Centenarian 100 Tahun Berbagi Rahasia Panjang Umur

Chen Juncun

Seorang centenarian (manula berusia 100 tahun, red.) asal Pennsylvania Amerika Serikat bernama Les Savino memiliki tubuh yang relatif bugar, dan masih mampu menghidupi dirinya sendiri. Ia merasa berolahraga jauh lebih baik daripada minum obat, jadi selama 40 tahun terakhir, setiap minggu 5 hari ia berolahraga selama beberapa jam di gym. Mungkin inilah rahasia panjang umur dan tubuh sehat yang dimilikinya.

Menurut acara Today di stasiun televisi NBC, Les Savino yang genap berusia 100 tahun pada Agustus lalu hidup seorang diri di Hanover, Pennsylvania AS. Istri yang telah dinikahinya selama 70 tahun telah meninggal dunia pada 11 tahun lalu.

Sejak 1983, Savino setiap Senin sampai Jum’at selalu mengemudikan mobil ke gym YMCA untuk berolahraga fitness selama 3 jam. Ia selalu tiba pada pukul 7.30 pagi, dan selesai pada pukul 10.30.

Pada Senin, Rabu, dan Jum’at dia selalu berlatih angkat beban. Sedangkan setiap Selasa dan Kamis, ia bersepeda statis dan berjalan di atas treadmill selama beberapa waktu.

Kepada acara Today Savino mengatakan, olahraga ini membuatnya merasa sangat nyaman. Setelah melakukan olahraga selama 3 jam, ia merasa dirinya lebih baik dibandingkan pada saat ia baru datang ke gym, juga merasa hidupnya menjadi lebih termotivasi.

Ia berkata, “Olahraga jauh lebih baik daripada minum obat. Banyak orang bergantung pada obat-obatan untuk bertahan hidup, tetapi saya tidak.”

Ia juga mengatakan, mayoritas centenarian tidak mampu menikmati hidup mereka, tapi hidupnya sendiri sangat normal, sama seperti saat ia masih berusia 30 tahun. Savino tidak pernah mengidap penyakit berat seperti kanker atau penyakit jantung. Ia tetap memiliki pikiran dan ingatan yang jernih, dan masih bisa bercanda tawa dengan orang lain. Menurut Savino rahasia panjang umur adalah faktor genetik dan pola hidup yang baik.

Ia mengatakan, dirinya adalah keturunan Italia. Kedua orang tuanya sangat jarang ke dokter, mereka hidup sampai berusia lebih dari 80 tahun baru meninggal dunia.

Soal gaya hidup, selain berolahraga teratur, dia memiliki kebiasaan makan sesuai kebutuhan, tidak akan makan berlebihan. Ia menyukai makanan laut dan sayuran, tapi jarang makan daging atau steak. Pada malam hari dia minum sedikit Martini (sejenis cocktail), namun tidak berlebihan. Ia merasa seumur hidupnya tidak pernah mabuk.

Apa Makanan Yang Dikonsumsi Centenarian di Dunia?

Makanan jelas berkaitan erat dengan kesehatan manusia. Ada pakar yang berpendapat, makanan yang sehat adalah salah satu kunci berumur panjang. Lalu, apa sebenarnya yang dimakan oleh para centenarian di dunia?

Menurut berita CNBC, penulis buku “The Blue Zones American Kitchen: 100 Recipes to Live to 100” yakni Dan Buettner pernah meliput tempat berdiamnya para centenarian di dunia secara mendalam, untuk meneliti kebiasaan makan mereka.

Buettner mendefinisikan Blue Zones sebagai kawasan yang memiliki penduduk centenarian paling tinggi, termasuk Jepang, Italia, Yunani dan wilayah tertentu di Costa Rica, juga suatu kawasan di California, AS.

Tentu saja, para warga di kawasan tersebut bisa berusia panjang karena banyak faktor. Contohnya, banyak warga di kawasan itu yang selalu berjalan kaki dari satu tempat ke tempat lain setiap kali ada kesempatan, dan tekanan hidup mereka juga lebih sedikit dibandingkan mayoritas orang di AS.

Setelah Buettner meneliti kebiasaan makan para warga manula itu selama puluhan tahun, akhirnya disimpulkanlah 5 jenis makan yang paling sering mereka konsumsi, dan ia menyebutnya sebagai 5 pilar utama makanan panjang umur. Ia menemukan dalam makanan dan minuman para manula itu sebanyak 65% adalah karbohidrat kompleks.

Ke-5 jenis makanan tersebut antara lain:

1. Biji-bijian utuh seperti jagung, beras dan gandum (karbohidrat kompleks)


2. Sayuran berdaun hijau

3. Umbi-umbian berupa kentang dan ubi (karbohidrat kompleks)


4. Kacang-kacangan

5. Polong-polongan (karbohidrat kompleks).

(SUD)