Kabin Fangcang Shanghai Penuh Sesak, Pasien Terjebak di Mobil Tanpa Makanan atau Minuman

Pihak berwenang Shanghai mengharuskan orang-orang yang  positif COVID-19 untuk diisolasi, tetapi tidak ada cukup tempat tidur penampungan Fangcang di rumah sakit. Bahkan, beberapa orang yang dikarantina telah terjebak di mobil mereka untuk waktu yang lama. Selain itu,  mereka yang memenuhi syarat untuk keluar tidak diperbolehkan meninggalkan kabin dan mereka juga tidak memiliki cara untuk meminta bantuan

Xiong Bin dan Liu Fang – NTD

Pada 10 April, pasien positif COVID-19 di Jalan Jinyang diberitahu untuk dikirim ke Rumah Sakit Zhoupu Fangcai, tetapi akhirnya dikirim ke stasiun (sekolah di Zhoupu) pada pukul 3:00 tengah malam, mengatakan bahwa mereka akan dipindahkan ke Qingpu pada pukul 8:00 keesokan paginya. Pada 11 April, seluruh titik karantina sedang menunggu mobil dan ada banyak mobil sedang berada di jalanan.

Selain itu, pada 11 April, Xiao Zhang yang mengirim pesan meminta bantuan, mengatakan bahwa setelah pukul 10 pagi baru ada mobil. Tujuh bus penuh dengan pasien dan menunggu di jalan tanpa dikirim ke tempat penampungan. Kemudian pada pukul 17.00, mereka baru sampai ke titik isolasi perumahan yang terjangkau di Jalan Jinhai, tetapi  khawatir masalahnya belum terpecahkan.

Xiao Zhang yang meminta bantuan berkata: “Kami ditelantarkan di dekat pasar sayur Jinyang. Kami tidak bisa bergerak. Dari jam 11 sampai sekarang, kami tidak bisa pergi ke mana pun, dan kami tidak tahu bagaimana situasinya. Tidak ada yang memberi tahu kami  dan AC tidak dinyalakan di dalam mobil, keadaannya gawat, orang tua dan yang sakit tidak mendapatkan makanan  apa pun dari pagi hingga malam, tidak punya tempat untuk pergi ke toilet.”

Pada 10 April, sebuah video menunjukkan bahwa empat puluh atau lima puluh pasien positif COVID-19 di Pudong, termasuk orang tua dan anak-anak. Mereka menginap di bus transfer semalaman. Tanpa air dan makanan, ada warga pergi ke tiga kabin Fancang, tetapi tidak ada yang menerima. Seorang wanita di dalam mobil dengan putus asa berteriak meminta pulang ke rumah.

Sebuah video live streaming menyebutkan : “Saya ingin pulang, saya ingin pulang, jika tidak saya akan mati di sini. Saya ingin mati. Kita semua mati bersama, Anda juga tidak bisa selamat, kenapa memperlakukan kami seperti ini?.”

Mr Sun, yang mengirim pesan bantuan pada tanggal 10 April mengatakan bahwa, dia diberitahu untuk dipindahkan ke rumah sakit darurat. Seluruh pasien di mobil terjebak di dalam mobil tanpa pengawasan. Di jalanan, tidak ada makanan atau minuman selama beberapa jam, tidak bisa ke toilet, tidak boleh keluar dari mobil dan tidak punya cara untuk meminta bantuan.

Pak Sun sambil meminta bantuan dan berkata: “setelah beberapa jam baru diizinkan turun dari bus. Di tempat isolasi tersebut tidak banyak tempat tidur. Awalnya tidak menerima karena tempatnya penuh sesak. Tetapi akhirnya hanya bisa tinggal di koridor, lingkungan sangat berisik.”

Selain itu, manajemen tempat penampungan di Shanghai World Expo Park menjadi kaca balau. Apalagi mereka yang memenuhi syarat  tidak diizinkan keluar dan tidak dapat menemukan cara untuk mengajukan protes. Ada orang yang mengalami gangguan saraf, sambil menangis minta pulang.

Sebuah video streaming lainnya berkeluh kesah dengan berbunyi : “Tolong biarkan aku pulang, biarkan aku pulang. kami semua memenuhi kriteria untuk keluar, tetapi banyak dari kita yang tidak bisa keluar. Apakah kalian ingin keluar? Apakah ada yang peduli dengan kami? Kami sudah sehat, bukan tahanan, membatasi kebebasan kami.” (Hui)