Ketegangan Muncul Saat Pembom Nuklir Tiongkok dan Rusia Melintasi Zona Identifikasi Pertahanan Udara Korsel

oleh Ren Hao

Pada 30 November, ada 8 unit pembom berkemampuan membawa senjata nuklir memasuki zona identifikasi pertahanan udara Korea Selatan tanpa peringatan terlebih dahulu. Kejadian itu terpantau oleh Angkatan Udara Korea Selatan yang kemudian segera mengirim jet tempurnya untuk melakukan pengusiran. Kabarnya 2 dari 8 unit pesawat itu berasal dari Tiongkok dan 6 lainnya dari Rusia, mereka sedang melakukan latihan militer.

Media Korea Selatan mengutip sumber-sumber militer yang mengatakan bahwa dua pembom Tiongkok pertama kali memasuki zona identifikasi pertahanan udara Korea Selatan sekitar pukul 5:50 pagi dan segera pergi. Sekitar satu jam kemudian, dua pembom Tiongkok itu kembali masuk ke zona identifikasi pertahanan udara Korea Selatan. Kali ini, dua pesawat tempur Tiongkok itu didampingi oleh 6 unit pesawat pembom Rusia.

Angkatan Udara Korea Selatan segera mengirim jet tempur ke udara untuk menghalau dari bagian depan pesawat Tiongkok dan Rusia untuk mencegah mereka memasuki zona. 8 pesawat itu tidak segera pergi karena hal ini, tetapi mengitari Laut Jepang hingga lewat pukul 12 siang waktu setempat baru beranjak dari sana.

Gambar menunjukkan bahwa pada 9 Mei 2015, sebuah pesawat tanker udara Ilyushin Il-78 Midas Rusia dan pembom strategis Tupolev Tu-95MS yang sedang mengisi bahan bakar di atas udara Moskow. (Host photo agency / RIA Novosti via Getty Images)

Kementerian Pertahanan Rusia kemudian mengeluarkan pernyataan publik yang mengonfirmasi bahwa pesawat itu milik Tiongkok dan Rusia yang sedang melakukan misi pelatihan penerbangan pada saat itu.

Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa pembom Rusia adalah Tu-95 dan pembom Tiongkok adalah H-6K. Latihan terbang hari itu meliputi terbang di wilayah udara internasional di atas Laut Jepang dan Laut Tiongkok Timur. Usai pelatihan, satu pesawat Tiongkok mendarat di bandara Rusia, sementara semua pesawat Rusia mendarat di bandara Tiongkok.

Kementerian Pertahanan Rusia tidak secara spesifik mengklarifikasi bandara Rusia dan Tiongkok yang dimaksud, pada saat yang sama menyangkal bahwa pesawat militer Tiongkok dan Rusia masuk ke zona identifikasi pertahanan udara Korea Selatan.

Gambar menunjukkan pada 8 November 2022, jet tempur J-20 Tiongkok yang terbang saat pertunjukan udara di Zhuhai, Guangdong. (-/CNS/AFP melalui Getty Images)

Pembom Tu-95 Rusia disebut pembom “Beruang” oleh NATO. Pesawat tersebut dirancang agar dapat mengangkut bom nuklir dan melakukan serangan nuklir dalam peperangan. Selain Tu-95, Angkatan Udara Rusia juga memiliki Tu-160 yang juga memiliki kemampuan membawa bom nuklir.

Pembom H-6K adalah versi Tiongkok dari pembom Tu-16 Rusia. Menurut intelijen militer AS, sekitar tahun 1976, PKT telah mengubah dua jenis pembom H-6K, yang masing-masing dapat membawa hulu ledak biasa dan hulu ledak nuklir.

Gambar menunjukkan pembom Tu-95 Rusia terbang di atas Moskow pada 15 Juni 2020. (Yuri Kadobnov/AFP/Getty Images)

Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada bulan Februari tahun ini, Tiongkok pada awalnya sangat mendukung invasi Rusia ke Ukraina, kemudian diam. Baru-baru ini, mereka berulang kali merilis berita yang menunjukkan keinginan agar gencatan senjata bisa terjadi.

Dengan latar belakang ini, Tiongkok dan Rusia masih aktif melakukan operasi militer bersama yang tujuan sebenarnya perlu dipertanyakan.

Pada September tahun ini, militer AS yang ditempatkan di Alaska mendeteksi kapal perang Rusia dan Tiongkok melakukan latihan di Selat Bering, diduga sambil latihan militer mereka ingin mengumpulkan intelijen tentang militer AS. (sin)