India dan Vietnam Berbagi Pangkalan Militer, Memperkuat Kerjasama Militer Melawan Tiongkok

Dongfang Hao

India dan Vietnam terus mendorong kerja sama strategis dan telah menandatangani perjanjian visi untuk memperluas hubungan pertahanannya.

Ada juga yang disebut Mutual Logistic, yaitu kesepakatan agar kedua negara ini dapat menggunakan pangkalan militer satu sama lain untuk perbaikan maupun pengisian pasokan. Dalam beberapa tahun terakhir, India telah memberikan pinjaman kepada Vietnam, membangun 12 kapal patroli berkecepatan tinggi, dan membantu Vietnam melatih personel militer.

Baik India dan Vietnam, memiliki sengketa kedaulatan teritorial dengan Tiongkok. Menurut analisis para ahli, Bagi India dan Vietnam, kerjasama keduanya memiliki makna strategis untuk melawan ambisi hegemoni Tiongkok.

India, Vietnam menandatangani perjanjian tentang penggunaan pangkalan militer bersama, memperdalam kerja sama pertahanan.

Melansir laman Nihon Keizai Shimbun, 8 Juli 2022, Vietnam tengah memperkuat kerja sama pertahanan dengan India. 

Kedua negara menandatangani perjanjian pada Juni lalu, memungkinkan penggunaan pangkalan militer masing-masing untuk memfasilitasi pemeliharaan dan pasokan peralatan militer, termasuk senjata.

Sebuah sumber dari Kementerian Pertahanan India mengatakan bahwa Vietnam adalah Negara pertama yang menandatangani perjanjian semacam itu dengan negara lain.

Menurut laporan itu, Vietnam dan India telah membentuk kemitraan strategis yang komprehensif dalam bidang pertahanan dengan menandatangani “Pernyataan Visi Bersama tentang Kemitraan Pertahanan India-Vietnam Menuju 2030”.

Selain itu, juga bekerja untuk memperluas hubungan mereka sejalan dengan Prakarsa Samudera Indo-Pasifik India dan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP). 

Selama kunjungannya ke Vietnam pada 8-10 Juni, Menteri Pertahanan India Rajnath Singh juga memberikan kepada Hanoi 12 kapal patroli berkecepatan tinggi yang dibangun di bawah kredit senilai 100 juta dolar dari New Delhi.

India telah mengumumkan jalur kredit 500 juta dolar lagi, untuk membantu meningkatkan kemampuan pertahanan Vietnam dan kedua belah pihak sedang mengerjakan finalisasi awal.

“Kerja sama pertahanan dan keamanan kami yang erat merupakan faktor penting stabilitas di kawasan Indo-Pasifik,” kata Singh setelah pembicaraan dengan mitranya dari Vietnam, Phan Van Giang.

Laporan itu mengatakan bahwa perjanjian dukungan logistik yang ditandatangani oleh India dan Vietnam pada Juni 2022 lalu, yang mana akan mempermudah pengaturan kunjungan kapal perang, pesawat militer, dan personnel ke pantai masing-masing.

Perjanjian ini juga akan memastikan pengisian kembali makanan dan bahan bakar, persediaan cadangan dan toko senjata, serta perbaikan dan pemeliharaan.

Laporan itu mengatakan bahwa perjanjian dukungan logistik yang ditandatangani oleh India dan Vietnam pada bulan Juni, akan mempermudah penempatan kapal, pesawat dan personel di pangkalan kedua belah pihak, dan saling menyediakan makanan, bahan bakar, pasokan senjata, dan layanan pemeliharaan.

India telah menandatangani perjanjian serupa dengan Jepang, Amerika Serikat dan negara-negara lain.

Kementerian Pertahanan India memberikan bantuan untuk pelatihan personel militer Vietnam

Menurut laporan vietnam military news, pada 10 Juni 2022, Menteri Pertahanan India Rajnath Singh melakukan kunjungan kerja ke Akademi Angkatan Udara Vietnam dan Universitas Telekomunikasi Vietnam.

Singh menyumbangkan dana senilai US$1 juta kepada Akademi Angkatan Udara Vietnam untuk pembangunan Pusat Teknologi Informasi dan Bahasa Asing. Selain itu juga menyumbangkan 5 juta rupee India atau sekitar Rp. 938 juta untuk pembelian peralatan dan pelatihan.

Menurut laporan, baru-baru ini, di Akademi Angkatan Udara India, pihak India telah memberikan pelatihan penerbangan dasar untuk 10 pilot Vietnam, dan berencana memberikan pelatihan lanjutan untuk 10 pilot Vietnam.

Dalam kerangka kerja sama India-ASEAN, Kementerian Pertahanan India mendirikan pusat teknologi informasi dan bahasa asing di Sekolah Perwira Komunikasi Angkatan Darat Vietnam pada tahun 2015.

Dua perwira India telah mengajar bahasa Inggris dan TI di Sekolah Perwira Komunikasi Angkatan Darat Vietnam sejak 2015.

Selain itu, pada September 2016, pemerintah India memberikan bantuan berupa hibah sebesar 5 juta dolar AS untuk pembangunan Taman Perangkat Lunak Angkatan Darat Vietnam dari Sekolah Perwira Komunikasi.

India, Vietnam mendorong kemitraan strategis yang komprehensif di sepanjang jalan.

Setelah Perang Dunia II, India dan Vietnam menjalin hubungan politik yang baik. Pada tahun 1954, India mendirikan konsulat di Hanoi, Vietnam, sementara pada tahun 1956 Vietnam mendirikan konsulat di New Delhi, kedua negara secara resmi menjalin hubungan diplomatik pada tahun 1972, dan sejak India menerapkan Look East Policy atau Kebijakan Melihat ke Timur pada tahun 1991, hubungan kedua negara pun semakin erat.

Pada Maret 2000, George Fernandes, Menteri Pertahanan India ketika itu mengunjungi Vietnam, dan kedua negara menandatangani “Perjanjian Kerjasama Pertahanan”, yang berfokus pada pelembagaan pertemuan rutin antara menteri pertahanan, latihan militer gabungan maritim, membantu Vietnam dalam pelatihan pilot, pengenalan ancaman strategis dan berbagi intelijen.

Pada Mei 2003, Vietnam dan India mengeluarkan Pernyataan Bersama tentang Kerangka Kerja Sama Komprehensif, menjanjikan untuk mengadakan pertemuan tingkat tinggi secara teratur dan meluncurkan konsultasi kelembagaan antara departemen pertahanan.

Pada tahun yang sama, kedua negara membentuk mekanisme dialog kebijakan pertahanan dan memperluas kerja sama pertahanan udara, laut dan darat, termasuk pelatihan, industri pertahanan, dan kunjungan bersama kapal perang.

Pada Juli 2007, Vietnam dan India mengumumkan pembentukan “kemitraan strategis baru”. Kedua negara juga menandatangani perjanjian pertahanan dan keamanan baru, yang secara hukum menegaskan bahwa India akan memprioritaskan penjualan senjata dan peralatan canggih seperti rudal dan jet tempur ke Vietnam; kerjasama militer kedua Negara melonjak dan memasuki “jalur cepat”.

Pada Mei 2015, Vietnam dan India menandatangani “Pernyataan Visi Bersama India-Vietnam 2015-2020 tentang Kerjasama Pertahanan”, memperluas kerjasama keamanan maritim dan kegiatan pelatihan militer.

Pada saat yang sama, kedua belah pihak juga menandatangani “Memorandum Kerjasama Pertahanan” dan “Memorandum Kerjasama Penjaga Pantai”.

Pada September 2016, Vietnam dan India mengumumkan bahwa mereka akan meningkatkan hubungan bilateral mereka menjadi “kemitraan strategis yang komprehensif”, dan kerja sama keamanan bilateral telah memasuki tahap sejarah baru.

Di bawah kerangka kerja sama pertahanan dan kemitraan tersebut di atas, Vietnam dan India telah menandatangani lebih dari 10 perjanjian kerja sama militer, yang meliputi pelatihan teknisi militer, transfer teknologi senjata, peningkatan jet tempur dan sistem artileri, modifikasi kapal perang, pasokan komunikasi militer dan sistem perangkat lunak, pertukaran pelatihan pertempuran gerilya, keamanan jaringan, penjaga perdamaian PBB, membantu mendirikan taman perangkat lunak militer, kerja sama nuklir, berbagi informasi maritim, dan pertukaran intelijen militer yang dinormalisasi, serta membentuk sejumlah mekanisme kerja sama keamanan.

Kerja sama militer India-Vietnam untuk menghadapi ancaman Tiongkok

Vietnam yang berada di pusat busur strategis “Indo-Pasifik”, dipandang oleh India sebagai negara tumpuan untuk penerapan “Operasi ke Timur” dan “Strategi Indo-Pasifik”.

Chun-Cheng Chuang dari Institut Pascasarjana Politik Internasional, Universitas Nasional Chung Hsing, Taiwan, menulis artikel di South Asia Watch, menganalisis tiga alasan penguatan kerja sama antara India dan Vietnam.

Pertama, kebutuhan strategis masing-masing: India dan Vietnam sama-sama mencari dominasi regional.

India mencari dominasi di Asia Selatan, sedangkan Vietnam mencari peran utama di Semenanjung Indochina. India dan Vietnam saling mendukung untuk mencapai tujuan strategis maritim dan regional masing-masing.

Kedua, untuk melawan Tiongkok: Subhash Kapila dari South Asia Analysis Group, sebuah think tank India, menganalisis bahwa Vietnam memiliki perbatasan darat yang panjang dengan India dan Tiongkok, dan Tiongkok pernah meluncurkan operasi militer terhadap kedua Negara.

Melawan Tiongkok memiliki implikasi strategis bagi Vietnam dan India. Vietnam berada dalam posisi geo-strategis penting di perbatasan Tiongkok, yang merupakan kunci untuk membendung hegemoni Tiongkok.

Pengembangan hubungan strategis antara India dan Vietnam dapat memberikan India peluang yang baik untuk menekan Tiongkok dan membendung ambisi hegemoninya.

Vietnam mengizinkan India menggunakan pelabuhan Nha Trang dan bermaksud memberi India akses ke Teluk Cam Ranh.

Sebagai negara pesisir di Asia Tenggara, Vietnam memiliki banyak pelabuhan unggulan, di antaranya pangkalan militer di Teluk Cam Ranh, adalah salah satu pelabuhan laut terbaik di seluruh kawasan Asia Pasifik. Bahkan dapat melabuhkan kapal induk besar, sementara fasilitas militer di Nha Trang juga dapat berfungsi sebagai dukungan logistik pada kapal perang India.

Pada tahun 2018, Vietnam mengizinkan Angkatan Laut India menggunakan pelabuhan Nha Trang, yang hanya selangkah dari teluk strategis Vietnam, Cam Ranh.

Pada Desember 2021, korvet perang anti-kapal selam Angkatan Laut India ” INS Kiltan” tiba di pelabuhan Nha Trang, Ho Chi Minh, Vietnam, kemudian berpartisipasi dalam latihan bersama yang diadakan di Laut China Selatan, menandai masuknya tentakel Angkatan Laut India ke wilayah Pasifik, membuat latihan bersama telah mencapai tingkat yang baru.

Ketiga. Kebutuhan ekonomi: India dan Vietnam secara aktif memperkuat kerjasama bilateral berdasarkan saling melengkapi dalam aspek militer, ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi.

Vietnam bermaksud  memperkuat kerja sama dengan India di bidang militer dan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan ingin menggunakan kekuatan India untuk meningkatkan kemampuan militer, ilmu pengetahuan dan teknologinya serta mewujudkan implementasi strategis militer Vietnam dan pengembangan ilmu pengetahuan serta teknologi.

Cadangan migas yang melimpah di lautan sekitar Vietnam dan potensi pasarnya, juga menjadi daya tarik penting bagi India untuk memperkuat kerja sama dengan Vietnam.

Artikel tersebut menyatakan bahwa India perlu memperkuat kerja sama strategisnya dengan Vietnam untuk memastikan sekutu geopolitik dan strategis jangka panjang di Asia Tenggara; Vietnam juga menggunakan isu Laut China Selatan untuk membuat India mempertimbangkan pentingnya geopolitik dan energi Vietnam.

Pangkalan militer Tiongkok di Pulau Hainan merupakan tantangan strategis utama bagi India dan Vietnam, karena menyediakan tempat untuk terus secara kontinyu memasok kapal selam nuklir di ujung paling selatan Tiongkok.

Oleh karena itu, adalah keniscayaan India dan Vietnam memperkuat kerja sama strategis. (jon)