Kapal Pendarat Rusia Kelas Epic di Pelabuhan Berdyansk Berhasil Diledakkan Pasukan Ukraina

oleh Xu Jian

Angkatan Laut Ukraina mengatakan telah menghancurkan kapal pendarat Rusia di dekat kota pesisir Berdyansk. Media Inggris ‘Sky News’ mengonfirmasi kejadian yang terekam dalam video.

Sebuah video yang beredar di media sosial pada 24 Maret menunjukkan asap hitam tebal membubung di atas pelabuhan di Laut Azov dan bola api menggulung-gulung seperti di atas dek kapal yang menunjukkan kapal itu meledak selama serangan. Pelabuhan tersebut telah berada di bawah kendali Rusia sejak 27 Februari.

Angkatan Laut Ukraina menulis di media sosial : Kapal pendarat besar Armada Laut Hitam Rusia ‘Orsk’ berhasil dihancurkan di pelabuhan Berdyansk yang diduduki Rusia.

Media Inggris ‘Sky News’ telah memverifikasi bahwa ini adalah rekaman video yang terjadi di pelabuhan Berdyansk. Dan Kementerian Pertahanan Rusia tidak segera menanggapi klaim tersebut.

Angkatan Laut Ukraina mengatakan bahwa serangan mereka langsung mengenai kapal pendarat tank kelas Alligator Rusia ‘Orsk’. Ironisnya, kapal sepanjang 370 kaki itu baru 3 hari  lalu diperkenalkan oleh kantor berita corong pemerintah Rusia ‘TASS’ sebagai kapal yang mengangkut sejumlah kendaraan lapis baja untuk berperang di Mariupol.

TASS menggambarkan kedatangan kapal pendarat di Ukraina sebagai “peristiwa epik” yang “membuka peluang untuk aspek logistik Laut Hitam”. Menurut laporan, kapal tersebut mampu membawa hingga 1.500 ton kargo.

Media Inggris ‘Daily Telegraph’ melaporkan bahwa setelah lokasi kapal pendarat Angkatan Laut Rusia diekspos oleh video propaganda Rusia, maka segera dihancurkan oleh tentara Ukraina.

Kapal pendarat ‘Orsk’ yang diledakkan ini telah mengukir prestasi terbesar bagi pasukan Ukraina dalam pertempuran melawan invasi Rusia sebulan terakhir. Kapal pendarat ‘Orsk’ hancur di saat Rusia menghadapi perlawanan yang meningkat dari militer Ukraina dan tekanan internasional.

Berdyansk terletak sekitar 80 kilometer  barat kota strategis selatan Mariupol, yang telah dikepung dan rusak parah oleh serangan pasukan Rusia. Dunia luar khawatir di sana akan terjadi bencana kemanusiaan, karena penduduk di sana setiap hari menghadapi kekurangan listrik, makanan dan air. Parlemen Mariupol mengklaim bahwa ada sekitar 15.000 orang warga setempat telah dibawa paksa ke Rusia.

NATO berpendapat bahwa strategi serangan kilat yang diterapkan Moskow dalam invasi ke Ukraina ini telah digagalkan oleh perlawanan sengit dari para pejuang Ukraina. (sin)