Wisconsin dan North Carolina, Dua Negara Bagian AS Ikut Melarang TikTok

oleh Li Mei dan Gao Yu

Negara bagian Wisconsin dan North Carolina AS baru-baru ini melarang penggunaan TikTok pada perangkat yang dikeluarkan pemerintah karena masalah keamanan siber. Sejauh ini, setidaknya 24 negara bagian AS dan pemerintah federal telah melarang TikTok.

TikTok, platform video bentuk pendek yang dikembangkan oleh perusahaan Tiongkok, ByteDance, cukup populer, tetapi secara resmi telah dilarang oleh banyak pemerintah karena masalah keamanan.

Gubernur Wisconsin Tony Evers pada Kamis (12/1) memperpanjang larangan awal untuk pemasok Tiongkok lainnya atau produk dan layanan terkait, termasuk Huawei, Hikvision dan Tencent.

Sementara itu, Gubernur North Carolina Roy Cooper menandatangani perintah yang mengarahkan para pejabat untuk mengembangkan kebijakan dalam waktu 14 hari untuk melarang penggunaan TikTok, WeChat, dan aplikasi lain dengan masalah keamanan.

Dalam mengumumkan larangan pada Senin, Gubernur New Jersey Phill Murphy mengutip masalah keamanan dengan TikTok: “Analisis berbagai versi TikTok mengungkapkan bahwa aplikasi mengumpulkan penekanan tombol pengguna, mengambil tangkapan layar setiap beberapa detik; menangkap data dari clipboard ponsel; dan mengumpulkan alamat kontrol akses media (MAC) tertentu pada perangkat, di antara informasi pengguna lainnya. Data ini bisa mencakup kata sandi dan informasi sensitif lainnya.”

TikTok telah dilarang dari lebih banyak perangkat pemerintah setelah Direktur FBI Christopher Wray memperingatkan pada November bahwa TikTik dapat menimbulkan ancaman keamanan nasional.

Direktur Biro Investigasi Federal AS Christopher Wray berkata : “(TikTok) perusahaan induknya dikendalikan oleh pemerintahan partai Komunis Tiongkok, yang mungkin memberi mereka kesempatan untuk mengeksploitasi aplikasi dengan cara-cara yang kami takutkan.”

Casey Fleming, CEO perusahaan strategi intelijen dan keamanan BlackOps Partners, menggambarkan TikTok sebagai alat yang digunakan oleh PKT untuk melakukan perang kognitif.

Dia mengatakan beberapa orang menyebut Tiktok sebagai ‘fentanyl digital’ karena orang dirangsang oleh dopamin di otak mereka ketika mereka menggunakannya, membuat mereka terpaku pada Tiktok untuk menonton pesan dan menjadi kecanduan.

Fleming menggambarkan TikTok sebagai “aplikasi militer yang dipersenjatai” yang dirancang untuk melemahkan dan mengendalikan pikiran populasi musuh. (hui)