Banyak Negara Tak Terpengaruh oleh Epidemi Tiongkok, Kasus COVID di Jepang dan Korea Selatan Justru Melambat

oleh Chi Qianli dan Tang Jie’an 

Gelombang epidemi langsung melanda seluruh daratan Tiongkok setelah PKT secara tiba-tiba dan tanpa persiapan melonggarkan pengendalian penyebaran epidemi. Dan gelombang pulang para pekerja migran untuk merayakan Tahun Baru Imlek pasti akan memperburuk penyebaran epidemi di daerah pedesaan. Pada saat yang sama, situasi epidemi internasional selain tidak terpengaruh oleh epidemi Tiongkok malahan menunjukkan adanya penurunan kasus. Seperti yang diumumkan pihak berwenang Korea Selatan pada Jumat (20 Januari) bahwa mereka akan membatalkan perintah penggunaan masker dalam ruangan. Sedangkan pihak berwenang Jepang juga mengatakan akan melonggarkan sejumlah langkah-langkah yang terkait pencegahan epidemi.

Jelang Tahun Baru Imlek, arus migrasi dari ratusan juta warga yang ingin pulang kampung di daratan Tiongkok diyakini akan semakin memperburuk epidemi daerah pedesaan.

Namun, situasi epidemi di berbagai negara justru menunjukkan sedang melambat, meskipun kontrol ketat terhadap turis yang datang dari Tiongkok masih dijalankan. Tetapi mereka tetap  melonggarkan sejumlah pembatasan. Korea Selatan mengumumkan akan melonggarkan perintah menggunakan masker dalam ruangan mulai 30 Januari.

Perdana Menteri Korea Selatan Han Deok-soo mengatakan : “Jumlah kasus terkonfirmasi COVID-19 di Korea Selatan terus menurun selama tiga minggu berturut-turut. Walau lonjakan kasus terkonfirmasi di Tiongkok mengkhawatirkan, tetapi tidak terlalu sulit bagi Korea Selatan untuk mengelolanya. Yang penting mulai 30 Januari nanti, kami berencana untuk melonggarkan perintah memakai masker di dalam ruangan, kecuali di beberapa fasilitas.”

Pada Jumat, Markas Pusat Pencegahan Epidemi Korea Selatan melaporkan bahwa jumlah kasus baru dalam satu hari menurun sebanyak 2.408 kasus dibandingkan dengan sehari sebelumnya. Dan berkurang sebanyak 29.528 kasus dibandingkan dengan 2 minggu sebelumnya.

Pada Kamis (19 Januari), jumlah kasus baru terkonfirmasi di Jepang dalam satu hari adalah sekitar 112.500 kasus, telah menurun sekitar 63.000 kasus dibandingkan dengan periode yang sama minggu lalu.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan : “Pada prinsipnya, saya berharap para ahli dapat melakukan pembahasan tentang penghapusan virus influenza baru dan penyakit menular lainnya dari daftar penyakit menular pada musim semi tahun ini, dan mendaftarkannya sebagai penyakit menular kategori kelima.”

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengumumkan bahwa dirinya sedang mempertimbangkan untuk menurunkan virus PKT ke kategori kelima penyakit menular, dan akan melonggarkan PPKM terkait, seperti wajib menggunakan masker di dalam ruangan, yang diharapkan dapat diberlakukan mulai bulan April mendatang.

Menteri Kesehatan Malaysia menyatakan bahwa sejak PKT membuka perbatasannya pada 8 Desember tahun lalu, jumlah infeksi harian di Malaysia berada di bawah 500 kasus. Pakar penyakit menular Filipina memperkirakan bahwa jumlah kasus yang dikonfirmasi di Filipina tidak akan melonjak dalam beberapa bulan ke depan. Asosiasi Rumah Sakit Swasta Filipina menyatakan pada 18 Januari, bahwa jumlah orang yang dirawat di rumah sakit karena terinfeksi virus (COVID-19) tidak menunjukkan peningkatan selama masa liburan setelah Natal. (sin)