Bocah Cenayang III: Mengapa Para Cenayang Tak Bisa Melihat Masa Depannya Sendiri?

Dari edisi sebelumnya:

“Sebongkah es jika hendak menembus kertas, sama sekali tidak mungkin. Tapi jika es itu dipanaskan, dan mencair, maka air akan mudah menembus lempengan kertas, lalu keluar dari sisi lain. Air yang menembus itu didinginkan lagi, maka akan terbentuk kembali bongkahan es itu,” pungkas David Copperfield. Akan tetapi bagaimana dia membuat dirinya menjadi “cairan” lalu menembus tembok, kemudian membentuk wujud manusianya kembali, dan sama sekali tidak terluka, ini adalah rahasia yang tidak akan diungkapkan oleh seorang pesulap.

Sebelumnya kita telah berbagi dialog menarik antara bocah M dengan almarhum kakeknya terkait roh. Kali ini kita akan berbagi sejumlah prinsip yang dipelajarinya dari seorang guru yang berasal dari dimensi lain.

Masa Lalu Guru dan Masa Depan Kakak Sepupu

Bocah laki-laki itu tidak hanya dapat melihat aura tubuh seseorang, ia juga dapat berkomunikasi dengan makhluk dari dimensi lain, bahkan perlahan-lahan memperlihatkan kemampuan Clairvoyance (pubbenivāsanussati, red.) seperti yang disebutkan dalam ajaran aliran Buddha, yakni kemampuan yang dapat melihat masa lalu dan masa depan seseorang.

Guru privat bernama Mr. Palmer yang kemudian menjadi sahabat karib seumur hidup bagi si bocah laki-laki awalnya tidak percaya bahwa ia memiliki kemampuan cenayang. Hingga suatu hari, tatkala mengajarkan pelajaran geografi, guru privat mengatakan bahwa dia pernah pergi satu kali ke Kanada. Bocah itu tiba-tiba berkata pada gurunya, bukankah Anda menyukai seorang gadis muda di atas kapal, dan berharap dia menjadi istri Anda? Tetapi setibanya di Kanada, kalian tidak bertemu lagi. Kemuternyata sangat tidak cocok menjadi istri Anda?

Mr. Palmer sangat terkejut. Jangan-jangan anak ini menguasai kemampuan membaca isi hati? Lalu ia pun bertanya kepada bocah laki-laki hal apa lagi yang diketahuinya. Pada saat itu, seorang pria aneh memakai sebuah topi besar muncul di hadapannya. 

Tapi Mr. Palmer tidak bisa melihatnya. Roh itu meminta si bocah untuk bertanya pada Mr. Palmer apakah dia masih ingat pada Sam North. Mendengar nama tersebut, Mr. Palmer semakin terkejut, dan berkata bahwa ia mengingatnya, “Dia adalah seorang yang sangat baik, hari itu ia bahkan telah menyelamatkan nyawa saya.” 

Sejak saat itu Mr. Palmer pun menyingkirkan semua keraguannya, dan menjadi rekan muridnya tersebut, serta bersama-sama meneliti tentang batiniah atau dunia cenayang.

Kemampuan psikis bocah itu tidak hanya dapat melihat masa lalu, perlahan, ia juga dapat melihat masa depan. Hari itu, kakak sepupunya, Anne mengirimkan surat. Sambil membaca surat dari kakak sepupunya, entah mengapa, ia merasa kakak sepupunya itu akan segera menikah. Ternyata benar, Anne akan segera menikah. Di pesta pernikahan, bocah itu melihat aura yang indah pada pengantin pria Hopkins, dan merasa mereka berdua akan berbahagia, namun tidak akan hidup sampai tua. Kemudian fakta membuktikan bahwa apa yang dirasakannya benar.

Kehidupan Masa Lalunya

Perlahan, bocah itu merasa sejumlah orang telah saling kenal sejak dulu, ketika mereka bertemu kembali, maka akan saling jatuh cinta satu sama lain. Akan tetapi, ia juga tidak memahami dari mana datangnya pemikiran ini. Hingga suatu hari dia menderita demam, saking panasnya sampai setengah sadar terbaring di ranjang, seakan-akan dalam kondisi setengah mimpi, sepertinya dirinya kembali ke masa lampau yang sangat jauh, ia merasakan dirinya adalah seseorang yang lain, dan semua orang di sekitarnya mengenakan pakaian yang sangat aneh, terlihat seperti sudah sangat kuno.

Waktu itu, sang “sesepuh” yang mirip dengan Yesus itu selalu berada di sisinya, dan berkata padanya, “Anakku, ini bukanlah pertama kalinya hidupmu di dunia ini, se- tiap orang dari kita telah hidup berkali-kali. Apa yang kau lihat adalah ingatanmu dari kehidupan sebelumnya, dan semuanya itu tersimpan di dalam rohmu.”

Mendengar penjelasan itu si bocah tidak merasa heran, karena hal ini telah membuktikan sejumlah mimpi yang dialaminya. Ia pernah bermimpi seorang diri duduk di dalam sebuah gua, tubuhnya berwarna kecoklatan, cuaca di sana sangat panas menyengat. Dalam mimpi itu ia merasa sangat tenang dan bahagia. Itu sepertinya adalah salah satu kehidupan dirinya di masa lalu saat menjadi seorang sesepuh keagamaan atau pertapa.

Dalam suatu mimpi lainnya, dia merasa dirinya sudah berusia sangat lanjut, seorang anak laki-laki berkulit hitam yang kepalanya dibalut sorban memberi hormat padanya, dan membawakan semangkuk makanan. Tapi bocah lelaki itu bukan anaknya sendiri, melainkan muridnya. 

Lalu ada sejumlah orang lagi yang bersorban datang menjenguknya, memberi hormat padanya,  ia mengajarkan mereka hal-hal yang bijak. Mungkin pada kehidupan tersebut, dia pernah menjadi seorang arif bijaksana yang sangat dihormati.

Dalam salah satu kehidupan sebelumnya, dia pernah menjadi seorang penulis. Ia merasa, hal ini menjelaskan mengapa dirinya terus bertahan menulis buku harian untuk waktu yang sangat lama, sementara anak-anak seusianya dengan cepat merasa bosan menulisnya. 

Di kehidupannya yang lain, ia juga pernah menjadi seorang penyair di Wales, ini juga menjelaskan kecintaannya terhadap musik di kehidupannya kali ini, serta kecintaannya terhadap alat musik harpa. Ia merasa, kesukaan dan hobi manusia, seperti menulis puisi, menulis lagu, atau melukis, ada kaitannya dengan hal yang pernah mereka lakukan pada kehidupan mereka sebelumnya.

“Sesepuh” itu pun menyetujui  pemikirannya dan berkata, “Upaya yang pernah dilakukan dalam suatu kali kehidupan, akan ditampilkan kembali pada kehidupan berikutnya dengan wujud semacam kemampuan khusus atau bakat alam.” Mungkin ini dapat menjelaskan alasan munculnya para bocah ajaib. Seperti Mozart yang pada usia 4 tahun sudah bisa menciptakan musik, Luo Binwang (penyair Tiongkok dari Dinasti Tang, 640 – 684. 

Luo dikelompokkan bersama dengan Lu Zhaolin, Wang Bo dan Yang Jiong sebagai empat penyair yang paling terkemuka pada masanya) yang sudah bisa berpuisi di usia 7 tahun, juga Gan Luo (257 SM -?, pada zaman akhir Periode Ne- gara-Negara) yang telah menjadi menteri dari Kerajaan Qin pada usia 12 tahun, di balik bakat alam yang mengejutkan itu, apakah juga ada kegigihan pada kehidupan sebelumnya di dalamnya.

Sang “Sesepuh” juga memberitahu si bocah, semua ingatan masa lampau tersebut, ada yang tidak begitu indah, tapi ia tidak perlu bersedih karenanya. Karena jika manusia tidak mengingat kesalahan yang pernah dibuat nya pada kehidupan sebelumnya, maka akan berbuat lagi; jika teringat kesalahan tersebut, maka akan mempelajari benarnya adalah semacam memori, yang mengingatkan mereka agar tidak melakukan kesalahan yang pernah diperbuat di masa lalu, yang dapat membuat manusia kembali terjebak dalam kerunyaman.

Kerap mendengar ada orang berkata, saya ini, tidak memiliki kepercayaan, tapi saya mengikuti apa kata hati nurani saya. Hal yang tidak sesuai dengan hati nurani, tidak akan saya lakukan. Jika tidak, hati nurani saya menjadi tidak tenang, seumur hidup tidak akan bisa tidur nyenyak. Dari manakah “hati nurani” yang ibarat kepercayaan ini berasal? Penjelasan “sesepuh” itu, apakah Anda merasa itu adalah penjelasan yang masuk akal?

Selanjutnya “sesepuh” kembali mengungkapkan, Mr. Palmer dan bocah itu pada kehidupan sebelumnya selalu saling mengasihi, saling membantu dan mendukung, oleh sebab itu keduanya ditakdirkan sekali lagi untuk saling mengasihi dan membantu dalam kehidupan ini pula. 

Dan mereka berdua dengan sang sesepuh “juga saling terkait erat dalam beberapa kali kehidupan sebelumnya, walaupun pada setiap kehidupan tersebut masing-masing melalui jalur yang berbeda”. 

Di tengah masyarakat ada suatu ungkapan yang tidak diketahui pasti mulai beredar sejak kapan, yakni setiap pertemuan di dunia, adalah pertemuan kembali setelah lama berpisah. Apakah ungkapan ini adalah suatu realita?

“Sesepuh” menilai benar adanya. Ia berkata, “Jangan mengira segala hal adalah suatu kebetulan belaka, segala sesuatu dikendalikan oleh suatu ‘hukum’. Kembali bertemu dengan orang-orang yang pernah dicintai, Anda akan merasa bergembira ria; kembali bertemu dengan orang- orang yang pernah dibenci, Anda akan merasa tersiksa— tentu saja apabila Anda memiliki kebijaksanaan, maka Anda akan mengerti untuk memaafkannya.”

Lalu apa sebenarnya “hukum” itu? Lebih lanjut “Sesepuh” menjelaskan, itu adalah “karma (hukum sebab akibat)”. “Setiap orang dari kita akan membentuk takdir yang terjadi saat ini dengan pemikiran, keinginan, dan perilaku kita pada ‘masa lalu’: karma baik akan berbuah baik, karma buruk akan berbuah buruk. Inilah ‘hukum’.” Percaya pada karma, kita baru akan dapat memanfaatkan perbuatan tidak baik dari orang lain terhadap kita, juga akan benar-benar dapat melakukan pengampunan.

Dan memaafkan tidak hanya sekedar kebajikan seperti yang biasanya kita ketahui, sebenarnya ia juga memiliki kekuatan yang maha dahsyat. Karena “pengampunan” berasal dari kebajikan, dan kebajikan memiliki kekuatan untuk menyelesaikan semua kebencian. Itulah mengapa dikatakan, “orang bijak tidak terkalahkan”.

Mengapa Tidak Dapat Melihat Masa Depan Dirinya Sendiri

Sampai di sini, mungkin ada pembaca yang akan mengatakan, bocah itu memiliki kemampuan supernormal yang begitu hebat, tidak perlu mencari peramal bisa melihat masa depannya sendiri, menghindar dari bencana dan menyambut berkah. Akan tetapi “sesepuh” justru mengatakan, itu tidak diperbolehkan.

Setelah bocah laki-laki itu tumbuh dewasa pernikahannya yang pertama gagal. Tak lama setelah menikah pasangan itu memiliki perbedaan prinsip, tidak cocok dalam hal apa pun. Ia terpaksa acapkali bepergian untuk menghindarinya, hingga 10 tahun kemudian istrinya meninggal dunia. Namun mengenai semuanya itu, dia sama sekali tidak merasakan apa pun sebelum menikah, bahkan ada seorang peramal yang mengatakan pernikahannya akan berbahagia, ia pun memercayainya. Dan sang “sesepuh” yang selalu melindunginya itu juga tidak pernah mengingatkannya. 

Suatu hari, tak kuasa menahan diri ia pun mengeluh kepada sang “sesepuh”, mengapa membiarkan begitu saja dirinya melompat ke dalam api cobaan itu?

Akan tetapi, jawaban sang “sesepuh” membuatnya merasa malu, “sesepuh” berkata, “Kami sebagai sesepuh, bukan diutus untuk membantu pengikut kami menghindari karma, kau dan istrimu, kalian berdua memiliki karma bersama, yang harus kalian selesaikan bersama-sama, jika aku memperingatkanmu lebih dahulu, maka aku telah merusak prinsip hukum karma tersebut, dan tentu saja hal ini mutlak tidak diperbolehkan.”

“Kecuali dalam kondisi yang ekstrim jarang, seseorang yang memiliki kemampuan supranatural meramal, adalah tidak diperbolehkan meramal nasibnya sendiri, mengapa demikian? Karena jika seseorang telah meramal nasibnya sendiri, maka dia akan mempersiapkan diri sebelumnya, dan hal ini akan mengacaukan tatanan prinsip karma tersebut.”

Makna Reinkarnasi

Lalu mengapa kita mati lalu terlahir kembali, berulang kali bereinkarnasi di dalam lingkaran karma itu? Ketika seorang pengikut lain dari sang “sesepuh” datang untuk menengok si bocah, ia telah menjawab pertanyaan tersebut. Ia berkata, setiap roh akan kembali lagi ke dunia ini adalah akibat karma yang ditanamnya, seperti berbagai jenis nafsu keinginan, yang tidak dapat dilepaskannya. Singkat kata, karena utang karma belum dibayar lunas, sehingga tidak bisa melepaskan diri dari dunia ini.

Selanjutnya Mr. Palmer bertanya lagi, lalu jika roh tersebut tidak ingin bereinkarnasi, apa yang harus dilakukannya? Pengikut dari “sesepuh” itu menjawab, “Maka dia harus menimbun harta karun di surga demi dirinya sendiri, dan bukannya mencari kekayaan di dunia fana. Secara sederhananya, manusia harus berperilaku tanpa ego… manusia harus menghindari kejahatan, barulah tidak berutang karma, sehingga tidak perlu memaksanya untuk membayar utang karma ini dalam reinkarnasi berikut-nya di kemudian hari; kedua, manusia harus melakukan kebajikan demi dirinya sendiri, dan tidak mengharapkan balasan. Mayoritas orang hanya ingin menjadi kaya raya, ingin berkuasa, dan ingin menduduki posisi tinggi, atau ingin menjadi terkenal, semua nafsu keinginan itu adalah tali yang akan menjerat roh dengan erat, dan menyeret roh tersebut ke dalam roda reinkarnasi.”

Dengan kata lain, jika hendak berdiam selamanya di dalam dunia spiritual itu, manusia harus melepaskan berbagai nafsu keinginannya di dunia ini, dalam tingkat spiritual mencapai kondisi yang sama dengan makhluk tingkat tinggi, dan barulah berhasil jika telah mencapai kriteria pada tingkatan tersebut.

Roh yang Menjadi Dewa Pelindung

Ada roh yang telah naik ke tempat yang sangat tinggi dan jauh, serta tidak ingin lagi kembali ke dunia, mereka pun menjadi dewa pelindung. Pengikut sang “sesepuh” itu mengatakan, setiap negara atau suku bangsa memiliki dewa pelindungnya masing-masing, yang melindungi semua makhluk hidupnya dengan cara yang sulit kita jelaskan. Seperti “Dewa Angkatan Laut” Inggris, pada 1805 berhasil mengalahkan angkatan laut Napoleon dalam Pertempuran Trafalgar yang tersohor, dan Jenderal Horatio Nelson yang telah membuat Inggris menyandang gelar Penguasa Lautan, gugur dalam pertempuran itu dan menjadi dewa pelindungnya.

Tak lama kemudian, bocah laki-laki itu pergi ke London, di atas Nelson’s Column di Trafalgar Square bocah itu melihatnya telah menjadi dewa pelindung, tubuhnya memancarkan cahaya aura yang sangat indah.

Pengikut itu juga memberitahu si bocah, pada masa lampau yang sudah sangat lama, bocah itu sendiri juga adalah seorang dewa pelindung, waktu itu ia sangat mengasihi sang “sesepuh”. Sang “sesepuh” telah membantu dirinya menjadi manusia yang mengalami hidup  dan mati. Orang yang pernah menjadi dewa pelindung akan semakin mudah melihat roh dan peri, jadi bocah itu dapat melihat hal yang tidak dapat dilihat oleh orang lain. (sud)