Perlawanan Rakyat Shanghai Meningkat, Sekretaris Komite Lingkungan Distrik Minhang Ditikam

Qiao An – NTD

Shanghai menutup kota dan menyebabkan tragedi. Pada 20 Mei, seorang warga yang dilarang keluar untuk perawatan medis melompat dari gedung dan bunuh diri setelah melukai sekretaris komite lingkungan dengan pisau

Pada 20 Mei, insiden penusukan dan bunuh diri terjadi di Komunitas No. 2 Jingcheng di Distrik Minhang, Shanghai, Tiongkok.

Menurut keterangan resmi RT, penyebab kejadian tersebut adalah seorang warga berkomunikasi dengan sekretaris RT karena hendak berobat. Warga kemudian melompat dari lantai tiga dan tetapi tidak mengancam jiwanya.

Sore itu, polisi Distrik Minhang di Shanghai mengeluarkan pemberitahuan yang mengatakan bahwa marga Wen, seorang laki-laki berusia 64 tahun, mencakar kader komite lingkungan bermarga Zhang, seorang laki-laki yang berusia 60 tahun, dengan pisau buah karena perselisihan. Ia kemudian melukai dirinya sendiri dengan pisau. Saat ini, tak satu pun dari mereka yang terancam nyawanya .

Warga yang tinggal di komunitas mengutarakan bahwa istri Wen sakit dan mau pergi ke rumah sakit, tetapi sekretaris komite lingkungan menolak  membiarkan mereka keluar dan meminta mereka sendiri untuk menelepon panggilan 120. Kemudian terjadi perselisihan dan akhirnya menjadi  sebuah tragedi.

Pada hari yang sama, berita pria Shanghai mencakar kader komite lingkungan dengan pisau juga muncul di medsos Baidu dan Weibo.

Banyak netizen berpikir, “Keadaan darurat hari ini adalah tentang pejabat yang memaksa orang untuk memberontak!” “Orang Shanghai dikurung menjadi gila!” “Komite lingkungan sebenarnya mempersulit orang, dan penduduk menjadi gila!”

Netizen lain juga mengatakan, “Ketika saya melihat berita semacam ini sebelumnya, saya langsung berpikir itu adalah masalah pria itu. Namun, saya telah berada diisolasi di Shanghai selama dua bulan, dan sekarang reaksi pertama saya adalah masalah komite lingkungan atau atasannya! Dalam dua bulan terakhir, orang-orang Shanghai telah mempertahankan tingkat kesabaran terbesar…” (hui)