BA.5 Menyebar ke 7 Kota Termasuk Beijing, Tianjin dan Shanghai, Hasil Zero Infeksi : Mendatangkan Gelombang Kebangkrutan

oleh Yu Ting

Babak baru epidemi di Tiongkok kembali bangkit  dengan cepat, dan tingkat penularan yang tinggi dari varian Omicron BA.5 menyebar ke 7 kota. Wabah kluster taman kanak-kanak di Zhuhai, dengan 35 kasus yang dikonfirmasi. Termasuk beberapa anak kecil.

Penduduk Zhuhai berkata: “Mulai hari ini dan seterusnya, area Jida hanya bisa masuk dan tidak bisa keluar, dan itu adalah area dibawah kontrol.”

Pada 13 Juli, Zhuhai, Guangdong melaporkan kasus infeksi “Omicron varian BA.5” yang lebih menular.

Penduduk Zhuhai berkata: “Wabah ini membuat orang-orang panik, dan semua sayuran telah terjual habis.”

Tujuh kota di Tiongkok telah melaporkan BA.5. Di antaranya, Beijing, Tianjin, Shanghai, dan Xi’an adalah kota dengan 10 juta jiwa penduduk. Banyak orang khawatir bahwa pihak berwenang akan mengambil tindakan pencegahan epidemi yang agresif.

Penduduk Shanghai berkata : “Saya merasa seperti berada dalam kondisi kesiapan tempur tingkat pertama. Saya melakukan tes asam nukleat setiap hari, dan tinggal di rumah.”

Di bawah kebijakan nol kasus, virus masih menyebar, dan perusahaan yang berjuang untuk mendukung menghadapi gelombang lockdown baru.

Seorang penduduk Hangzhou, Zhejiang: “Dulu jalan yang ramai, tetapi sekarang di mana-mana setiap rumah ditutup .”

Seorang penduduk Zhengzhou, Henan: “Lihatlah, dulu sulit untuk menemukan toko, tetapi sekarang, ada toko kosong di mana-mana.”

Seorang penduduk Zhongshan, Guangdong: “Ketika pabrik ini masih jaya, dulu ada ribuan orang. Itu adalah pabrik terbesar di Dayan (kawasan industri), dan sekarang tidak ada orang lagi. Sangat disayangkan bahwa sebuah perusahaan berusia berabad sekarang jadi bangkrut.”

Seorang penduduk Zhongshan, Guangdong: “Pabrik Sepatu Baoyuan, yang dulunya merupakan pabrik besar dengan 10.000 orang, sekarang kosong. Ini benar-benar pabrik besar lho.”

Orang-orang di Kawasan Industri Shanghai: “Ada banyak orang di perusahaan kami yang telah kembali ke kampung halaman mereka untuk pembangunan dalam dua tahun terakhir. Tren di masa depan adalah semakin sedikit orang luar kota yang bekerja, dan semakin banyak dan lebih banyak orang akan kembali ke kampung halaman mereka.”

Di bawah kekuasaan partai Komunis Tiongkok, segala sesuatu tampaknya telah jatuh ke dalam lingkaran setan, dengan blokade berulang di berbagai tempat, kerusakan jangka panjang melanda  mata pencaharian dan ekonomi rakyat, dan perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional.

Li Hengqing, seorang ekonom yang berbasis di Amerika Serikat mengatakan alasan mengapa kebijakan nol kasus diterapkan begitu keras, karena pejabat di semua tingkatan harus menjaga jabatan mereka, sehingga mereka dapat memancing rakyat jelata dan mendapatkan uang. Bahkan pemerintah berhak memberi mereka uang untuk membeli kesetiaannya. Jadi, seperti yang dapat Anda bayangkan, sekarang semuanya sudah naik pangkat.” (hui)