Bocoran Dokumen Internal : Penyebaran BA.5 di Shanghai Cukup Serius, Kasus Diduga Sebanding dengan Epidemi Maret 2022

oleh Lin Cenxin, Li Shanshan dan Liu Fang 

Varian BA 5 Omicron berdaya penyebaran dan penularan lebih cepat kini sedang menyerang beberapa kota di daratan Tiongkok. Di Kota Shanghai, sebuah dokumen internal Partai Komunis Tiongkok membocorkan antara lain : Pihak berwenang percaya bahwa gelombang baru wabah (BA 5) dapat sebanding dengan kasus epidemi Shanghai Maret tahun ini. Untuk itu, pihak berwenang Shanghai telah mengoperasikan kembali rumah sakit penampungan darurat yang belum dibongkar guna mengisolasi para kontak dekat. Akibatnya, sejumlah warga sipil yang khawatir penutupan kota memilih untuk mengambil langkah seribu dan atau memborong bahan pangan.

Menurut laporan, selain epidemi kluster KTV di Shanghai, ada banyak rantai transmisi Omicron BA 5, yang melibatkan 16 wilayah. Sebagian besar daerah di pusat kota dan jalan-jalan sekitarnya telah menunjukkan jumlah penularan yang terus meningkat.

Warga yang tinggal di daerah berisiko rendah juga mulai menimbun makanan dan persediaan.

Mr. Zhang, warga Distrik Yangpu, Shanghai mengatakan : “Sekarang kasus mulai menjadi serius lagi, meskipun di daerahnyai masih tergolong berisiko rendah. Sekarang, kita masih bebas untuk keluar masuk sepanjang tidak bermasalah. Nantinya entahlah apa yang mungkin terjadi. Mereka bilang kasus infeksi kembali serius, ia berpikir tidak ada salahnya untuk mempersiapkan diri dengan membeli beberapa bahan”.

Tercatat hingga 12 Juli pukul 16:00, otoritas Shanghai sudah menetapkan 16 daerah berisiko tinggi dan 234 daerah berisiko sedang, ini adalah angka tertinggi terbaru sejak putaran epidemi baru ini. 

Beberapa rumah sakit tempat penampungan darurat untuk mengisolasi pasien, kembali dioperasikan oleh pihak berwenang. Selain itu, ada beberapa stadion besar juga sedang menunggu instruksi untuk diaktifkan sebagai tempat karantina.

Staf Stadion Jiangwan Shanghai mengungkapkan : “Karena daerah Wujiaochang telah ditingkatkan ke zona berisiko menengah, jadi mulai Senin 11 Juli stadion ditutup. Di wilayah sekitar sudah ada rumah sakit penampungan darurat, ada di dalam stadion sepak bola. Informasi lebih lanjut belum diketahui, masih menunggu instruksi pihak berwenang. Namun demikian,  pastinya  seluruh stadion olah raga sudah diperintahkan untuk ditutup”.

Notulen rapat Komisi Kesehatan Distrik Jiading di Shanghai mencatat : Penyebaran epidemi semakin parah dan kompleks, dengan tingginya tingkat ketidakpastian,  diduga bisa sebanding dengan epidemi pada Maret tahun ini.

Ada warga yang mengatakan bahwa, banyak tempat di Shanghai, sekarang memang sudah kembali diblokir, dan jika blokade berlanjut seperti ini, pabrik-pabrik tidak akan bisa merekrut pekerja.

Ms. Li, warga Shanghai mengatakan : “Sebenarnya penyebaran epidemi hampir sama dengan yang terakhir kali. Pemblokiran terjadi dimana-mana, kedua rumahnya kini sudah diblokir. Panic Buying lagi-lagi terjadi. Tapi ia  merasa sangat lelah dengan situasi ini. Para pekerja migran sudah pulang kampung, sehingga kesulitan merekrut pekerja, pabrik tidak bisa beroperasi, sampai-sampai harus pergi ke pintu masuk kereta bawah tanah untuk ‘menarik orang’ alias menawarkan pekerjaan kepada para penumpang yang mungkin berminat”.

Mr. Huang, penduduk Shanghai mengungkapkan : “Sebagaimana dikatakan oleh seorang pekerja asal pedesaan di Shanghai, bahwa para pekerja migran saat ini sudah tidak lagi tertarik untuk menerima upah harian RMB.100,- , mereka semua memilih pulang kampung”.

Warga sipil biasa saja juga enggan bertahan hidup di Kota Shanghai, mereka ingin pergi ke luar negeri.

Ms. Li, seorang warga Shanghai mengatakan : “4 atau 5 chain store yang ia miliki sekarang tinggal 2, itupun tidak menutup biaya, masih merugi. Jika hal ini terus berlanjut, benar-benar harus ditutup pada akhir tahun ini. Tidak ada harapan, cepat angkat kaki, lupakan saja !” (sin)