Bentrokan Pecah di Perusahaan Tambang Nikel Asal Tiongkok di Morowali Utara,  2 Orang Tewas Hingga Pabrik Terbakar dan Asrama Staf Rusak

NTD

Pada 14 Januari, dua orang tewas dalam kerusuhan di pabrik milik Jiangsu Delong Nickel Industry Co. Ltd. di Morowali Utara, Sulawesi Tengah, setelah para karyawan menuntut upah yang lebih tinggi dan kondisi keselamatan kerja yang lebih baik. Rekaman berita lokal menunjukkan pabrik terbakar, dengan hampir 100 asrama staf rusak dan terbakar, sepeda motor dibakar, dan para pekerja melarikan diri dalam adegan yang kacau. Polisi telah menahan 71 orang, 17 di antaranya terdaftar sebagai tersangka.

Central News Agency (CNA) melaporkan bahwa bentrokan pecah di pabrik pertambangan nikel di Morowali Utara, Sulawesi Tengah, milik Perusahaan Industri Nikel Jiangsu Delong Nickel Industry Co. Ltd, tetap menjadi fokus perhatian media di Indonesia yang menewaskan dua orang.

Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Pol Didik Supranoto, mengatakan kepada media Senin 16 Januari bahwa para pekerja di PT Gunbuster Nickel Indonesia (GNI), anak perusahaan Indonesia dari perusahaan Tiongkok,Jiangsu Delong Nickel Industry Co. Ltd, telah memprotes aksi mogok pada 14 Januari dan bentrokan pecah antara pekerja setelah tengah malam, yang mengakibatkan kematian seorang pekerja asal Indonesia dan seorang pekerja asal Tiongkok.

Kerusuhan dilaporkan oleh Media Indonesia dengan judul “2 tewas dalam bentrokan antara pekerja Tiongkok dan Indonesia” sebagai akibat dari pekerja perusahaan yang menuntut kondisi keselamatan dan upah yang lebih baik. Polisi mengatakan 71 orang ditahan dan 17 di antaranya ditetapkan sebagai tersangka.

Bupati Morowali Utara (Morut) Delis Julkasson Hehi kepada media mengatakan bahwa bentrokan tersebut disebabkan oleh penyerangan terhadap pekerja asing, tetapi tidak menyebutkan secara spesifik siapa penyerang tersebut, demikian dilaporkan oleh Kompas. Dia juga menepis rumor bahwa kerusuhan itu disebabkan oleh penganiayaan terhadap pekerja Indonesia.

Pihak GNI mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa perusahaan dan kepolisian sedang menyelidiki insiden tersebut, yang berbunyi: “Perusahaan, bersama dengan otoritas penegak hukum, sedang melakukan penyelidikan yang mendalam dan menyeluruh terhadap insiden tersebut, yang mencakup kerusakan harta benda dan korban jiwa.”

Ada sejumlah kawasan industri di pulau Sulawesi di Indonesia, yang oleh media Tiongkok digambarkan sebagai ‘proyek kunci’ dalam inisiatif ‘Belt and Road’, sehingga menarik banyak pekerja Tiongkok untuk bekerja di sana. Menurut laporan media , GNI mulai mengoperasikan pabrik peleburan di sana pada tahun 2021, dengan kapasitas produksi tahunan sebesar 1,8 juta ton dan total investasi sebesar US$2,7 miliar.

Kawasan Industri Delong Group di Kabupaten Morowali Utara dikembangkan dalam tiga tahap sejak tahun 2015. Kawasan ini dipimpin oleh perusahaan Tiongkok Jiangsu Delong Nickel Industry Co. Ltd. Diperkirakan kawasan industri ini melibatkan sekitar 20.000 pekerja Tiongkok dan lebih dari 40 perusahaan outsourcing.


Kawasan industri ini telah diekspos oleh media asing di masa lalu karena eksploitasi, penyerangan, dan pemotongan upah. China Labour Watch, sebuah organisasi non-pemerintah yang berbasis di New York, Amerika Serikat, mengatakan pada awal tahun 2022 bahwa mereka telah menghubungi lebih dari 100 pekerja Tiongkok dari Sulawesi, sejak Juni 2020, untuk meminta bantuan, dan mereka sering dihadapkan pada masalah seperti penyitaan paspor, pemotongan upah, kerja lembur, kurangnya hari libur, dan eksploitasi hak-hak mereka yang meluas terjadi. (hui)