Kasus Cacar Monyet Melonjak di 74 Negara, WHO Menyatakan Sebagai Darurat Kesehatan Global

NTD

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)  Tedros Adhanom Ghebreyesus mengumumkan pada Sabtu 23 Juli  bahwa wabah cacar monyet telah dinyatakan sebagai “darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian global”, tingkat tertinggi peringatan kesehatan masyarakat WHO.

Organisasi Kesehatan Dunia itu mengadakan pertemuan darurat kedua pada Kamis 21 Juli, untuk meninjau kembali apakah akan menyatakan cacar monyet sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian global.

Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan “Untuk semua alasan ini, ia  memutuskan untuk menyatakan wabah cacar monyet global sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian global.”

Menurut Reuters, ada perbedaan pendapat di antara anggota komite ahli WHO. Meski tidak mendapat dukungan mayoritas anggota, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, prihatin dengan meningkatnya kasus dan kekurangan vaksin dan perawatan, akhirnya memutuskan untuk mengeluarkan peringatan tertinggi.

Monkeypox telah beredar di Afrika Barat dan Tengah selama bertahun-tahun, dan sejak awal Mei, kasus monkeypox telah melonjak di luar kedua wilayah tersebut.

Sejauh tahun ini, lebih dari 16.000 kasus cacar monyet telah dilaporkan di lebih dari 74 negara, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS.

Ada 2.891 kasus di Amerika Serikat, tersebar di 46 negara bagian.

Lima orang telah meninggal di Afrika, kata WHO.

Virus cacar monyet dan cacar termasuk dalam gen virus yang sama, dan ruam muncul di wajah, telapak tangan, telapak kaki. Pasien sering mengalami gejala seperti flu seperti demam, sakit kepala, dan nyeri otot. Hal ini terutama menyebar melalui air liur dan nanah dari orang yang terinfeksi.

Para ahli WHO mengatakan cara terbaik untuk mencegah cacar monyet adalah dengan menghindari paparan.

“Cara terbaik untuk menghindari infeksi adalah menghindari kontak dengannya, dan bahkan jika Anda terinfeksi, jangan menyebarkannya lebih jauh ke orang lain,” kata Mike Ryan, direktur program medis darurat WHO.

Wabah baru-baru ini di luar Afrika telah dilaporkan terutama di kalangan pria gay. (hui)