Stasiun KA Hongqiao Shanghai Dipadati Ribuan Warga yang akan Meninggalkan Kota Usai Pembebasan Lockdown

oleh Qiao An

Setelah lebih dari sebulan Kota Shanghai menjalani lockdown ekstrem, mulai 16 Mei penutupan dilonggarkan secara bertahap. Sejumlah besar warga yang tidak tahan dengan tindakan pencegahan epidemi ekstrem pihak berwenang langsung pergi ke stasiun kereta api untuk melarikan diri dari Shanghai

Seiring dengan pelonggaran lockdown, warga bergegas meninggalkan kota Shanghai. Dari beberapa video yang diposting oleh para netizen menunjukkan bahwa pada 16 Mei, Stasiun Kereta Api Hongqiao Shanghai penuh sesak dengan warga masyarakat yang terlihat seperti adegan pelarian di hari kiamat. 

Saking panjangnya, beberapa barisan yang antre masuk stasiun dan yang mau membeli tiket sampai tidak kelihatan ujungnya. Setiap orang dengan menyeret koper besar dan kecil ingin segera meninggalkan Shanghai yang membuat mereka menderita selama berminggu-minggu.

Karena orang yang mau meninggalkan Shanghai terlalu banyak, sedangkan jumlah KA yang melayani pengangkutan penumpang keluar kota dari Stasiun KA Hongqiao hanya 12 kereta, sehingga banyak warga yang tidak kebagian tiket. 

Sampai ada warga yang bersedia mengeluarkan uang ekstra sebesar RMB. 500,- baru memperoleh tiket yang diinginkan. Netizen tersebut juga menyarankan warga lainnya agar pergi ke stasiun kereta lebih awal, karena terlalu banyak orang, sehingga memakan waktu satu sampai dua jam untuk memasuki stasiun.

Setelah mengalami penutupan kota yang ketat, banyak warga Shanghai baru menyadari bahwa menikmati waktu yang indah hanyalah ilusi belaka. Tetapi pemerintah komunis Tiongkok yang melaksanakan  pencegahan epidemi secara brutal dan  berdarah dingin itulah kenyataan yang mereka jumpai.

Netizen daratan Tiongkok mengatakan : “Maaf, saya benar-benar tidak tahan karena epidemi. Rumah kami sudah tidak kita inginkan lagi. Kita sudah memutuskan untuk meninggalkan Kota Shanghai. Kami akan kembali ke kampung halaman setelah penutupan akibat epidemi dicabut”.

Karena lockdown di Kota Shanghai belum sepenuhnya dicabut pihak berwenang, sehingga penggunaan transportasi masih terbatas, diperkirakan arus manusia yang akan meninggalkan Kota Shanghai masih akan berlanjut untuk beberapa waktu ke depan. (sin)