Rusia Terus Mengebom, Ukraina Meminta Bantuan dari Puluhan Jenderal

Yan Shu

Militer Rusia terus melakukan pemboman secara besar-besaran di beberapa wilayah Ukraina pada 13 Oktober.  Pada saat yang sama, puluhan negara  berjanji untuk memberikan bantuan senjata kepada Ukraina.

Dimana-mana terdapat bangunan yang hancur , dan tanahnya penuh dengan kerikil dan puing-puing. Petugas SAR dengan gugup mencari korban yang selamat di puing-puing. Para korban menangis dan menunggu untuk mengetahui keberadaan kerabat dan teman mereka.

Ini adalah pemandangan tragis setelah kota Nikolayev di Ukraina diserang oleh pasukan Rusia.

 Wali Kota Mykolaiv Alexander Senkevich mengatakan kota itu telah “dibom secara besar-besaran” dan petugas darurat menemukan dua mayat dari bawah reruntuhan.

Keempat dinding rumah orang tua itu roboh. Dia ingat dengan ngeri bahwa dia juga terlempar ke tanah dalam tidurnya.

Seorang penduduk Nikolayev, Olha Yakovenko berkata : “Ini sangat… menakutkan. Saya tidak terluka… Saya hanya sangat beruntung.”

Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan rudal Rusia telah menghantam lebih dari 40 pemukiman dalam 24 jam terakhir.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan kepada Parlemen Eropa melalui video pada Kamis 13 Oktober, bahwa fasilitas pertahanan udara Ukraina hanya mencakup sekitar 10% dari kebutuhannya, dan meminta lebih banyak bantuan dari komunitas internasional.

Uni Eropa menyatakan bahwa pihaknya siap membantu Ukraina “sebanyak yang dibutuhkan”.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin juga menyatakan dukungannya untuk Ukraina ketika dia bertemu dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg di Brussels.

Lloyd Austin berkata : “Saya juga setuju dengan Anda: kami akan terus bekerja keras untuk mendukung Ukraina.”

Hampir 50 negara berjanji  untuk memberikan Ukraina senjata, termasuk pertahanan udara baru di sepanjang musim dingin dan seterusnya . (hui)