Potret Galaksi Bima Sakti : dalam Pemandangan Musim Dingin di Slovenia

Staf Epoch Inspired

Uroš Fink tidak takut untuk melakukan perjalanan panjang di musim dingin yang membekukan di atas salju setinggi satu meter—bahkan di tengah malam sekalipun. Astrofotografer yang berusia 31 tahun dari Slovenia ini, terdorong oleh keinginannya untuk mengambil gambar galaksi Bima Sakti kita yang menakjubkan.

Insinyur muda Uroš dengan hasrat untuk memotret langit di malam hari, memulai perjalanannya sejak Desember lalu di salah satu tempat wisata di Big Pasture Plateau, dan jepretan fotonya berhasil memenangkan penghargaan di lingkungan fotografi astro-lanskap.

Uroš menyewa sebuah gubuk kecil yang nyaman di dataran tinggi tertentu di wilayah utara negara itu dan, setelah banyak mencatat, merencanakan, dan mencari komposisi yang sempurna saat siang hari, dia berangkat memotret saat kegelapan turun.

Waktu bulan itu juga merupakan momen sempurna untuk menangkap penampilan cameo Komet Leonard, komet paling terang di tahun ini, dengan ekor khasnya dan cahaya hijau kabur saat ia berlayar melewati planet Bumi.

“Kaki saya lelah bahkan sebelum saya keluar, tetapi yang pertama adalah motivasi dan keinginan besar untuk menciptakan foto yang indah,” katanya kepada The Epoch Times tentang perjuangannya. 

“Saya menghabiskan sepanjang malam sendirian, jauh di sekitar saya tidak ada orang, hanya saya, alam, dan bintang. Sulit untuk menggambarkan perasaan itu dengan kata-kata, tetapi itu sangatlah indah, perasaan bebas, merasa kecil, kebahagiaan. Perasaan yang tidak akan hilang dari kepala saya untuk sementara waktu.”

Dengan menggunakan kamera Nikon D600 Astromod, Uroš memotret langit menggunakan alat pelacak SkyWatcher untuk membuat bintang diam selama eksposur lama, dan menangkap semua keajaiban dan warna yang tidak dapat dilihat mata manusia, dan latar depan secara terpisah untuk mendapatkan ketajaman dan detail yang diinginkan. Keduanya kemudian akan dipadukan bersama dalam post processing digital.

Perlahan-lahan, malam mulai memudar dan Uroš menyadari bahwa dia harus melakukan pendakian selama satu jam untuk kembali ke gubuk. Dia sudah terjaga selama 24 jam; dia tidak bisa lagi merasakan jari-jarinya dalam suhu dingin minus-10 derajat Celcius dan itu adalah perjalanan pulang yang menakutkan dengan membawa ransel seberat 35-kilogram. “Tapi saya berhasil!” serunya. “Saya tidak menyesali apa pun, sebenarnya saya lebih dari sekedar senang telah melakukan perjalanan yang luar biasa ini.”

Ekskursi itu menghasilkan beberapa foto menakjubkan yang ditampilkan di sini, serta penempatan dalam penghargaan Milky Way Photographer of the Year 2021, yang dipersembahkan oleh Capture the Atlas—memilih gambar astro- lanskap terbaik dari seluruh dunia.

Itu adalah pencapaian terbesar Uroš, katanya. Selain itu, ia juga berhasil menempati posisi ketiga di salon internasional Drone&Astrophotography pada 2020 dan 2021. 

Gambarnya juga telah ditampilkan oleh NASA dan situs fotografi seperti Nightscaper dan Milky Way Chasers. (jen)