Kebakaran Memicu Ledakan Bahan Kimia di Pelabuhan Chittagong, Bangladesh, 49 Tewas dan 300 Terluka

NTD

Kebakaran terjadi di gudang peti kemas seluas sekitar 30 hektar di dekat Pelabuhan Chittagong, Bangladesh. Insiden tersebut memicu ledakan bahan kimia. 

Seorang petugas pemadam kebakaran Jalal Ahmed mengatakan kebakaran terjadi di gudang kontainer di Sitakunda, sekitar 40 kilometer dari kota pelabuhan utama Chittagong, sesaat sebelum tengah malam. Hingga Minggu (5/6/2022),  petugas darurat masih berjibaku memadamkan kobaran api. Bahkan, unit medis militer dikerahkan untuk membantu merawat yang terluka.

Korban tewas sempat dilaporkan menjadi 34 orang, termasuk setidaknya lima petugas pemadam kebakaran, sebagaimana diungkapkan kepala petugas medis regional Elias Chowdhury  kepada AFP sebelumnya.

Lebih dari 300 orang terluka, termasuk sedikitnya 40 petugas pemadam kebakaran dan 10 petugas polisi.  Sekitar 20 orang berada dalam kondisi kritis, dengan luka bakar di 60 hingga 90 persen tubuh mereka. Sedangkan  jumlah korban tewas bisa terus melonjak.

Sedikitnya 49 orang tewas dan lebih dari 300 terluka akibat kebakaran tersebut, menurut Al Jazeera yang mengutip berita terbaru dari Elias Chowdhury, kepala dokter Chittagong.  Dia menambahkan bahwa lebih dari 300 orang terluka akibat kobaran api dan ledakan berikutnya.

Elias Chowdhury mengatakan bahwa yang terluka dilarikan ke berbagai rumah sakit setempat. Sedangkan dokter yang sedang cuti segera dipanggil untuk membantu korban akibat kecelakaan tersebut.

Situs media sosial dibanjiri seruan untuk donor darah bagi yang terluka.

Mominur Rahman, kepala eksekutif wilayah Chittagong, mengatakan sebagian besar kebakaran dapat dikendalikan. Akan  tetapi, terjadi “kebakaran sporadis di gudang kontainer”. Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api sporadis. 

Rahman mengatakan gudang itu menyimpan pakaian jadi senilai jutaan dolar dalam wadah yang ditujukan untuk diekspor ke pengecer di Barat.

Ruhul Amin Sikder, juru bicara Bangladesh Inland Container Association (BICA), mengatakan gudang peti kemas swasta tersebut berada di area di antaranya mengandung bahan kimia, termasuk hidrogen peroksida.

Mujibur Rahman, Direktur B.M. Container Depot, mengatakan gudang tersebut mempekerjakan sekitar 600 orang. Adapun penyebab kebakaran masih belum jelas.

Dikarenakan lemahnya penegakan peraturan keselamatan di Bangladesh, kecelakaan kebakaran kerap terjadi dari waktu ke waktu. Pada Juli 2021, kebakaran terjadi di sebuah pabrik pengolahan makanan besar di pinggiran ibukota Dhaka. Insiden tersebut menewaskan 54 orang. (hui)