Para Pengemudi Truk Ogah ke Shanghai dan Ningbo, Gara-gara Pencegahan Pandemi Hingga Masalah Kemacetan Serius di Pelabuhan

Kebijakan pencegahan epidemi ekstrem partai Komunis Tiongkok (PKT) membuat banyak pengemudi truk ogah bertolak ke Shanghai dan pelabuhan lainnya karena takut terisolasi di dalam kendaraan mereka. Banyak kapal pengangkut barang di Huatong yang menumpuk di pelabuhan menunggu untuk memuat dan menurunkan barang

Lin Cenxin, Li Shanshan dan Liu Fang

Epidemi menyebar di Shanghai, dan pengendalian epidemi di kota tetangga Jiangsu dan Zhejiang juga meningkat. Sebuah perusahaan angkutan internasional di Wenzhou mengatakan kepada reporter  bahwa tidak ada pengemudi yang mau pergi ke Shanghai. Jika pelanggan memiliki peti kemas di Pelabuhan Shanghai, ia mungkin tidak dapat menariknya keluar.

Miss Chen dari perusahaan angkutan internasional di Wenzhou berkata: “Kami tidak mengangkut peti kemas ke Shanghai sekarang, karena bagaimanapun, ada epidemi, dan sekarang Anda harus mengisolasi diri ketika Anda pergi ke Shanghai. Shanghai pada dasarnya sudah terisolasi, tetapi Ningbo juga telah menemukan beberapa kasus sekarang. Karena truck di Ningbo tidak diizinkan ke Wenzhou, jika mereka datang maka pengemudi truk harus segera dikarantina. “

Orang yang bertanggung jawab atas armada angkutan Wenzhou lainnya mengatakan bahwa tidak hanya di Shanghai, tetapi juga di Ningbo.

Liu, penanggung jawab tim pengiriman di Wenzhou mengatakan: “Saya tidak bisa pergi ke Shanghai, dan saya harus dikarantina selama 14 hari ketika saya kembali. Pada saat itu, biayanya akan lebih besar lagi. Kami hanya berjalan di dekat Wenzhou, dan perusahaan tidak akan mengambil barang (Ningbo), karena teman kami sudah ada 5 atau 6 orang telah dikarantina karena telah ke Ningbo. Kami terjebak dalam kemacetan lalu lintas selama empat atau lima jam ketika kami pergi ke Yiwu, dan masih belum sampai di pabrik. Bagaimana kita bisa bertugas?”

Seorang penanggung jawab perusahaan pengangkutan di Suzhou mengatakan bahwa sejak 1 April Suzhou ditutup, dan masyarakat tinggal di rumah. Pengemudi truk yang belum diblokir masih bertugas, tetapi banyak jalan tol yang diblokir karena tindakan karantina.

Mr Lin, penanggung jawab sebuah perusahaan angkutan di Suzhou mengatakan: “Saya tidak bisa jalan, karena pengendalian epidemi di Pelabuhan Zhoushan terlalu ketat, dan truk tidak bisa masuk. (Tempat lain) Saya tidak mengatakannya tidak jalan, tetapi kadang-kadang saya turun dari jalan tol dan harus menunggu dua hari baru bisa jalan. Seluruh Suzhou, seluruh Shanghai, dan seluruh Nanjing, banyak kurir tidak dapat masuk, tidak dapat membeli barang, dan mereka melakukan secara online.”

Karena tidak ada pengemudi truk yang memasuki pelabuhan untuk menarik barang, situasi di Shanghai dan Ningbo menjadi serius. 

Menurut data Bloomberg Shipping, hingga 11 April, ada 222 kapal curah mengantre panjang di luar Pelabuhan Shanghai, dan 134 kapal barang sedang menunggu untuk memasuki pelabuhan di Pelabuhan Ningbo Zhoushan. Pelabuhan Rizhao, Qingdao dan Dongjiakou di  Utara Tiongkok juga meningkat sebesar 33% dari bulan sebelumnya, dengan 121 kapal menunggu untuk memasuki pelabuhan. (hui)