Latihan Militer Tiongkok Mempengaruhi Pengiriman Kargo Lewat Udara dan Laut yang Berdampak Terhadap Rantai Pasokan Global

oleh Xu Jian

Setelah Ketua DPR-AS Nancy Pelosi mengakhiri kunjungannya di Taiwan, otoritas Tiongkok mulai menggelar latihan militer model pengepungan di perairan pulau Taiwan selama 3 hari. Ini adalah tindakan paling provokatif dalam beberapa dekade terakhir yang dilakukan Tiongkok terhadap Taiwan, yang mempengaruhi navigasi udara dan laut internasional. Gara-gara latihan militer tersebut, sejumlah rute penerbangan dan pelayaran terpaksa mengalami perubahan. Hal mana kian memperburuk kesulitan yang dihadapi oleh rantai pasokan global.

Setelah Ketua DPR-AS mengakhiri kunjungan di Taiwan, Tiongkok langsung mengumumkan latihan militer dengan peluru tajam gabungan antara angkatan laut dan udara Tiongkok pada 4 hingga 7 Agustus. Untuk itu, Tiongkok telah menyarankan kapal laut dan pesawat udara untuk tidak mendekati daerah berlangsungnya latihan.

Latihan militer dan cuaca buruk dapat menyebabkan keterlambatan pengiriman kargo

Selat Taiwan adalah rute pelayaran utama, dengan hampir setengah dari armada peti kemas dunia melewatinya tahun ini. Latihan militer telah menambah kesengsaraan rantai pasokan global yang telah goyah sejak awal munculnya pandemi dan invasi Rusia ke Ukraina.

Bloomberg melaporkan pada 4 Agustus bahwa pialang kapal memperkirakan bahwa beberapa kapal yang berlayar di sisi timur perairan Taiwan terpaksa mengalihkan jalur pelayaran sehingga dapat menimbulkan sekitar 3 hari keterlambatan kapal tiba di dermaga. Penundaan 3 hari seperti itu bukanlah hal yang luar biasa dan tidak berdampak terlalu besar jika ketegangan di Selat Taiwan tidak meningkat minggu depan.

Namun, cuaca yang tidak bersahabat juga dapat memperburuk risiko di perairan Selat Taiwan, menyebabkan penundaan tiba atau berangkatnya kapal kargo. Saat ini, Kota Shenzhen telah mengeluarkan peringatan serangan topan tropis, mengatakan bahwa udara bertekanan rendah sedang mendarat di sepanjang pantai Huidong County di provinsi Guangdong pada Kamis pagi.

Menurut data pelacakan kapal yang dikumpulkan oleh Bloomberg, tercatat setidaknya satu kapal tanker LNG di Taiwan selatan telah mengubah arah pelayaran untuk menghindari masuk ke are latihan militer Tiongkok. Pedagang mengatakan bahwa beberapa kapal lain yang menghindari masuk are latihan militer dengan cara memperlambat kecepatan pelayaran kapal. Hal ini jelas akan menyebabkan penundaan jadwal bongkar muat terhadap kargo bagi Taiwan dan negara-negara terdekat lainnya.

Menurut pedagang komoditas yang berbasis di Shanghai, beberapa kargo kemas berisi komoditas pertanian dari Asia Tenggara yang dikirim ke Tiongkok telah diminta menunda pengiriman hingga minggu depan untuk menghindari risiko, Sementara beberapa kapal lain yang tidak dapat melakukan penjadwalan ulang terpaksa menunggu pemberitahuan dari perusahaan pelayaran.

Menteri Transportasi Taiwan, Wang Kwo-tsai mengatakan, Otoritas Pelabuhan Taiwan mengeluarkan pemberitahuan peringatan kapal untuk menghindari daerah di mana latihan sedang berlangsung.

18 rute penerbangan internasional dan sedikitnya 650 penerbangan per hari di Taiwan terpengaruh

Wang Kwo-tsai mengatakan bahwa ruang lingkup latihan militer Tiongkok yang nyaris mencakup seluruh wilayah informasi penerbangan Taipei, menyebabkan total 18 rute penerbangan internasional terpengaruh, dan keselamatan dari sedikitnya 650 penerbangan setiap hari juga terpengaruh. Kementerian Perhubungan Taiwan telah berkoordinasi dengan Jepang dan Filipina untuk menggunakan jalur mereka sebagai alternatif agar penerbangan internasional dari Taiwan dapat tetap berangkat, meskipun waktu penerbangan akan lebih lama.

Taipei FIR adalah satu-satunya tempat yang dilalui oleh pesawat yang terbang dari Asia Timur Laut  ke Asia Tenggara. Saat ini, beberapa penerbangan internasional terpaksa mengambil jalan penerbangan memutar. 

Menurut laporan media Taiwan, misalnya, penerbangan Asiana Airlines dari Seoul ke Manila pada hari Kamis pagi yang biasanya terbang dari bagian utara menuju selatan Taiwan, terpaksa beralih terbang melewati udara antara Pulau Ishigaki dan Okinawa, demi menghindari masuk ke area latihan militer yang berada juga di perairan Taiwan timur.

Asiana Airlines juga memutuskan untuk membatalkan penerbangan nonstop 5 Agustus dari Incheon, Korea Selatan ke Taiwan, sedangkan Korean Air membatalkan penerbangan nonstop ke Taiwan yang berangkat pada 5 dan 6 Agustus, serta menunda sekitar 1 jam pemberangkatan yang dijadwalkan pada 7 Agustus.

Beberapa maskapai penerbangan berbiaya rendah juga telah mengubah beberapa rute Asia Tenggara mereka yang transit Taiwan ke rute memutar di sekitar daratan Tiongkok atau Okinawa, Jepang, yang waktu penerbangannya lebih lama dari 15 menit hingga 90 menit.

Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan mengatakan pada Kamis pagi, bahwa militer Taiwan akan terus memperkuat kewaspadaannya terhadap latihan militer Tiongkok yang menggunakan peluru tajam, dan bahwa pasukan di semua tingkatan akan beroperasi secara normal, tetapi meningkatkan kecermatan dalam memantau situasi di Selat Taiwan dan pulau-pulau terpencil di sekitarnya agar dapat merespons secara tepat. (sin)