Kisah Moral dari McGuffey’s Readers : Guru Kecil

Ini adalah kisah keenam dari serial McGuffey Readers yang akan kami muat ulang. Serial ini mengisahkan beberapa cerita dengan muatan moral terbaik dari buku sekolah klasik pada 1800-an, yang terjual sekitar 122 juta eksemplar pada 1960. Peredaran buku terbesar dari buku mana pun di dunia setelah Alkitab dan Webster’s Dictionary. McGuffey Readers memainkan peran penting dalam sejarah Amerika, mengajarkan anak-anak tidak hanya pelajaran membaca, tata bahasa, dan ejaan, tetapi juga dalam perilaku moral dan karakter. Silakan menikmati, dan ceritakan pada anak-anak Anda!

EPOCH INSPIRED STAFF

Charles Rose tinggal di pedesaan bersama ayahnya, yang mengajarinya membaca dan menulis.

Ayah Rose mengatakan pada putranya, ketika pelajaran paginya selesai, dia bisa melakukan apa saja yang dapat menyenangkan dirinya selama satu jam penuh.

Di dekat kediamannya ada sungai. Di tepinya berdiri sebuah gubuk yang ditinggali seorang nelayan miskin, yang hidup dari menjual ikan.

Istrinya yang berhati-hati menjaga rodanya pagi-pagi dan malam hari. Mereka berdua berusaha sangat keras agar dapat menghidupi keluarga mereka dengan layak.

Tetapi mereka sangat terganggu karena putra mereka satu-satunya tidak akan pernah dapat belajar membaca dan menulis. Mereka tidak bisa mengajarinya sendiri, dan mereka terlalu miskin untuk menyekolahkannya.

Suatu hari Charles mengunjungi gubuk nelayan ini, untuk menanyakan tentang anjingnya, yang hilang.

Dan dia menemukan anak laki- laki kecil, yang bernama Joe, duduk di dekat meja, di mana dia membuat tanda dari sepotong kapur. Charles bertanya apakah dia sedang menggambar.

“Tidak, aku sedang mencoba menulis,” kata Joe kecil, “tapi aku hanya tahu dua kata. Keduanya aku lihat pada sebuah rambu, dan aku sedang mencoba untuk menuliskannya kembali.”

“Seandainya saja aku bisa belajar membaca dan menulis,” lanjutnya, “aku pasti menjadi anak yang paling bahagia di dunia.”

“Kalau begitu aku akan membuatmu bahagia,” kata Charles. “Aku hanya anak kecil, tapi aku bisa mengajarimu menulis.”

“Ayahku memberi aku waktu satu jam setiap hari untuk kupakai melakukan hal yang aku senangi. Nah, jika kamu mau mencoba mempelajarinya, dengan segera kamu akan tahu bagaimana cara membaca dan menulis.”

Baik Joe maupun ibunya bersedia berlutut di hadapan Charles untuk berterima kasih kepadanya. Mereka mengatakan kepada Charles bahwa belajar membaca dan menulis adalah dua hal yang mereka inginkan di atas segalanya.

Maka, pada hari berikutnya ketika saatnya tiba, Charles memasukkan bukunya ke dalam sakunya, dan pergi untuk mengajar Joe. Joe belajar dengan sangat cepat, dan Charles segera mulai mengajarinya cara menulis.

Beberapa waktu kemudian, seorang pria memanggil Ayah Rose, dan menanyakan apakah dia tahu di mana Charles berada. Ayah Rose mengatakan mungkin dia sedang berjalan-jalan.

“Aku khawatir,” kata pria itu, “mungkin dia tidak selalu menyenangkan hatinya dengan berjalan- jalan. Aku sering melihatnya pergi ke rumah nelayan. Aku khawatir dia pergi dengan perahu mereka.”

Ayah Rose menjadi sangat geram. Dia telah memberi tahu Charles tidak boleh pergi ke sungai, dan dia pikir dia bisa mempercayainya.

Saat pria itu pergi, Ayah Rose pergi mencari putranya. Dia pergi ke sungai, dan berjalan mondar- mandir, dengan harapan melihat perahu.

Tidak melihatnya, dia menjadi semakin gelisah. Dia pikir Charles pasti sudah pergi jauh. Tidak mau pergi tanpa mempelajari sesuatu darinya, dia pergi ke gubuk.

Dia melongokkan kepalanya di jendela yang terbuka. Di sana, pemandangan yang menyenangkan memenuhi matanya.

Charles ada di meja, mengatur buku fotokopi yang sedang diba- cakan Joe untuknya, sementara ibunya duduk di sudut.

Charles sedikit bingung. Dia takut ayahnya mungkin tidak senang; tetapi dia tidak perlu gelisah, karena ayahnya senang.

Keesokan harinya, ayahnya membawanya ke kota, dan memberinya buku untuk dirinya dan Joe, bersama dengan kertas tulis, pena, dan tinta.

Charles merasa menjadi anak laki-laki paling bahagia di dunia ketika dia pulang. Dia berlari ke rumah Joe, tangannya dipenuhi bingkisan, dan jantungnya berdetak kencang.

Kisah ini direproduksi dari McGuffey’s Second Eclectic Reader, Revised Edition, yang diterbitkan pada 1879. McGuffey Readers, kali pertama diterbitkan pada 1830-an, adalah serangkaian kisah bergambar untuk anak-anak sekolah dasar yang ditulis oleh seorang pendidik dan pendeta asal Amerika Serikat, William Holmes McGuffey ( 1800-1873 ). Buku ini ba- nyak digunakan sebagai buku teks di sekolah-sekolah Amerika Serikat dari pertengahan 1800-an hingga awal abad ke-20. Saat ini beberapa sekolah masih menggunakan tulisan ini, terutama homeschooling yang berfokus pada pendidikan dan pengasuhan anak dengan pendidikan klasik dan pengembangan karakter moral.

Staf Epoch Inspired menuliskan kisah- kisah pengharapan tentang kebaikan, tradisi, dan kemenangan jiwa manusia, menawarkan wawasan berharga tentang kehidupan, budaya, keluarga dan komunitas, dan alam.