Jelang Pemilihan Paruh Waktu, Elon Musk Mengimbau Warga AS : Pilih Partai Republik

oleh Zhang Ting

Hari pemilihan paruh waktu AS semakin mendekat, saat kedua partai bersaing ketat untuk memenangkan kursi di Kongres. Pada Senin 7 November bos baru Twitter, Elon Musk menyarankan warga pemilih AS untuk memberikan suaranya kepada Partai Republik.

Elon Musk pada awal tahun ini pernah mengatakan bahwa dirinya berencana untuk memberikan suaranya kepada Partai Republik agar memenangkan kursi di Kongres. Sekarang pemilihan paruh waktu sudah kian mendekat. Musk kembali menghimbau para pemilih AS menggunakan suara mereka untuk mendukung Partai Republik demi mengontrol Kongres.

Musk menjelaskan mengapa ia mendukung Partai Republik lewat Twitter pada Senin.

“Untuk pemilih yang berpikiran independen : Kekuasaan bersama membatasi ekses terburuk dari kedua belah pihak, oleh karena itu saya merekomendasikan untuk memilih Kongres Republik, mengingat presiden adalah Demokrat”. tulis Musk.

“Hardcore Demokrat atau Republik tidak pernah memilih pihak lain, jadi pemilih independen adalah orang-orang yang benar-benar berhak untuk memutuskan siapa yang bertanggung jawab !” tambah Musk.

Pada konferensi teknologi di Miami pada 16 Mei 2022, Elon Musk mengambil keputusan bersejarah dengan menyatakan dirinya akan mendukung Partai Republik dalam pemilihan paruh waktu. Saat itu Musk mengaku bahwa sementara dia mengklasifikasikan dirinya sebagai orang golongan moderat, yang bukan Republik maupun Demokrat, tetapi dalam pemilihan selama ini ia memang selalu memberikan suaranya kepada Partai Demokrat, seakan-akan dirinya tidak akan pernah memilih Republik. Tapi “dalam pemilihan ini (paruh waktu), saya akan melakukannya”.

Dalam pesan tweet-nya pada 18 Mei Elon Musk menyebutkan : “”Dulu saya memilih Demokrat karena mereka (pada dasarnya) adalah partai yang baik. Tetapi mereka telah berubah menjadi partai yang memecah-belah dan yang menebarkan kebencian, jadi saya tidak dapat mendukung mereka lagi. (saya akan) memilih Partai Republik. Sekarang, mari kita duduk dan menonton trik kotor yang akan mereka (Demokrat) lakukan terhadap saya …”

Menurut hasil jajak pendapat, pada 8 November, Partai Republik diperkirakan akan memenangkan kursi pada Dewan Perwakilan, tetapi persaingan untuk Senat masih tetap ketat.

Setelah Musk mengambil alih perusahaan Twitter dan mulai mengadakan perombakan cukup menyeluruh terhadap platform, banyak orang Demokrat sangat kesal tentang hal itu. Musk langsung memberhentikan CEO Twitter Parag Agrawal, Chief Financial Officer Ned Segal, dan Chief Legal Officer Vijay Gade segera setelah menyelesaikan akuisisi.

Fox mengatakan bahwa menjelang pemilihan presiden AS tahun 2020, Chief Legal Officer Vijay Gade memimpin Twitter untuk mengadakan penelitian terhadap artikel tentang skandal laptop putra Biden, Hunter Biden yang diungkapkan oleh “New York Post”. Saat itu, “New York Post” sempat diblokir sementara waktu oleh Twitter karena masalah ini. Twitter bahkan secara langsung menghapus liputan “New York Post” terhadap skandal tersebut. Langkah itu memicu kecaman keras dari anggota parlemen Republik.

Dana organisasi sayap kiri telah menekan pengiklan Twitter untuk berhenti beriklan. Dalam sebuah surat kepada pengiklan, Elon Musk menulis : “Alasan saya mengakuisisi Twitter karena memiliki taman kota digital bersama yang sangat penting bagi masa depan peradaban, di mana berbagai keyakinan dapat dibagikan dengan cara yang sehat, tetapi bukan menggunakan kekerasan”. (sin)