Lebih Banyak Dokumen dengan Klasifikasi Rahasia Ditemukan di Rumah Joe Biden

Mimi Nguyen Ly

Penggeledahan yang dilakukan oleh pihak berwenang Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DOJ) telah menemukan lebih banyak dokumen dengan tanda klasifikasi rahasia di rumah Presiden Joe Biden di Wilmington, Delaware.

Pengumuman yang disampaikan pada Sabtu (21/1) malam oleh pengacara pribadi Biden, Bob Bauer, tak menyebutkan secara pasti jumlah dokumen yang memiliki tanda rahasia tersebut.

“DOJ mengambil materi yang dianggap berada dalam ruang lingkup penyelidikannya, termasuk enam item yang terdiri dari dokumen dengan tanda klasifikasi dan materi di sekitarnya, beberapa di antaranya berasal dari masa jabatan Presiden di Senat dan beberapa di antaranya berasal dari masa jabatannya sebagai Wakil Presiden,” kata Bauer. 

“DOJ juga mengambil catatan tulisan tangan pribadi dari masa jabatan wakil presiden untuk ditinjau lebih lanjut,” tambahnya. 

Temuan baru ini muncul setelah DOJ menggeledah rumah Biden pada  Jumat. DOJ memiliki “akses penuh” ke properti tersebut, termasuk ke “catatan, file, kertas, binder, memorabilia, daftar tugas, jadwal, dan reminder yang ditulis tangan secara pribadi sejak beberapa dekade lalu,” menurut Bauer.

Dokumen-dokumen tersebut bergabung dengan catatan rahasia pemerintah lainnya dari masa Biden sebagai wakil presiden yang  ditemukan sebelumnya. Kumpulan materi pertama ditemukan pada 2 November 2022, di Penn Biden Center di Washington, D.C., tempat Biden sebelumnya memiliki kantor pribadi setelah masa jabatannya sebagai wakil presiden di bawah pemerintahan Obama.

Temuan ini mendorong pencarian lanjutan, yang berujung pada penemuan lebih banyak dokumen pada 20 Desember di rumah Biden di Wilmington, di garasi rumahnya. Lebih banyak dokumen kemudian ditemukan di perpustakaan rumah Biden pada 11 Januari dan 12 Januari.

Penggeledahan dilaporkan berlangsung selama 12 jam pada Jumat. Bauer mencatat penggeledahan pada 20 Januari: “Atas kesepakatan dengan DOJ, perwakilan dari tim hukum pribadi dan Kantor Pengacara Gedung Putih hadir.”

Biden dan ibu negara Jill Biden tidak hadir dalam penggeledahan tersebut, kata pengacara Gedung Putih Richard Sauber dalam pernyataan terpisah pada  Sabtu.

“Sejak awal, presiden telah berkomitmen untuk menangani hal ini secara bertanggung jawab karena beliau menganggapnya serius,” kata Sauber. 

“Pengacara presiden dan Kantor Penasihat Gedung Putih akan terus bekerja sama dengan DOJ dan Penasihat Khusus untuk membantu memastikan proses ini dilakukan dengan cepat dan efisien.”

Jaksa Agung Merrick Garland mengumumkan pada 12 Januari bahwa ia menunjuk Robert Hur, mantan jaksa Maryland, sebagai penasihat khusus untuk mengawasi penyelidikan DOJ atas dokumen-dokumen tersebut untuk memeriksa apakah Biden atau orang lain secara ilegal menangani dokumen-dokumen dimaksud.

Partai Republik telah meluncurkan penyelidikan mereka sendiri terhadap kepemilikan dokumen rahasia  Biden. Ketua Komite Pengawasan DPR James Comer (R-Ky.) pada 13 Januari meminta sejumlah dokumen dari penasihat Gedung Putih Stuart Delery sebagai bagian dari penyelidikan.

Secara terpisah, anggota DPR dari Partai Republik yang dipimpin oleh Ketua Jim Jordan (R-Ohio) menulis surat kepada Jaksa Agung dan DOJ untuk meminta dokumen dan komunikasi yang berkaitan dengan penunjukan Hur. Mereka mengatakan kepada Garland bahwa mereka “melakukan pengawasan terhadap tindakan Departemen Kehakiman sehubungan dengan kesalahan penanganan dokumen rahasia oleh Biden.”