Biden Akan Membangun Lumbung Pangan di Perbatasan Ukraina untuk Membantu Ekspor Makanan

Chen Ting

Presiden AS Joe Biden mengatakan pada Selasa 14 Juni, bahwa Amerika Serikat akan bekerja dengan sekutu Eropa untuk membangun lumbung sementara di sepanjang perbatasan dengan Ukraina. Ukraina mengekspor lebih banyak biji-bijian dan memecahkan krisis pangan global yang memburuk

Sejak Rusia menginvasi dan memblokir pelabuhan Laut Hitam Ukraina, pengiriman biji-bijian terhenti. Dampaknya lebih dari 20 juta ton biji-bijian terdampar di silo Ukraina. Otoritas Ukraina mengatakan tidak ada cukup silo untuk menyimpan hasil produksi pertanian baru.

Rusia dan Ukraina menyumbang hampir sepertiga dari ekspor gandum global. 

Ukraina sebagai pengekspor utama minyak jagung dan bunga matahari, sementara Rusia adalah pengekspor pupuk. 

Menurut pernyataan Gedung Putih, Biden pada konferensi tenaga kerja di Philadelphia pada Selasa 14 Juni mengatakan, ia bekerja sama dengan mitra Eropa untuk mendapatkan 20 juta ton biji-bijian yang dikunci di Ukraina ke pasar.  Tujuannya untuk membantu menurunkan harga biji-bijian.  

Biden mengatakan puluhan juta ton makanan tidak dapat diekspor karena invasi Rusia.

Biden mengatakan  sedang mengerjakan rencana untuk mengirim makanan dari negara lain dengan kereta api. 

Sejak awal perang Rusia-Ukraina, baik Ukraina maupun Rusia telah meletakkan sejumlah besar ranjau laut. Sekitar 84 kapal asing terjebak di pelabuhan Ukraina, banyak juga yang memuat biji-bijian.

Laut Hitam sangat penting untuk transportasi makanan, minyak dan petrokimia. Perairannya dibagi oleh Bulgaria, Rumania, Georgia, Turki, Ukraina, dan Rusia.

Biden mengatakan bahwa dikarenakan Ukraina memiliki spesifikasi lintasan yang berbeda dari Eropa, pasokan gandum harus dialihkan ke kereta api yang berbeda di perbatasan.

“Jadi kita akan memiliki silo di perbatasan Ukraina, termasuk Polandia, pasokan silo sementara,” kata Biden.

Dengan begitu,  biji-bijian dapat dipindahkan dari gerbong kereta api di Ukraina ke silo baru, sebelum kereta barang Eropa “membawanya ke laut dan ke seluruh dunia.” 

Biden menambahkan bahwa akan butuh waktu untuk menyelesaikan rencana tersebut.

“Kami berterima kasih kepada Gedung Putih, yang bekerja sama dengan pemerintah di kawasan itu untuk mencegah makanan dicuri dan dijual,” demikian cuitan Andriy Yermak, kepala kantor Kepresidenan Ukraina. 

Dia juga menyerukan pemulihan arus pelabuhan yang aman di Laut Hitam sebagai masalah utama.

Yemark  dalam cuitannya lainnya menyebutkan : “Rusia menciptakan krisis pangan dan mencoba menjual biji-bijian Ukraina yang dicuri.”

Ukraina mengklaim bahwa Moskow mempersenjatai gandum dan menjual gandum Ukraina ke Afrika untuk meningkatkan pengaruh regional. The Epoch Times tidak dapat mengkonfirmasi tuduhan Ukraina.

Menurut Reuters , kementerian pertanian Ukraina mengatakan pada Selasa 14 Juni, bahwa negara-negara Eropa sedang mempertimbangkan untuk menyediakan gudang biji-bijian sementara. Tujuannya  untuk “melindungi panen dan memastikan pasokan makanan di masa depan”.

Menteri pertanian Ukraina sebelumnya yang dikutip Reuters mengatakan Ukraina mungkin memiliki hingga 15 juta ton biji-bijian pada akhir panen jagung di musim gugur, akan tetapi mengalami kekurangan ruang penyimpanan. (hui)