Arab Saudi Berencana Kirim Astronot Perempuan ke Ruang Angkasa pada 2023

THE ASSOCIATED PRESS

DUBAI, Uni Emirat Arab—Arab Saudi, pada Kamis (22/9), mengatakan akan meluncurkan program pelatihan dengan tujuan mengirim astronotnya sendiri, termasuk seorang perempuan, ke ruang angkasa tahun depan.

Kerajaan Saudi secara aktif mempromosikan sains dan teknologi sebagai bagian dari rencana Visi 2030 yang luas untuk merombak ekonominya dan mengurangi ketergantungan mereka pada minyak.

Rencana tersebut, yang diperjuangkan oleh Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, juga menyerukan integrasi yang lebih besar dari perempuan ke dalam angkatan kerja negara Muslim itu. Arab Saudi telah mencabut larangan mengemudi bagi perempuan pada 2018.

“Program Astronot Saudi, yang merupakan bagian integral dari visi ambisius kerajaan pada 2030, akan mengirim astronot Saudi ke ruang angkasa untuk membantu melayani umat manusia dengan lebih baik,” kata Komisi Ruang Angkasa Saudi.

“Salah satu astronot akan menjadi perempuan pertama yang mewakili Kera- jaan Saudi dalam misi ke ruang angkasa.”

Orang Arab atau Muslim pertama yang melakukan perjalanan ke ruang angkasa adalah Pangeran Sultan bin Salman dari Arab Saudi, saudara tiri putra mahkota, dan seorang pilot angkatan udara yang merupakan bagian dari tujuh anggota awak misi Discovery NASA pada 1985. Dia kemudian bertugas sebagai kepala Komisi Ruang Angkasa Saudi dari 2018 hingga tahun lalu, sebelum ia ditunjuk sebagai penasihat Raja Salman.

Negara tetangga Saudi, Uni Emirat Arab juga memiliki program ruang angkasa terkemuka di dunia Arab, setelah meluncurkan penyelidikan ke orbit Mars pada Februari 2021 lalu. UEA berencana untuk meluncurkan penjelajah Bulan pertamanya pada November. Jika misi  Bulan  berhasil, UEA dan Jepang, yang menyediakan pendarat, akan bergabung dengan barisan Amerika Serikat, Rusia, dan Tiongkok sebagai negara yang telah menempatkan pesawat ruang angkasa di permukaan Bulan. (eko)