“TikTok adalah Serigala Berbulu Domba”, Dilarang dan Dituntut di Banyak Negara Bagian Amerika Serikat

Chen Beichen

 Platform video pendek TikTok (versi internasional Douyin) semakin mendapat perhatian dari pemerintah AS mengingat Douyin tidak memiliki hubungan yang jelas dengan pemerintah Tiongkok, lima negara bagian di Amerika Serikat telah mengumumkan akan melarang TikTok digunakan oleh lembaga pemerintah dan perangkat resmi.

Pada Rabu (7/12), Texas mengumumkan akan bergabung dengan Nebraska, South Dakota, South Carolina, dan Maryland dalam melarang penggunaan TikTok pada peralatan pemerintah negara bagian. Nebraska yang terletak di Midwest Amerika Serikat, menerapkan larangan tersebut sejak tahun 2020, dan merupakan negara bagian pertama yang melarang penggunaan TikTok oleh pemerintah negara bagian.

Gubernur Texas Greg Abbott mentweet pada  7 Desember, bahwa ia memerintahkan semua cabang pemerintah negara bagian untuk melarang penggunaan TikTok demi keamanan.”

Di hari yang sama, Jaksa Agung Indiana Todd Rokita bahkan menjadi preseden bagi negara bagian, menggugat TikTok, menjadi negara bagian pertama di Amerika Serikat yang menyeret TikTok ke pengadilan, dan menunjukkan bahwa “TikTok adalah serigala berbulu domba.”

Rokita mengajukan dua tuntutan hukum terhadap TikTok, yang menurutnya “adalah aplikasi jahat dan mengancam yang t merugikan pengguna di negara bagian Indiana.”

Rokita menunjukkan bahwa  Douyin melanggar Undang-Undang Perlindungan Konsumen Indiana dengan mendorong konten pornografi, alkohol, dan narkoba yang tak pantas kepada anak di bawah umur. Selain itu, membuat pernyataan yang menyesatkan tentang keamanan data.

Direktur FBI Christopher Wray  menunjukkan pada 2 Desember bahwa TikTok melibatkan masalah keamanan nasional. Dia khawatir bahwa PKT dapat mengontrol algoritma rekomendasi TikTok, menggunakan platform tersebut untuk mengumpulkan data pengguna dan kemudian menggunakannya dalam spionase.

“Semuanya ada di tangan pemerintah yang tidak memiliki nilai-nilai yang sama dengan kita, hal demikian bukan kepentingan terbaik Amerika Serikat untuk melakukan apa yang seharusnya kita khawatirkan,” kata Ray dalam pidatonya di University of Michigan.

Namun, popularitas video pendek telah membuat TikTok  menjadi media sosial yang populer bagi kaum muda di banyak negara. (hui)