Mencegah Diabetes Tipe 2 : Langkah Menuju Hidup Lebih Sehat

NATIONAL INSTITUTES OF HEALTH (NIH)

Para penderita diabetes memiliki masalah dengan gula darah. Gula darah atau glukosa darah mereka, bisa naik terlalu tinggi. Jika memiliki kadar gula yang tinggi dalam darah, Anda bisa mendapatkan banyak masalah.

Diabetes meningkatkan risiko penyakit jantung, kebutaan, amputasi, dan masalah serius lainnya. Tetapi jenis diabetes yang paling umum, yang disebut diabetes tipe 2, dapat dicegah atau ditunda jika Anda mengetahui langkah  yang harus diambil.

Sekitar 29 juta orang di Amerika serikat atau hampir 1 dari 10 orang, menderita diabetes. Banyak  yang memiliki kondisi yang disebut pradiabetes. Orang dengan kondisi pradiabetes biasanya tidak memiliki gejala, namun mereka pada akhirnya berisiko terkena diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan stroke.

Penelitian menunjukkan, Anda dapat  mengurangi risiko diabetes tipe 2 dan pradiabetes dengan menyantap makanan yang sehat, banyak melakukan aktivitas fisik, dan menurunkan berat badan berlebih.

Diabetes tipe 2 muncul karena masalah yang berkaitan dengan hormon yang disebut insulin. Ketika tubuh kita mencerna makanan yang kita makan, kemudian dipecah-pecah dan diubah menjadi glukosa dan molekul lainnya, yang kemudian mengalir melalui aliran darah. Insulin memberikan sinyal kepada sel agar membiarkan glukosa masuk untuk digunakan sebagai sumber energi. Ketika seseorang menderita diabetes tipe 2, baik sel-sel tubuh mengalami kesulitan menggunakan insulin, atau tubuh tidak dapat memproduksi cukup insulin. Akibatnya, glukosa dapat menumpuk ke tingkat yang berbahaya dalam darah.

Diabetes tipe 2 paling sering terjadi pada orang yang berusia paruh baya atau lebih tua, tetapi orang yang lebih muda juga bisa mengidapnya.

“Sebelum pertengahan hingga akhir 1990-an, kami hampir tak pernah melihat diabetes tipe 2 di usia muda,” kata Dr. Barbara Linder, pakar  National Institutes of Health (NIH) tentang diabetes anak. Tetapi kini, diabetes tipe 2 menjadi lebih umum kepada orang muda, di samping meningkatnya tingkat obesitas pada masa kanak-kanak.

Beberapa faktor yang meningkatkan risiko diabetes tipe 2 berada di luar kendali mereka. Memiliki anggota keluarga dekat yang terkena diabetes meningkatkan risiko Anda.

Orang yang memiliki kelebihan berat badan, obesitas, atau tidak aktif juga lebih mungkin terkena diabetes tipe 2. Tetapi, ini adalah faktor risiko yang dapat Anda ubah, dan  mengurangi risiko diabetes Anda.

Untuk memahami bagaimana penurunan berat badan dapat mempengaruhi risiko diabetes, NIH meluncurkan sebuah penelitian di awal 1990-an yang disebut Program Pencegahan Diabetes. Dokter sudah mengetahui bahwa kelebihan berat badan atau obesitas adalah faktor risiko diabetes, tetapi mereka tidak tahu apakah menurunkan berat badan akan mengurangi risikonya.

Studi ini melibatkan lebih dari 3.000 orang yang memiliki kelebihan berat badan dan memiliki pradiabetes. Mereka secara acak ditugaskan kepada kelompok yang berbeda.

Satu kelompok bertemu secara teratur dengan staf studi berfokus pada perilaku sehat, seperti menyantap makanan yang lebih sedikit kalori dan berolahraga lebih banyak. Mereka bertujuan untuk menurunkan setidaknya 7% dari berat badan dan melakukan setidaknya 150 menit aktivitas fisik per minggu. Kelompok lain menerima metformin, obat yang biasa digunakan untuk mengobati diabetes tipe 2, bersama dengan menerapkan saran standar  diet dan olahraga. Kelompok kontrol menerima saran standar dan pil plasebo tidak aktif yang tidak memiliki efek obat.

Setelah rata-rata sekitar 3 tahun, para peneliti menemukan bahwa risiko diabetes turun hingga 58% pada kelompok yang didorong untuk melakukan perubahan gaya hidup sehat. Sekitar 38% dalam kelompok itu  mempertahankan tujuan penurunan berat badan mereka dan 58%  aktivitas fisik mereka. Kelompok yang menggunakan metformin juga lebih kecil kemungkinannya terkena diabetes; risiko mereka turun sebesar 31% dibandingkan dengan kelompok kontrol.

Dalam studi lanjutan, perubahan gaya hidup dan metformin terus mengurangi risiko terkena diabetes, meskipun efeknya menurun. Setelah 10 tahun, orang-orang yang melanjutkan perubahan gaya hidup menunda diabetes sekitar 4 tahun dibandingkan dengan orang dalam kelompok kontrol. Orang-orang yang terus menggunakan metformin menunda diabetes sekitar 2 tahun.

Metformin telah lama digunakan dan disetujui untuk mengobati diabetes tipe 2. Namun demikian, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS belum menyetujui obat untuk mencegah diabetes tipe 2. Penelitian menunjukkan bahwa efek pencegahan obat dapat bekerja paling baik pada orang yang lebih muda dan lebih berat. Untuk orang tua, perubahan gaya hidup sangat membantu; mereka menurunkan risiko diabetes sebesar 71%.

“Penurunan berat badan adalah kuncinya, dan aktivitas fisik sangat penting, tetapi perubahan gaya hidup tak pernah mudah,” kata Joanne Gallivan dari NIH, direktur Program Pendidikan Diabetes Nasional (ndep.nih.gov). Program ini menawarkan sumber daya untuk membantu menurunkan berat badan, makan sehat, dan aktivitas fisik. Kiat khusus diberikan untuk kelompok orang tertentu, seperti anak-anak dan orang dewasa yang lebih tua. Sebagian besar materi ditawarkan dalam bahasa Spanyol, dan beberapa tersedia dalam bahasa lainnya.

Seperti yang ditunjukkan oleh Program Pencegahan Diabetes, diet dan olahraga dapat mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2. Anda kemungkinan besar akan berhasil menurunkan berat badan, kata Linder, “jika Anda dapat menemukan beberapa aktivitas fisik yang Anda nikmati dan dapat dilakukan setiap hari.”

Untuk menurunkan berat badan, Anda perlu membakar lebih banyak kalori daripada yang Anda konsumsi. Peserta Program Pencegahan Diabetes mengikuti program diet rendah lemak dan rendah kalori. Sekarang, para ahli  menyadari bahwa orang yang berbeda mungkin memerlukan diet yang berbeda.

“Jika Anda makan banyak lemak, itulah yang perlu Anda kurangi. Jika Anda makan banyak permen, maka itulah yang perlu Anda pangkas, Anda harus mengindividualisasikannya,” kata Linder.

Para ahli merekomendasikan bahwa orang yang berisiko terkena diabetes tipe 2 harus berolahraga setiap minggu dengan intensitas sedang selama 150 menit.  30 menit, 5 kali seminggu. Naikkan detak jantungmu sedikit. Keringat ringan,” kata Dr. David Nathan dari Harvard, yang memimpin studi Program Pencegahan Diabetes.

Program pelatihan yang digunakan dalam penelitian ini sekarang tersedia secara luas; misalnya, YMCA sekarang menawarkan program berdasarkan studi.

Jika Anda berpikir Anda mungkin menderita pradiabetes atau diabetes, dokter Anda dapat membantu Anda memutuskan apa yang harus dilakukan. Tes darah yang disebut tes A1C dapat memeriksa kadar glukosa darah rata-rata Anda untuk melihat apakah Anda memiliki pradiabetes.

Nathan mengatakan bahwa orang yang berusia di atas 45 tahun harus diskrining untuk diabetes, seperti halnya orang lain yang berisiko lebih tinggi. Faktor risiko dan kewaspadaan untuk diabetes tipe 2 termasuk tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, atau riwayat diabetes gestasional atau penyakit kardiovaskular.

Pada  2012, 1,7 juta orang Amerika berusia 20 tahun ke atas  didiagnosis menderita diabetes.

“Itu tidak baik, tetapi sebenarnya kurang dari 1,9 juta kasus baru yang kami alami pada tahun 2010, Mungkin saja kita berbelok sedikit,”  kata Nathan.

Pilihan Bijaksana

Ambil Langkah-Langkah untuk Mencegah Diabetes

Bergerak lebih banyak. Berjalan, menari, atau bersepeda bersama teman atau keluarga. Tidak masalah aktivitas apa yang Anda lakukan, selama Anda menikmatinya.

Pilih makanan yang sehat. Makan buah-buahan dan sayuran yang kaya serat.

Pertahankan berat badan yang sehat. Dengan makan sehat dan lebih banyak aktivitas fisik, Anda dapat menurunkan berat badan dan mempertahankannya.

Tetapkan tujuan yang masuk akal. Mulailah dengan perubahan kecil, seperti aktif selama 15 menit sehari dalam minggu ini. Tambahkan 5 menit per hari setiap minggu hingga Anda mencapai setidaknya 30 menit, selama 5 hari seminggu.

Catat kemajuan Anda. Buat catatan harian tentang apa yang Anda makan dan minum dan berapa menit Anda berolahraga. Ini adalah cara yang bagus agar tetap fokus dan mencapai tujuan Anda. Konsistenlah dengan pilihan Anda. Membuat perubahan kecil sekalipun sulit pada awalnya. Jika Anda keluar jalur, mulai kembali dari awal. (asr)