Bangun Jalur Produksi Mobil Listrik & Baterai, Foxconn Gandeng Industri Energi Indonesia

Chen Ting

Hon Hai Precision Industry Co. Ltd. Taiwan (atau lebih dikenal dengan sebutan Foxconn) pada Jum’at (23/9) lalu telah mengumumkan, pihaknya akan bekerjasama dengan perusahaan pertambangan batu bara Indonesia yakni PT. Indika Energi dengan membentuk perusahaan patungan, yang berencana akan memproduksi mobil listrik berikut baterai di Indonesia.

Dalam pernyataan bersama kedua perusahaan tersebut (link) disebutkan, perusahaan patungan baru itu diberi nama “Foxconn Indika Motor” atau disingkat FIM, kerjasama kedua pihak akan dioperasikan dengan skema BOL (Build, Operate, & Localize), yaitu dengan mengembangkan mobil listrik berikut baterainya di Indonesia, sekaligus menyediakan layanan konsultasi manajemen.

Foxconn dan Indika menambahkan, mereka akan “mengeksplorasi kerjasama investasi yang lebih luas lagi” dengan perusahaan lainnya, untuk bersama-sama “membangun ekosistem mobil listrik yang menyeluruh”.

Indonesia adalah negara ekonomi terbesar di Asia Tenggara, juga merupakan negara penghasil nikel yang terbesar di dunia, Indonesia hendak memanfaatkan sumber daya alamnya itu untuk menjadi peran krusial dalam rantai pasokan mobil listrik dunia.

Indonesia sendiri mempunyai pasar dalam negeri sebesar 270 juta jiwa, pemerintah setempat menetapkan target, akan mencapai penyebaran mobil listrik sebesar 2 juta unit dan sepeda motor listrik sebesar 1,3 juta unit pada 2030.

“Sebagai negara ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia juga merupakan pemimpin negara G20 tahun ini sekaligus pemimpin negara ASEAN tahun depan. Negara ini berupaya mewujudkan sasaran ambisius nol emisi”, Direktur Strategis Baterai Hon Hai yakni Troy Wu berkata, “Perusahaan patungan ini menunjukkan Hon Hai berupaya mendukung rekan kerjasama di Indonesia, mewujudkan ekosistem berkesinambungan sebagai tujuan bersama.”

Penempatan Foxconn di bidang mobil listrik di Indonesia sudah cukup lama, awal tahun ini, perusahaan ini telah menandatangani MoU bersama dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Indonesia Battery Corporation (IBC), PT. Indika Energy dan juga Gogoro Taiwan, dan mengumumkan akan fokus pada pengembangan baterai mobil listrik berikut sistem penyimpanan daya, stasiun pertukaran baterai, serta daur ulang baterainya.

Pertengahan tahun ini, Presiden Direktur Hon Hai yakni Young Liu juga membawa rombongan melakukan survei di Asia Tenggara, setelah menemui PM India Narendra Modi, dilanjutkan dengan menemui Presiden RI Jokowi di Jawa Barat, membahas topik investasi mobil listrik dan lain-lain.

Menurut berita majalah Nikkei Asia, pihak Hon Hai menyatakan, investasi awal perusahaan tersebut adalah sebesar USD 1,75 juta dolar (2,65 triliun rupiah), atau setara dengan 40% saham.

Seorang nara sumber yang mengetahui transaksi tersebut menyatakan, di tahap awal perusahaan patungan itu akan fokus pada pengembangan baterai jenis Lithium Iron Phosphate (LFP), serta akan memproduksi bus listrik dan kendaraan komersil lainnya.

Sama halnya dengan perusahaan energi di Indonesia, PT. Indika Energy sedang melakukan transformasi diversifikasi. Pada April lalu perusahaan tersebut telah mendirikan pabrik produsen sepeda motor listrik yakni Ilectra Motor Group. Bulan lalu baru saja diluncurkan sepeda motor listrik yang diproduksinya dengan merek Alva One. (sud)