Nippon Yusen Kaisha Bermitra dengan Anak Perusahaan Tanker Pertamina

Aldgra Fredly

Perusahaan pelayaran Jepang Nippon Yusen Kaisha (NYK) pada Jumat (2/12) mengumumkan aliansi strategisnya dengan anak perusahaan kapal tanker dari, Pertamina, yang akan memungkinkan Pertamina memperluas armadanya di pasar global.

Kerja sama PT Pertamina International Shipping (PIS) dengan Nippon Yusen Kaisha (NYK) mencakup investasi, dan kolaborasi bisnis strategis yang siap menguasai pasar LNG internasional.

Penandatanganan ini merupakan momen unlock value atau peningkatan nilai aset PIS sebagai Sub Holding Integrated Marine Logistics dari PT Pertamina (Persero). Adapun perjanjian yang ditandatangani adalah Shareholders Agreement, Share Subscription Agreement, dan Strategic Alliance Agreement.

Turut juga menyaksikan momen ini yakni Asisten Deputi Bidang Industri Energi, Minyak, dan Gas Kementerian BUMN Abdi Mustakim. 

Perjanjian kerja sama ditandatangani langsung oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, CEO NYK Hitoshi Nagasawa, CEO PIS Yoki Firnandi, dan CEO PertaminaPedeve Indonesia. Hadir pula di penandatanganan ini Direktur Strategi ,Portofolio, dan Pengembangan Usaha PT Pertamina (Persero) A. Salyadi Saputra.

Dalam keterangannya, NYK mengatakan telah menyelesaikan perjanjian investasi dan aliansi strategis dengan Pertamina International Shipping (PIS), anak perusahaan Pertamina yang bergerak di bidang transportasi energi.

CEO PIS Yoki Firnandi mengatakan investasi tersebut bernilai hingga $500 juta, termasuk pembelian saham minoritas oleh NYK di PIS, demikian Nikkei Asia melaporkan.

Kedua perusahaan akan bekerja sama dalam proyek-proyek yang melibatkan minyak mentah, produk minyak bumi, pengangkutan gas alam cair (LNG), unit penyimpanan dan regasifikasi terapung, serta penangkapan dan penyimpanan karbon.

“Kami berharap dapat menjalin kerja sama dengan PT Pertamina (Persero) dan PIS di bidang energi di masa mendatang,” kata Akira Kono, CEO Divisi Energi NYK, dalam keterangannya.

CEO Pertamina Nicke Widyawati mengatakan kemitraan dengan NYK akan memungkinkan PIS untuk mendiversifikasi bisnisnya di luar pengiriman dan menciptakan peluang baru bagi Indonesia di sektor pergudangan.

“Indonesia memiliki target yang ambisius untuk menjadikan transportasi laut sebagai tulang punggung pertumbuhan ekonomi negara,” kata Widyawati kepada wartawa.

PIS mengoperasikan lebih dari 400 kapal, termasuk tiga kapal pengangkut minyak mentah yang sangat besar dan dua kapal pengangkut gas yang sangat besar.

Direktur PIS Wisnu Santoso mengatakan pada bulan November bahwa perusahaan bertujuan untuk berinvestasi hingga $3 miliar selama lima tahun ke depan untuk meremajakan dan memperluas armadanya, termasuk berinvestasi dalam kapal untuk mengangkut LNG.

“Kami ingin mengurangi usia rata-rata armada kami dalam lima tahun ke depan menjadi 15 tahun dari saat ini sekitar 20 tahun,” kata Santoso kepada Reuters.

Perusahaan juga berencana untuk mengakuisisi kapal untuk transportasi LNG, yang saat ini tidak ada dalam portofolionya, karena permintaan bahan bakar fosil, yang dianggap kurang berpolusi dibandingkan yang lain, diperkirakan akan meningkat.

Diakui Santoso, saat ini kapasitas galangan kapal sudah penuh dan membangun kapal baru bisa mahal karena tingginya permintaan, namun perseroan terbuka untuk membeli kapal yang sudah ada selama masih memiliki nilai ekonomi yang baik. (asr)