Nanjing, Shanghai, dan Beijing “Runtuh” Hingga Banyak Orang-orang Memakai Baju Berkabung Ada di Mana-mana

Han Fei dan koresponden khusus Luo Ya, Yi Ru dan Lin Dan – NTD

Wabah telah menyebar ke seluruh Tiongkok, dan banyak tempat “Runtuh.” Sejumlah warga Shanghai melarikan diri ke tempat lain, tetapi mereka terkejut melihat situasi pandemi di tempat lain bahkan lebih serius. Menurut informasi yang diungkapkan oleh banyak orang dalam, angka kematian akibat gelombang epidemi ini tidak boleh diremehkan.

Sebuah suara video yang beredar berbunyi : “Malam Tahun Baru, semua jenis mobil digunakan untuk membawa orang mati, dan semua jenis truk digunakan untuk membawa orang mati. Orang mati menghabiskan waktu sehari di luar di hutan belantara, jadi mereka berbaris tinggal di dalam mobil selama sehari atau dua hari.”

Epidemi  melanda seluruh Tiongkok, dan orang-orang dengan kesedihan dilanda situasi yang tragis. Di Nanjing, beberapa wanita menangis histeris di pinggir jalan menuju tempat krematorium. Pada  25 Januari, Epoch Times secara eksklusif mengungkapkan dokumen internal Nanjing, menunjukkan bahwa dari 1 Desember  hingga 2 Januari, hanya dalam sebulan, jumlah jenazah yang dikremasi di Nanjing mencapai 6 sampai 7 kali lebih banyak dari biasanya.

Untuk tujuan ini, Nanjing membentuk tim khusus untuk pengurusan jenazah, menambah jumlah pendingin dan kendaraan pengangkut. Selain itu, memperkuat  kerahasiaan yang mana mengharuskan personel sistem pemakaman agar  tidak mengungkapkan informasi apapun.

Ms. Cheng, seorang penulis yang berbasis di Shanghai berkata : “Angka ini merupakan rahasia negara di mana pun, dan tidak dapat diberitahukan, dan tidak ada yang menghitungnya.”

Sementara itu, Ms. Zhang, seorang penduduk Nanjing berkata : “Diperkirakan mereka yang mungkin berusia 70-an atau 80-an. Mereka yang berusia 80-an, para orang tua mungkin tak dapat melarikan diri dari bencana ini. Banyak sekali orang yang meninggal dunia, dan beberapa dari mereka dengan kondisi ekonomi yang bagus juga tidak dapat melewati bencana ini, apalagi terhadap orang biasa.” 

Terlepas dari upaya pihak berwenang untuk menutupi kebenaran, publik merasakan tragedi epidemi secara langsung.

Ms Zhang berkata : “Tetangga saya mengatakan kepada saya setahun yang lalu  lebih dari 20 orang  meninggal dunia dalam sekali kejadian, dan daerahnya tidak terlalu luas, hanya beberapa puluh rumah.”

Zhang dari Nanjing berkata Partai Komunis Tiongkok (PKT) mempromosikan kepalsuan serta kekosongan besar dan banyak angka-angka dari Komisi  Kesehatan yang dipalsukan. Orang-orang tidak dapat mempercayai mereka.

Ms Su, seorang penduduk Nanjing juga mengatakan: “Ada beberapa hal yang tidak perlu kami beritahukan kepada orang-orang, tetapi faktanya ada di sini. Fakta bahwa ada begitu banyak lansia yang meninggal dalam sebulan terakhir adalah sebuah fakta, itu adalah fakta. Di komunitas kami di lantai atas ada yang meninggal dunia dan ada juga unit di depan rumah, lalu di komunitas yang lebih jauh dari tempat kami, saya pergi ke salon, dan saya mendengar orang salon memberitahukan kepada saya bahwa di komunitasnya tujuh orang tua meninggal dunia.”

Situasi ini tidak hanya terjadi di Nanjing, tetapi juga di Shanghai. Dua krematorium  kewalahan sehingga 10 orang dikremasi secara bersama-sama.

Ms Cheng berkata : “Antriannya sangat panjang sehingga 10 orang dikremasi bersama, dan kami  tidak tahu abu siapa setelahnya. Saat itu semua krematorium tidak diizinkan untuk mengadakan upacara perpisahan.”

Banyak orang-orang di Shanghai melarikan diri dari kota karena takut tertular epidemi, tetapi terkejut ketika melihat bahwa epidemi tersebut bahkan lebih buruk di provinsi lain, dengan “kota yang penuh dengan orang-orang yang berkabung.”

Ms Cheng bercerita : “Beberapa teman saya dari Shanghai telah melarikan diri, ketakutan setengah mati, dan pergi ke luar negeri. Saya memiliki seorang teman dari Shanghai yang pergi ke Jiangxi, dia berada di Nanchang dan dia mengatakan bahwa semua orang yang meninggal dunia di Nanchang harus dikremasi di Jiujiang. Hampir semua orang mengatakan bahwa angka-angka tersebut adalah rahasia negara dan menolak untuk membicarakannya. Seseorang yang pergi ke timur laut untuk menghindari bencana menemukan bahwa banyak orang juga telah meninggal dunia di timur laut.”

Cheng Shan, seorang Tionghoa Amerika menjelaskan : “Beijing sejauh ini, menurut salah satu pejabat tinggi saya, dia kebetulan bekerja di kantor imigrasi, dia mengatakan bahwa di Beijing saat ini, ada hampir 200.000 jenazah yang belum dibakar.

Cheng, yang berbisnis di Beijing selama bertahun-tahun, memiliki kontak yang luas. Seorang kader Komisi Kesehatan Partai Komunis Tiongkok mengatakan kepadanya bahwa 10% anggota Partai Komunis Tiongkok telah meninggal dunia.

Cheng Shan menceritakan : “Dia memberitahukan kepada saya bahwa 10% anggota partai telah meninggal dunia. Anda dapat menghitungnya seperti ini.”

Mr. Cheng berkata, “Master Li Hongzhi, pendiri Falun Gong, berkata bahwa setelah wabah yang menewaskan 400 juta orang dalam tiga tahun, para pemimpin puncak PKT masih tidak berani membantahnya. Mereka memiliki model pemantauan populasi, yang menunjukkan bahwa para pemimpin puncak PKT mengetahuinya.” (hui)