Gempa Turki-Suriah Berlalu Lebih Seminggu, Sebanyak 6 Korban  yang Diselamatkan dari Reruntuhan Puing-puing

Wang Guanlin dan Tang Jie’an dari NTD Asia-Pacific TV

Sudah lebih dari delapan hari sejak gempa bumi dahsyat di Turki dan Suriah menewaskan lebih dari 41.000 jiwa. Rinciannya, korban tewas di Turki  35.418 jiwa, sedangkan di Suriah berdasarkan laporan Reuters berjumlah 5.814 jiwa.  Menurut laporan media lokal, setidaknya enam orang berhasil diselamatkan dari timbunan reruntuhan di daerah bencana, yang terlama bertahan selama 204 jam. Selain itu, Tim SAR  Taiwan, Tim SAR Tiongkok, bekerja sama dengan para Tim SAR lainnya dan penambang lokal untuk menyelamatkan seorang pria  pada 14 Februari pagi yang  terjebak selama 198 jam.

Drone telah merekam gambar yang berbeda dari provinsi Hatay di Turki selatan sebelum dan sesudah gempa bumi dahsyat yang menewaskan lebih 35.000 orang dan menyebabkan runtuhnya 42.000 bangunan di kedua negara.

Beberapa tim SAR telah mulai mengurangi operasi mereka karena suhu yang sangat rendah di daerah tersebut, tetapi beberapa tim penyelamat masih bekerja sepanjang malam untuk menolong para korban yang selamat, di mana Mehmet, 17 tahun, dan saudara laki-lakinya, 21 tahun, berhasil diselamatkan  setelah lebih dari delapan hari tanpa pasokan dan air selama 198 jam.

Pada pukul 9 pagi waktu setempat, petugas SAR berhasil menarik seorang anak laki-laki berusia 18 tahun, Kafo, dari timbunan puing-puing. Tim SAR internasional dari Taiwan juga ikut mengevakuasi dalam misinya dan menyerahkan total empat ton peralatan bantuan serta pasokan  ke kantor pusat “AKUT Search and Rescue Association”

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berkata : “Tim SAR kami telah menyelamatkan lebih dari 8.000 orang dari bawah reruntuhan. Di hari-hari yang kelam ini, kami tidak akan pernah melupakan persahabatan kami dan bencana ini sekali lagi menunjukkan pentingnya solidaritas internasional.”

Kamar Usaha dan Kamar Dagang Turki mengatakan kerusakan yang disebabkan oleh gempa kuat dapat merugikan pihak berwenang sebanyak US$84,1 miliar atau hampir 10% dari produk domestik bruto (PDB). Karena sulit mengirim pasokan ke Suriah di bawah kendali pasukan oposisi, Presiden Bashar al-Assad juga setuju untuk membuka dua titik penyeberangan lagi agar PBB dapat mengirimkan bantuan selama tiga bulan.

Gempa 6 Februari di Turki dan Suriah adalah bencana alam paling mematikan keenam pada abad ini, kedua setelah gempa bumi  2005 di Asia Selatan yang berpusat di Pakistan yang menewaskan sedikitnya 73.000 orang. Dengan 23 juta orang terdampak dan 158.000 orang terpaksa mengungsi ke timur dan Barat Laut, mereka selama 12 jam berkendara dari rumah mereka untuk menyelamatkan diri. Tidak ada kepastian kapan mereka dapat kembali ke rumah mereka. (hui)