Ketua The Fed Mengisyaratkan Kenaikan Suku Bunga Lebih Lanjut Demi Menekan Inflasi AS yang Tampak Mulai Menurun

oleh Lin Yi

Saat ini, tingkat inflasi AS masih tinggi. Pada 26 Agustus, Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengisyaratkan bahwa ia masih akan menaikkan suku bunga demi menekan lebih lanjut inflasi di AS.

Ketua Fed Jerome Powell mengatakan : “Inflasi AS masih jauh berada di atas 2%, dan tingkat inflasi yang tinggi terus berdampak terhadap seluruh perekonomian”.

Menurut data yang dirilis oleh Kementerian Perdagangan AS, pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS pada bulan Juli tumbuh 6,3%, yang masih di bawah ekspektasi pasar yang 6,4%, juga berada di bawah angka bulan Juni yang 6,8%. Pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), seperti juga Indeks Harga Konsumen (IHK), merupakan ukuran inflasi yang penting.

Powell mengatakan bahwa belum saatnya untuk melonggarkan kebijakan moneter, bahkan kenaikan suku bunga lebih lanjut masih dipandang perlu. Powell mengingatkan bahwa karena suku bunga terus naik, ekonomi AS secara keseluruhan akan melambat, sehingga rumah tangga serta bisnis dalam jangka pendek ini akan merasakan “sakitnya”.

“Sayangnya, ini adalah biaya untuk menurunkan inflasi. Tetapi kegagalan untuk memulihkan stabilitas harga akan membawa lebih banyak penderitaan”, kata Powell.

Terpengaruh oleh pernyataan Powell, 3 indeks saham utama AS langsung anjlok pada awal perdagangan hari Jumat (26 Agustus), Indeks Dow Jones sempat turun sebanyak 546 poin menjadi 32.745, S&P 500 turun 68 poin menjadi 4.130, Nasdaq Composite yang berbasis teknologi turun 233 poin menjadi 12.405. 

Powell juga mengatakan bahwa tingkat pengangguran AS berada pada 3,5% titik terendah dalam sejarah, tetapi pasar tenaga kerja sangat tidak seimbang, penawaran jauh di belakang permintaan.

Beberapa ekonom mengungkapkan bahwa Federal Reserve sebelumnya telah melakukan kesalahan dalam menilai situasi, sehingga sekarang tidak punya pilihan lain kecuali menaikkan suku bunga secara agresif untuk menekan inflasi yang berkembang di atas patokan 2%.

Ed Moya, analis pasar senior di OANDA mengatakan : “Mereka (The Fed) secara keliru percaya bahwa inflasi bersifat sementara. Sekarang mereka telah terpojok dan harus secara agresif menaikkan suku bunga untuk menekannya”.

Dalam pidatonya pada  Jumat, Jerome Powell tidak menjelaskan apakah The Fed akan menaikkan suku bunga pada pertemuan kebijakan bulan September mendatang. Namun, pasar memperkirakan bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga lagi sebesar 50 hingga 75 basis poin pada saat itu. (Sin)