JCER : PDB Per Kapita Tiongkok dalam Beberapa Dekade Mendatang Tak Mungkin Melampaui Amerika Serikat

oleh Chen Beichen

Wadah pemikir Jepang “Japan Center for Economic Research” (JCER) dalam sebuah laporannya menyebutkan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita Tiongkok tidak mungkin melampaui Amerika Serikat dalam beberapa dekade mendatang. Dan, dengan demikian mengabaikan prediksi tahun lalu tentang dua ekonomi terbesar dunia ini akan berpindah posisi pada tahun 2033.

JCER menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi Tiongkok terseret turun akibat kebijakan pencegahan epidemi ketat yang berlangsung selama 3 tahun, pengaruh dari kontrol ekspor teknologi Amerika Serikat, dan kekurangan tenaga kerja yang disebabkan oleh penurunan jumlah penduduk Tiongkok dalam jangka panjang.

Bulan Desember setiap tahun, JCER selalu merilis prakiraan pertumbuhan jangka panjang untuk 18 negara di kawasan Asia-Pasifik hingga tahun 2035.

Perkiraan ADB : Tingkat pertumbuhan ekonomi Taiwan kembali melampaui Tiongkok

Setelah tahun 2020, tingkat pertumbuhan ekonomi Taiwan pada tahun 2022 berpotensi kembali mengungguli Tiongkok.

Pekan ini, ADB (Bank Pembangunan Asia) merilis “Asian Development Outlook Report” yang menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi Tiongkok untuk tahun 2022 dari 3,3% menjadi 3%, dan memperkiraan pertumbuhan ekonomi tahun depan dari 4,5% menjadi 4,3%.

Sedangkan untuk Taiwan, ADB memprediksi pertumbuhan ekonomi Taiwan untuk tahun ini dan tahun depan tidak berubah. Masing-masing adalah 3,4% dan 2,6%. Jika perkiraan ADB ini akurat, tingkat pertumbuhan ekonomi Taiwan tahun ini akan kembali melampaui Tiongkok seperti yang telah terjadi pada tahun 2020.

Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva juga mengatakan bahwa IMF juga ingin memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Tiongkok untuk tahun ini dan tahun depan.

JCER : Pertumbuhan ekonomi Taiwan melampaui Jepang

JCER dalam sebuah laporannya pada 14 Desember mengungkapkan bahwa tahun ini, Taiwan sangat berpotensi untuk melampaui produk domestik bruto (PDB) per kapita Jepang. Selain itu, PDB per kapita Jepang tahun depan juga mungkin akan dilampaui oleh Korea Selatan. Hasil laporan tersebut jauh lebih awal dari perkiraan semula.

JCER sebelumnya memperkirakan bahwa PDB Korea Selatan tahun 2027 akan melampaui Jepang, dan dilampaui Taiwan pada tahun 2028. Alasan mengapa Jepang “kalah bersaing” terutama karena depresiasi serius nilai Yen Jepang terhadap dolar AS dan rendahnya produktivitas tenaga kerja.

Meskipun Federal Reserve menaikkan suku bunga, menyebabkan depresiasi nilai NT Taiwan, Won Korea, dan Yen Jepang, tetapi hanya Yen Jepang yang akan mengalami penurunan terbesar. Yen Jepang telah terdepresiasi sekitar 20% dari akhir tahun 2021 hingga akhir bulan November 2022, lebih tinggi dari depresiasi nilai NT Taiwan dan Won Korea yang sekitar 10%.

“Nihon Keizai Shimbun” menunjukkan bahwa PDB per kapita Jepang terlampaui oleh Taiwan atau Korea Selatan bukanlah hal baru. Berdasarkan data tahun 2020, PDB per kapita Taiwan tumbuh sebesar 6,2% per tahun, Korea Selatan sebesar 4,8%, sedangkan Jepang hanya 1,3%. Akibat Taiwan dan Korea Selatan telah mengalihkan kekuatan produksi utama mereka ke industri semikonduktor chip dan teknologi, jadi berhasil mengatasi kesenjangan dalam produktivitas tenaga kerja. Selain itu, masalah penuaan populasi Jepang, dan proporsi populasi lansia yang menempati urutan pertama di dunia menjadi kesulitan bagi Jepang untuk membalikkan situasi PDB per kapita Jepang yang tertinggal.

Dana Moneter Internasional juga memperkirakan bahwa PDB per kapita Taiwan pada tahun 2022 diperkirakan akan mencapai USD. 35.510,- melampaui Jepang untuk pertama kalinya dan menjadi nomor satu di Asia Timur. (sin)