Analis : Sanksi Tiongkok terhadap 2 Dealer Senjata Utama AS Menyoroti Dilemanya Sendiri

oleh Lin Yi

Pada 16 Februari, Kementerian Perdagangan Tiongkok mengumumkan pemberian sanksi kepada dua perusahaan militer AS yang dituduh terlibat dengan kasus penjualan senjata ke Taiwan.

Kemendag Tiongkok telah memasukkan kedua perusahaan militer AS yang masing-masing adalah Lockheed Martin dan Raytheon Technologies Corporation ke dalam “Daftar Entitas yang Tidak Dapat Diandalkan” dengan menerima 5 sanksi akibat mereka dituduh terlibat dalam penjualan senjata ke Taiwan.

Insiden balon mata-mata PKT memicu Amerika Serikat memberlakukan sanksi kepada enam entitas Tiongkok yang terkait dengan balon mata-mata, tetapi langkah ini menyebabkan PKT “mencak-mencak” dan membalas dendam.

Pada 15 Februari, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok menyatakan bahwa pemerintah Tiongkok akan mengambil tindakan pencegahan sesuai hukum yang berlaku terhadap entitas AS yang terkait dengan tindakan membahayakan kedaulatan dan keamanan Tiongkok.

Frank Tian Xie, ​​​​seorang profesor di Aiken School of Business di University of South Carolina, Amerika Serikat mengatakan bahwa tindakan pencegahan yang diberikan Tiongkok sebenarnya cukup konyol. karena (Tiongkok) tidak memiliki perusahaan yang menyediakan produk terkait dengan perusahaan terkait pertahanan AS, sehingga tidak dapat menerima sanksi sama sekali. Jadi sanksi yang dijatuhkan sekarang sebenarnya hanya berupa pembalasan semata. Apa yang dibalas ? Yang dibalas yaitu karena perusahaan-perusahaan ini menjual senjata ke Taiwan”.

Tidak dapat menghasilkan sanksi yang setara, analisis percaya bahwa apa yang disebut tindakan balasan PKT, termasuk jika mengenakan denda sampai 2 kali lipat dari jumlah penjualan senjata ke Taiwan kepada kedua perusahaan AS, itu  hanya lebih bersifat simbolis ketimbang makna praktis.

Komentator urusan internasional Tang Hao mengatakan : “Amerika Serikat telah membatasi ekspor sebagian besar senjata militer dan teknologi terkait ke Tiongkok, sehingga mungkin ada kerugian yang terjadi akibat dibatasi penjualan senjata. Apa yang kita ketahui sejauh ini adalah bahwa pada  September tahun lalu, Raytheon telah memenangkan kontrak penjualan senjata ke Taiwan senilai USD. 412 juta. Sulit untuk mengatakan apakah kedua perusahaan ini pada akhirnya akan membayar semua denda.”

Insiden balon mata-mata PKT membuat hubungan Tiongkok – AS semakin tegang, dan apa yang disebut sebagai tindakan balasan PKT dapat menyebabkan semakin memburuknya hubungan kedua negara ini di masa depan.

Ia menuturkan, suara anti-PKT yang menuntut agar pemerintah dan Kongres lebih keras terhadap PKT dan melindungi keamanan Amerika Serikat sudah terdengar cukup keras di antara rakyat Amerika Serikat. Sedangkan PKT sendiri juga telah mengikatkan dirinya dengan hasutan sentimen anti-AS, sehingga otoritas Biden dan Xi Jinping sudah “tidak dapat berbuat banyak”, oleh karena itu hubungan antara Amerika Serikat dengan Tiongkok kemungkinan akan menjadi semakin konfrontatif.”

Frank Tian Xie mengatakan : “Hubungan Tiongkok – AS saat ini sedang memburuk secara menyeluruh. Apakah dalam masalah Rusia – Ukraina, masalah Laut Tiongkok Selatan, atau masalah Selat Taiwan, posibilitas terjadinya konfrontasi atau konflik terus meningkat.” (sin)