Pemeriksaan Pajak Bagi Warga Berpenghasilan Tinggi di Tiongkok akan Semakin Ketat Demi “Kemakmuran Bersama”

0leh Yi Ru

Dari Daftar Orang Terkaya Tiongkok terbaru yang dirilis oleh Hurun Research Institute, terlihat bahwa kekayaan kolektif orang-orang terkaya di daratan Tiongkok telah menyusut drastis. Pada saat yang sama, berita terbaru dari Kantor Perpajakan Tiongkok di Kota Shenzhen menunjukkan bahwa kantor pajak sedang melakukan pemeriksaan pajak yang difokuskan terhadap para warga “berpenghasilan tinggi”.

Pada 8 November, “Daftar Orang Kaya Hurun 2022” yang dirilis oleh Hurun Research Institute menunjukkan bahwa jumlah warga Tiongkok berkekayaan pribadi lebih dari RMB. 5 miliar tahun ini yang masuk daftar hanya berjumlah 1.305 orang, menurun 11% dari tahun lalu.

Kekayaan pribadi 79 dari 100 orang kaya yang masuk daftar 100 teratas mengalami penyusutan sebanyak hampir 40%, memecahkan rekor penurunan daftar Forbes daratan Tiongkok dalam hampir 20 tahun.

Kekayaan beberapa orang di antara 10 orang terkaya yang merupakan raksasa Internet Tiongkok telah menyusut secara signifikan. Seperti Ma Huateng, presiden Tencent, kekayaannya turun RMB. 102 miliar dibandingkan tahun lalu. Kekayaan Jack Ma, pendiri Alibaba Group, turun RMB. 75 miliar, kekayaan Huang Zheng, pendiri perusahaan e-commerce China Pinduoduo, juga turun sebesar RMB. 59 miliar.

Studi menemukan bahwa tingkat pertumbuhan kekayaan para pengusaha Tiongkok sedang melambat. Ditinjau dari segi jumlah penurunan kekayaan, pengusaha yang paling banyak mengalami penurunan tahun ini terutama dialami oleh mereka yang berkecimpung dalam bidang industri real estate dan internet.

Sementara total kekayaan para miliarder Tiongkok telah menyusut secara signifikan, penerimaan fiskal pemerintah Tiongkok lewat pajak juga anjlok.

Menurut data yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan Tiongkok pada bulan Oktober tahun ini, pendapatan fiskal dari bulan Januari hingga September tahun ini turun 6,6%. sementara pendapatan lewat pajak turun 11,6%. Defisit fiskal pemerintah Tiongkok di semua tingkatan telah mencapai RMB. 7,16 triliun.

Kolumnis Epoch Times Wang He mengatakan : “Tetapi ada satu pemasukan pajak yang naik, yaitu pajak penghasilan pribadi walau naiknya cuma sedikit, sebesar 2,4% pada bulan September. Tidakkah Anda merasa aneh ? Mengapa pajak penghasilan pribadi bisa naik ketika pendapatan pajak secara keseluruhan turun ? Apakah penghasilan pribadi naik ? Dalam situasi ekonomi yang tidak baik, hal ini jelas tidak mungkin, jadi hanya dapat diartikan bahwa otoritas memperkuat metode perpajakan”.

Untuk menemukan lebih banyak “cara menghasilkan dana” bagi kas negara yang tekor, otoritas tampaknya berniat untuk “mencari jalan keluar lain”.

Pada 7 November, Kantor Pajak Kota Shenzhen mengumumkan penawaran tender kepada umum untuk pengadaan aplikasi perpajakan yang dinamakan “Proyek Pajak Kencana Tahap IV” senilai RMB. 2 miliar guna memudahkan otoritas pajak dalam manajemen pajak orang perorangan.

Davy Jun Huang, seorang ekonom yang tinggal di Amerika Serikat menjelaskan : “Pada dasarnya harta kekayaan setiap orang di Tiongkok, baik milik pribadi maupun perusahaan sangat jelas diketahui oleh pemerintah. Jadi proyek perpajakan baru ini tak lain ditujukan untuk lebih jauh dalam mengontrol kekayaan sosial. Tentunya, hal ini juga dinilai sebagai cara untuk meningkatkan pendapatan pajak, menambah penerimaan fiskal nasional”.

“Proyek Pajak Kencana Tahap IV” ini bakal sepenuhnya menggunakan teknologi generasi baru seperti data besar dan kecerdasan buatan untuk memantau secara komprehensif semua rekening bank, Alipay, kartu kredit, dan lain-lain. dari setiap individu maupun perusahaan.

Davy Jun Huang menambahkan, Itu setara dengan pemerintah telah mengkoordinasikan setidaknya 8 departemen, seperti komisi, kantor dan biro, sehingga meningkatkan kemampuan dalam memantau kemudian mengklasifikasikan secara menyeluruh semua kekayaan, aktivitas bisnis setiap orang di Tiongkok, sehingga terbentuklah satu orang satu nomor pajak yang diarsipkan secara independen, terutama untuk memfasilitasi pengumpulan dan pengelolaan seluruh pajak”.

Wang Jun, Kepala Administrasi Perpajakan Negara secara terbuka menyatakan pada bulan September tahun ini bahwa “Pajak Kencana Tahap IV” dijadwalkan selesai pada akhir tahun ini.

Davy Jun Huang mengatakan : “Jadi pemantauan terhadap kelompok berpenghasilan tinggi atau bernilai tambah tinggi di Tiongkok kini meningkat. Di satu sisi meningkatkan penerimaan pajak, dan di sisi lain, menyesuaikan distribusi pajak. Ini juga merupakan bagian dari kebijakan ‘Kemakmuran Bersama’ yang dicanangkan Xi Jinping. Sebenarnya ‘Kemakmuran Bersama’ itu tak lain adalah membagi-bagi kembali kekayaan masyarakat Tiongkok”.

Selain itu, akun publik berita di NetEase pada 9 November mengeluarkan sebuah artikel yang menyebutkan bahwa otoritas akan melakukan pemeriksaan khusus terhadap individu berpenghasilan tinggi, yaitu mereka yang memiliki simpanan di bank lebih dari RMB. 10 juta.

Wang He mengatakan : “Ada dua alasan, yang pertama adalah alasan politik, otoritas ingin merealisasikan “Kemakmuran Bersama”. Alasan kedua adalah ekonomi. Sekarang kas pemerintah sedang kosong, perlu anggaran untuk memberi makan begitu banyak orang yang dipakai untuk menekan warga sipil, menghidupi para birokrat yang jumlahnya tidak kecil. Dana dari mana ? Hanya bisa potong bebek orang kaya”.

Media Tiongkok mengatakan bahwa di masa mendatang, “Pajak Kencana Tahap IV” juga akan menyasar warga negara Tiongkok yang berencana pindah ke luar negeri. Setiap warga negara Tiongkok yang ingin meninggalkan Tiongkok harus pergi ke otoritas pajak untuk mendapatkan sertifikat “exit” dari kantor pajak, alias sudah tidak memiliki utang pajak.

Wang He menambahkan, saat ini seluruh ekonomi, situasi politik dalam negeri Tiongkok sedang tidak kondusif, banyak orang ingin hengkang dari daratan Tiongkok dan membawa serta seluruh kekayaan mereka ke luar negeri. Oleh karena itu, pemerintah mengadakan lagi satu pintu untuk mencegah tangkal mereka supaya tidak kabur begitu saja. Dari sudut pandang ini, otoritas beranggapan bahwa memantau pajak orang perorangan dapat memenuhi harapan itu.”

Para ahli percaya bahwa orang berduit di Tiongkok bakal semakin sulit untuk “Run” ke luar negeri. (sin)