utama penyakit ginjal, seperti disfungsi ginjal, nefritis kronis, dan kerusakan tubulus ginjal. Semakin parah penyakit ginjal akan semakin sering tinggi frekuensi buang air kecil.

Namun, nokturia bukan satu-satunya sinyal untuk menilai penyakit ginjal, tetapi juga perlu dikombinasikan dengan apakah ada folikel dalam urin, serta gejala eksternal seperti sakit punggung dan edema di bagian kaki untuk membuat penilaian yang komprehensif.

Diabetes

Diabetes adalah gangguan metabolisme, dan penderita rentan terhadap penurunan metabolisme dan kapasitas peredaran darah tubuh, yang menyebabkan disfungsi sistem kemih dan peningkatan nokturia. Selain itu, ketika gula darah pasien naik, beberapa komponen diuretik dalam tubuh juga akan meningkat, bahkan jika pasien tidak terlalu banyak mengonsumsi air, frekuensi buang air kecil juga meningkat. Penderita diabetes selama lebih dari 10 tahun juga dapat mengalami penurunan fungsi ginjal yang disebabkan oleh glomerulosklerosis sehingga meningkatkan frekuensi buang air kecil.

Tumor jinak rahim

Pada wanita dengan fibroid (tumor jinak) rahim, peningkatan atau pertumbuhan fibroid dalam tubuh akan menekan kandung kemih, mempengaruhi fungsi penyimpanan urin dalam kandung kemih, sehingga terjadi peningkatan jumlah nokturia.

Bagaimana memperbaiki situasi nokturia di malam hari

Bangun terlalu sering di malam hari selain mempengaruhi kualitas tidur, juga menyebabkan kelelahan fisik dan timbulnya berbagai masalah kesehatan. Ada tiga aspek untuk memperbaiki masalah nokturia.

1. Kurangi minum air sebelum tidur

Usahakan untuk tidak minum air putih satu jam sebelum tidur, dan kurangi asupan semangka dan minuman yang banyak airnya. Jika merasa haus, Minum saja segelas kecil air putih, jangan melebihi 200 ml.

2. Kendalikan penyakit kronis

Beberapa penyakit kronis seperti diabetes, asam urat, penyakit kardiovaskular, dll dapat menyebabkan peningkatan frekuensi nokturia. Untuk memperbaiki masalah seringnya ke toilet, penderita penyakit kronis harus terlebih dahulu mengontrol penyakit yang mendasarinya untuk mengurangi beban fungsi berbagai organ. 

3. Kendalikan emosi

Penderita noktaria neurogenik harus belajar mengatur emosi, meredakan ketegangan 

sebelum tidur, dan tidak terlalu memikirkan buang air kecil di malam hari yang akan semakin mengganggu kualitas tidur.

Orang dengan gangguan obsesif-kompulsif baiknya pergi ke toilet sebelum tidur, tidak bermain ponsel setelah naik ranjang, usahakan tertidur sesegera mungkin, dan mengembangkan kebiasaan tidur yang baik, yang dapat meningkatkan kebiasaan sering bangun di malam hari.

Ada banyak alasan untuk sering buang air kecil di malam hari. Kita harus mengidentifikasi penyebab sebelum dapat mengobati gejalanya. Sebelum menentukan penyebabnya, kita tidak boleh sembarangan minum obat, karena selain tidak memperbaiki kondisi nokturia, bahkan mungkin saja malahan menambah beban organ lainnya, sehingga menyebabkan munculnya penyakit. (sin)