Banyak Bank di Tiongkok Memblokir Rekening, Nasabah Tidak Dapat Tarik Dananya Kecual Setor

oleh Xia Song

Banyak warga sipil di Tiongkok baru-baru ini memposting video terkait pemblokiran rekening simpanan mereka oleh bank dengan tanpa alasan, sehingga gagal menarik uang tunai, melakukan transfer maupun tidak dapat membelanjakan uang simpanan mereka, tapi anehnya kalau mau setor atau simpan uang justru tidak ada masalah. Ketika nasabah mendatangi bank untuk minta penjelasan, ternyata sudah banyak nasabah penyimpan yang mengantri karena kasus yang sama, yakni pemblokiran rekening. Bank menjelaskan bahwa itu pembekuan sementara rekening itu dimaksudkan untuk mencegah kejahatan pencucian uang atau transaksi ilegal. Insiden tersebut telah menimbulkan kekhawatiran dan keraguan di kalangan penabung maupun netizen.

Baru-baru ini, seorang netizen memposting video yang memperlihatkan aula layanan nasabah sebuah bank  penuh sesak dengan nasabah, yang mana datang untuk mengurus pembukaan blokir kartu nasabahnya. Salah seorang nasabah agak sedikit emosi mengatakan bahwa kartu banknya hanya dapat digunakan untuk menyetor dana tetapi tidak bisa buat menarik.

Seorang pria dalam rekaman itu mengatakan, saldo uang simpanannya ada sekitar RMB. 10.000,- tetapi kemarin, kartu nasabahnya tiba-tiba tidak dapat digunakan untuk mentransfer pembayaran kecuali menyimpan, ia datang ke customer service bank untuk mengurus pembukaan blokir, yang menghabiskan waktu 2 jam hanya untuk menunggu giliran. Sekarang baru beres.

Dia bertanya : “Saya tidak tahu apakah semua orang menghadapi masalah yang sama ini. Staf bank mengatakan bahwa baru-baru ini, bank untuk mencegah orang melakukan pencucian uang atau transaksi ilegal sehingga kartu nasabahnya diblokir. Sebagian besar nasabah yang datang ke bank adalah berurusan dengan hal ini”.

Seorang pria lain yang memposting video juga mengatakan : “Baru kemarin, kartu bank saya tiba-tiba tidak dapat digunakan ketika saya sedang belanja dengan pembayaran menggesek kartu. Dikatakan bahwa kartu bank itu tidak normal, lalu saya pergi ke ATM untuk melakukan penyetoran uang tunai ke rekening simpanan, ternyata tidak bermasalah. Sangat aneh, masuk uang bisa keluar uang tidak bisa. Begitu pula saya juga gagal ketika mencoba untuk melakukan transfer dana. Benar kartu bank sedang bermasalah, dan penggunaannya ditangguhkan. Hanya saja disayangkan bahwa pihak bank sama sekali tidak memberitahu nasabahnya, sehingga sempat membuat saya panik”.

Pria tersebut mengatakan bahwa dia segera pergi ke Industrial and Commercial Bank of China untuk menemui customer service menanyakan ihwal yang terjadi, namun hal yang di luar dugaan ialah, antrean panjang nasabah ini ternyata juga menghadapi situasi yang sama seperti dirinya. Mereka semua berbaris dengan wajah yang terlihat cemas dan ketakutan.

Seorang nasabah wanita mengatakan : “Tadi malam, ketika suami saya pergi untuk membeli sesuatu, tiba-tiba kartu bank tidak dapat dipakai untuk pembayaran dan membuatnya tercengang. Hari ini pagi-pagi dia pergi ke bank untuk mengantre dan mengirim pesan sms yang menyebutkan bahwa, ada lebih dari 100 orang nasabah yang juga sedang mengantre karena kartu mereka juga diblokir pihak bank”.

Dia mengatakan bahwa masalahnya tidak segera diselesaikan oleh bank hingga memakan waktu setengah bulan lamanya. Padahal seluruh penghasilannya disimpan dalam rekening bank, karena sudah biasa keluar rumah dengan tanpa membawa uang tunai, sulit membayangkan bagaimana melewati setengah bulan itu jika kartu bank diblokir. 

Seorang pria lain bertanya-tanya : “Saya tidak tahu mengapa banyak kartu bank nasabah terkena pemblokiran. Dalam dua minggu terakhir, kartu ICBC saya juga dibekukan tanpa alasan oleh pihak bank. Banyak orang mengantri, semua karena urusan kartu bank diblokir”.

Dia mengatakan bahwa kartunya sudah 18 hari terblokir dan antre selama 2 jam sekarang ini hanya untuk mengisi formulir, pemblokiran masih belum bisa dibuka pihak bank. Padahal kartu ini mau dipakai untuk melunasi tagihan kartu kredit.

Selain itu, seorang pengguna Weibo “Young Ajima” memposting pesannya pada 1 Juli yang berbunyi : Tidak lebih dari 6 orang nasabah Ping An Bank yang berhasil melakukan transfer uang. Saldo rekening nasabah yang jumlahnya tidak melebihi RMB. 30.000,- tidak bisa melakukan penarikan kecuali penyetoran dana. “Siapa yang mau berhubungan dengan bank yang merepotkan ini ? Adakah teman-teman yang menghadapi situasi sama seperti saya ?”

Baru-baru ini, banyak nasabah yang mengalami situasi di atas, bank-bank yang mereka sebutkan antara lain China Merchants Bank, Industrial and Commercial Bank, China Construction Bank, Agricultural Bank dan Ping An Bank.

Zhang Jianping, seorang komentator mengatakan kepada Radio Free Asia bahwa insiden bank sedang kekurangan likuiditas telah menyebar dari Bank of Nanjing ke empat bank terbesar di Tiongkok. Namun, ia juga secara teratur menerima pesan sms dari staf bank yang menangani pemasaran pinjaman.

Dia mengatakan : “Saya sering menerima pesan sms dari staf pemasaran bank yang menanyakan apakah saya butuh dana pinjaman, yang berarti dana simpanan nasabah tidak tersalurkan lewat kredit oleh perbankan, industri real estate saat ini sedang menghadapi kehancuran. Saya pikir bahwa mungkin merupakan trik pemerintah yang mencoba untuk membuat suatu situasi yang menggelisahkan masyarakat, mungkin mereka yang panik terhadap dana simpanannya tidak bisa ditarik keluar lalu memilih untuk dibelikan rumah saja mumpung harganya sedang rendah karena pasar real estat sedang buruk”.

Penjualan properti di Tiongkok saat ini telah jatuh ke titik terendah. Menurut Biro Statistik Nasional Tiongkok, bahwa indeks penjualan real estat Tiongkok hingga bulan Mei tahun ini telah mengalami penurunan selama 11 bulan berturut-turut, dan mencatatkan rekor waktu penurunan terpanjang sejak dibukanya pasar perumahan komersial Tiongkok. (sin)