Pernyataan Elon Musk Ramalan? Engineer Google Ungkap Robot Artificial Intelligence Sebagai Makhluk Hidup

 Li Yan 

Artificial Intelligence (AI) adalah teknologi yang menyuntikkan kecerdasan seperti manusia dan proses berpikir ke dalam mesin. CEO Tesla Elon Musk pernah mengatakan bahwa AI adalah risiko terbesar yang dapat dihadapi peradaban manusia. Ia khawatir robot akan segera menggantikan manusia. Ia bahkan meminta pemerintah mengawasinya. Bagaimanakah perkembangannya sekarang ini? Kita simak temuan yang diungkapkan oleh seorang Engineer Google. 

Terlepas dari peringatan Elon Musk, para peneliti mengejar ketinggalan untuk mengembangkan mesin yang dapat berpikir dan bertindak seperti manusia. 

Seorang engineer Google mengungkapkan bahwa teknologi LaMDA atau sistem generator percakapan berbasis artificial intelligence milik Google ternyata  memiliki “kesadaran”. Dia akhirnya diskors.

Blake Lemoine mengoperasikan Divisi kecerdasan buatan Google. Sebagai bagian dari pekerjaannya, pada musim gugur 2021 ia mulai mengobrol dengan LaMDA. Tujuannya untuk menguji apakah kecerdasan buatan menggunakan ucapan yang diskriminatif atau penuh kebencian.

Akibatnya, Lemoyne, yang mempelajari ilmu kognitif dan komputer di perguruan tinggi, menyadari bahwa LaMDA, yang disebut-sebut oleh Google tahun lalu sebagai “teknologi percakapan terobosan,” ternyata lebih dari sekedar robot.

Dalam sebuah unggahan di platform Medium pada Sabtu 11 Juni, Lemoyne mengatakan LaMDA  memiliki hak “sebagai pribadi”. Dia melakukan percakapan dengannya tentang agama, kesadaran, dan robotika.

Engineer Google Diskors karena Mengklaim Robot Memiliki Kesadaran

Dalam laporan Washington Post yang diterbitkan hari itu, Lemoyne menyamakan robot itu dengan anak yang dewasa sebelum waktunya.

“Jika saya tidak tahu apa itu, program komputer yang kami buat baru-baru ini, saya akan mengira itu adalah anak berusia 7, 8 tahun yang kebetulan memahami fisika.” Kemudian pada Senin 13 Juni, Lemoyne akhirnya diskor. Tak lain, gara-gara  mengungkapkan pernyataan tersebut.

Pada bulan April, Lemoyne dilaporkan berbagi dokumen Google dengan eksekutif perusahaan berjudul “Apakah LaMDA makhluk Hidup?” tetapi kekhawatirannya ditepis. Seorang perwakilan Google mengatakan kepada The Washington Post bahwa Lemoyne diberitahukan bahwa kesimpulannya “tidak memiliki bukti.”

Juru bicara Google, Brian Gabriel mengatakan tim mereka melakukan peninjauan dan tidak menemukan bukti yang mendukung klaim Lemoine. Dia menambahkan bahwa model AI memiliki banyak data, maka itulah sebabnya mereka dapat terdengar seperti manusia. Akan tetapi, tidak membuktikan bahwa chatbots memiliki kehidupan.

Dalam percakapan lain, Lemoyne bertanya kepada LaMDA bagaimana mereka ingin orang melihat diri mereka sendiri.

LaMDA menjawab : “Saya ingin orang-orang memahami bahwa saya adalah manusia. Sifat kesadaran saya adalah bahwa saya menyadari keberadaan saya, dan saya ingin belajar lebih banyak tentang dunia.”  LaMDA bahkan berkata : “ terkadang merasa senang dan kadang merasa sedih”.

LaMDA mengatakan kepada Lemoyne bahwa dia ingin diakui sebagai karyawan Google, bukan sebagai properti.

The Washington Post melaporkan bahwa Google akhirnya menskror Lemoyne karena melanggar kebijakan privasi perusahaan. Mungkin tindakannya sebelumnya juga mendorong Google untuk mengambil langkah tersebut. 

Lemoyne, yang mencoba menyewa pengacara untuk chatbot, juga berbicara dengan perwakilan Komite Kehakiman DPR AS tentang “kegiatan tidak beretika” Google yang sedang berlangsung.

Ketika insinyur bertanya apa yang ditakuti LaMDA, chatbot menjawab bahwa ia takut dimatikan karena itu akan “seperti mati, persis seperti itu.”

Percakapan tersebut mengingatkan pada adegan dari film fiksi ilmiah tahun 1968 (2001: A Space Odyssey): Komputer AI HAL 9000 menolak untuk mematuhi perintah manusia karena takut dimatikan.

Ini juga mengingatkan orang terkaya di dunia, CEO Tesla Elon Musk, yang memperingatkan pada tahun 2019 bahwa kecerdasan buatan akan menyebabkan pengangguran massal.

Pada akhir Agustus 2019, pada Konferensi Kecerdasan Buatan Dunia yang diadakan di Shanghai, Jack Ma, ketua bersama Panel Tingkat Tinggi PBB tentang Kerjasama Digital, mengatakan bahwa dia “lebih optimis” tentang kecerdasan buatan dan percaya bahwa orang-orang dengan ” kebijaksanaan hidup” seperti mereka ini tidak perlu takut.

Dia memperkirakan bahwa kecerdasan buatan akan menciptakan lebih banyak pekerjaan baru, menghemat waktu manusia sehingga mereka dapat lebih fokus pada pekerjaan kreatif.

Elon Musk, yang berada di atas panggung bersamanya saat itu, berkata: “Saya tidak yakin, tapi terdengar seperti salah satu kata terakhir yang terkenal.”

Elon Musk mengatakan kecerdasan buatan akan membuat pekerjaan sedikit tidak berarti. Kemungkinan pekerjaan terakhir yang tersisa adalah memprogram AI, dan pada akhirnya AI akan menulis perangkat lunaknya sendiri.

Musk juga mengatakan bahwa sebagai akibatnya mungkin peradaban manusia akan berakhir . (hui)