Bulan Saat Ini Juga Menerangi Masyarakat Kuno

[KLINIK Dr. WEN PINRONG]

Seringkali, seseorang berkata tanpa berpikir panjang, menyeletuk begitu saja; begitu terbersit di pikiran, satu hal pun telah terjadi; ada pula pikiran yang datang ibarat gelombang bergelora, datang tanpa diundang, kegelisahan pikiran yang tidak bisa ditepis. Darimana asalnya jalur pikiran-pikiran itu? Hingga kini ilmu pengetahuan belum bisa menyimpulkannya.

Seorang pemuda (29), bertubuh ceking, bola matanya besar, menderita myopia (rabun jauh) sampai 600 derajat, tinggi badan 165 cm, berat badan 41 kg, karena terlalu kurus, maka tidak perlu mengikuti wajib militer. Sejak masa SMA, sudah kerap mengkonsumsi obat-obatan psikiatrik. Bertemperamen tinggi dan sering cekcok dengan sang ibu, dosis konsumsi obatnya meningkat dari hari ke hari. Karena khawatir, ibu dan anak yang berasal dari Taiwan Selatan itu membawa anak ini ke klinik.

Sang pemuda berkata, informasi yang diterima lewat internet, bukan disebarkan oleh manusia, dianggapnya yang di internet adalah bayangan manusia, semuanya bukan manusia. Juga ia katakan, ia pernah menyaksikan suatu acara, yang mengisahkan kejadian 44 tahun silam bahwa mahluk luar angkasa telah membajak sinyal televisi, dan menyebarkan peringatan bagi umat manusia. Jadi, ia merasa informasi yang diterimanya di internet, bukan berasal dari umat manusia.

Pada suatu hari, pemuda itu menelepon ke suatu nomor yang sama sampai lebih dari 30 kali dalam sehari, dan mengatakan kepada pihak penerima telpon bahwa dia hendak meminjam uang. Orang yang menerima telepon sampai tidak tahan lagi, dan menjawab akan melapor ke polisi, ia justru masih terus menelepon sampai belasan kali lagi. Seminggu kemudian, polisi datang menangkap pemuda itu, memaksanya harus dirawat di rumah sakit, dan diterapi selama satu bulan.

Ketika si pemuda menceritakan hal itu, nada bicaranya pelan dan teratur, perkataannya sangat jelas, sama sekali tidak terlihat seperti berhalusinasi atau berkhayal. Dalam kata-katanya tidak ada kebencian, emosinya stabil. Saya bertanya, “Mengapa kau terus menelepon?” Si pemuda menjawab, “Menurut saya yang menerima telepon itu bukan manusia.”

Setiap kali datang berobat, semua hal yang dikatakan pemuda itu ibarat meledakkan isi kepala. Setiap hari selalu ada siksaan untuk mengorek “fakta”. Ia berkata di dunia ini tidak ada Ukraina, tidak ada Rusia, tidak ada Perang Rusia-Ukraina, apa yang dikatakan dalam berita-berita adalah fiktif.

Ia juga mengatakan, tidak ada penularan virus Covid-19, semua yang dikatakan lembaga pencegahan pandemi adalah palsu. Dia sepertinya secara totalitas menerapkan ajaran dalam agama Buddha: bahwa segala fenomena di tengah umat manusia adalah bayangan semu, semua hal yang terlihat adalah ilusi. Mungkin saja pemuda ini tidak dapat menemukan dirinya sendiri, sehingga berpikiran ekstrem, dan menyangkal segala sesuatu di sekitarnya; bisa jadi semacam pelarian, dan di dalam penyangkalan, ia hendak melepaskan diri dari kesulitan.

Suatu kali, pemuda itu berkata apa yang telah dipikirkannya, ternyata muncul di komputer temannya, bahwa temannya telah mencuri informasinya. Lalu berkata lagi, ayah ibunya yang sekarang, adalah orang tua yang telah membunuh ayah dan ibunya pada kehidupan lampau, baru kemudian melahirkannya. Siapa gerangan yang bisa mengerti perkataannya? Ia mempersiapkan diri untuk ujian pegawai negeri selama beberapa tahun, pada hari H-nya ia justru tidak hadir dalam ujian, ia berkata, “Orang yang mengalami gangguan mental menjadi pegawai negeri, itu sangat aneh.” Semua kacau balau, tidak ada ketenangan, ibunya gelisah tak terkira.

Penanganan Akupunktur

Pemuda itu sama sekali tidak menolak terapi akupunktur, sehingga memiliki entry point yang baik dalam menyelaraskan gelombang otaknya. Pemuda itu banyak bergerak karena keresahan, doyan ngomong, dan mudah membuang Qi (energi vital) dari unsur Yang, untuk menyelaraskan Qi dari Yang, dan menenangkan pikirannya, serta agar semua unsur spiritual tenang pada posisinya, tusuk titik Baihui di puncak ubun-ubun.

Skizofrenia, atau gangguan mental berat, bila kondisinya parah, maka ditangani melalui 13 Titik Hantu Master Sun sang Manusia Sejati, yakni titik: Renzhong, Shaoshang, Yinbai, Daling, Shenmai, Fengfu, Jiache, Chengjiang, Shangxing, Quchi, celah di bawah lidah (Haiquan), Jianshi, dan Houxi, serta titik Huiyin yang tidak memungkinkan untuk ditusuk, maka diabaikan. Terapi penusukan berdasarkan arah jarum jam atau dibagi 2 putaran bergiliran.

Wajah pucat pasi, kurus lemah, tusuk titik Zusanli dan Sanyinjiao. Permukaan lidah putih, dahak keruh cenderung menyumbat, dan mengacaukan batin, maka tusuk titik Zhongwan dan Fenglong. Stasis atau memar, mudah memicu Skizofrenia, maka dari itu ramuan Di Dang Tang dapat mengobati gangguan mental, untuk melancarkan darah tusuk titik Xuehai dan Sanyinjiao. Seminggu tusuk jarum sekali.

Pesan khusus: setiap hari harus jogging, atau jalan cepat selama 30 menit, serta berjemur matahari pagi dan sore.

Setelah 2 bulan tusuk jarum, wajah pemuda mulai merona merah, tetapi konflik antara dia dengan ibunya masih saja terus terjadi. Masih beruntung, akhirnya pemuda itu menerima anjuran ibunya, untuk membatasi membaca buku dan acara televisi yang ditontonnya. Maka ponsel tidak bisa lagi mengendalikan dirinya.

Pada suatu hari, saya bertanya pada ibunya, bagaimana nama anak ini didapat? Apakah berdasarkan urutan pada silsilah keluarga? Setiap kali penulis menyebut nama pemuda itu, terasa sangat berat dan terkekang. Makna kata-katanya keras tapi getas, lima elemen saling mengalahkan. Makna yang terkandung dalam nama, adalah semacam informasi, juga merupakan suatu substansi, adalah zat yang memiliki Qi (baca: chi, red.). Nama juga memiliki sifat spiritualnya. Jika dibalut dengan nada dan makna itu, dapat membentuk suatu medan yang terefleksi, maka tidak pernah bisa melumer.

Ibunya berkata tidak, nama itu diberikan oleh sang ayah. Kalau ternyata bukan urutan silsilah, maka masih bisa diubah. Saya bertanya pada ibunya, pernahkah mempertimbangkan mengganti nama anaknya? Ternyata, sudah lama si ibu meminta seorang profesional mencarikan nama baru, selama bertahun-tahun, putranya saja yang selama ini tidak mau.

Nama dan nama marga, mengandung lima macam bilangan yakni pola langit, pola bumi, pola manusia, pola luar, dan pola keseluruhan. Maknanya meliputi hubungan enam kerabat, konflik dan harmonis lima elemen, rejeki dan kesialan pada nasib, serta kekuatan spiritual angka. Selain itu, harus diperhatikan prinsip saling mendukung dan juga saling mengalahkan pada lima elemen yakni logam, kayu, air, api, dan tanah, kata bermakna, sebutannya berintonasi. Saat disebutkan atau dibaca sangat lancar, harus berirama dan be-ritme, jangan ada homofonik.

Melalui penjelasan saya, pemuda itu langsung bersedia diubah namanya. Minggu berikutnya, sang ibu membawakan 20 pilihan nama, saya membacakannya satu persatu, dan meminta ibunya merasakan bunyi dan irama nada yang terucap. Setelah mengesampingkan nama yang bisa saling berkonflik dan makna yang kurang baik, ibu dan anak itu pada akhirnya memilih sebuah nama baru.

Aneh tapi nyata, sejak namanya diubah, perilaku janggal, emosional, berhalusinasi dan memberontak pada pemuda itu mengalami perubahan drastis, khususnya pada sorotan matanya yang nanar, telah membaik secara signifikan, tutur katanya pun menjadi sangat sopan. Setelah itu, ia tidak lagi perlu didampingi ibunya, sang ibu pun dengan tenang bisa membiarkan putranya berobat ke klinik seorang diri dengan menumpang kendaraan umum.

Pada 2019, di stasiun televisi umum Taiwan ada sebuah acara berjudul “Jarak Kita Dengan Kejahatan”, yang mendapat sambutan luar biasa hangat dari dalam bahkan luar negeri, sangat digemari. Dalam acara tersebut banyak dibahas mengenai pengaruh masalah gangguan jiwa, dan dampaknya terhadap masyarakat, keluarga, maupun individu.

Suatu hari, pemuda itu bertanya, “Apakah saya mengidap penyakit mental? Apakah obat gangguan mental bisa saya kurangi?” Saya mencoba menjelaskan, “Kehidupan ini tidak hanya ada panjang, juga ada dimensi.”

Pemahaman Singkat Dimensi

※Dimensi, disebut juga perspektif. Dalam ilmu pengetahuan dan matematika, adalah arah pergerakan. Merupakan parameter (matematika) yang dibutuhkan dalam mendeskripsikan kondisi suatu benda, atau derajat kebebasan suatu sistem (fisika).

※0 dimensi: adalah sebuah titik.

※1 dimensi: adalah terdiri dari titik-titik tak terhingga banyaknya, saling bertumpuk membentuk sebuah garis, yang disebut panjang.

※2 dimensi: 2D, adalah garis tak terhingga banyaknya, saling bertumpuk membentuk panjang dan lebar sebuah bidang (atau kurva).

※3 dimensi: 3D, adalah bidang tak terhingga banyaknya, saling bertumpuk membentuk panjang, lebar, dan tinggi (ruang atau volume tiga dimensi).

※4 dimensi: 4D, merupakan superdimensi, dimana ada tiga sumbu ruang, ditambah satu sumbu waktu, butuh proyeksi. Einstein menyebutnya ruang dimensi empat (four-dimensional space).

※Ruang 3D: adalah atas bawah (ketinggian), utara selatan (garis lintang), dan timur barat (garis bujur), tiga pasang arah utama.

※Newton dan Einstein mengemukakan, di alam semesta mungkin terdapat ruang multi-dimensi.

※Dunia yang terlihat oleh manusia adalah tiga dimensi: atas bawah (上下= @ 3 goresan), kiri kanan (左右= @ 5 goresan), depan belakang (前後= @ 9 goresan). Setiap gerakan, dapat terbagi menjadi atas bawah, kiri kanan, dan depan belakang.

※Teori Dawai: semua materi, terbentuk oleh partikel titik dari dimensi nol. Di dalam alam semesta tempat kita berada ini, terdapat lebih banyak lagi alam semesta paralel dengan dimensi yang lebih tinggi.

※Menurut penghitungan dalam aliran Buddha, satuan terbesar adalah kalpa, satu kalpa adalah 2 milyar tahun. Satu kalpa besar adalah waktu dunia ini mengalami proses “pembentukan, eksistensi, kerusakan, dan kehampaan”, keseluruhan proses ini berlangsung sekitar 1,3 milyar tahun. Selain itu, satu kalpa besar itu adalah 26.876.800.000 tahun. Memperkirakan ruang dengan waktu sebagai tolok ukur, jumlah ruang pada berbagai lapisan alam semesta, jauh melampaui yang dapat dihitung dengan kalpa.

※Alam, adalah ruang tanpa batas, atas bawah dan empat penjuru. Semesta, adalah waktu tanpa batas, sepanjang zaman. Alam semesta, adalah ruang dan waktu tanpa batas bagi segala materi, adalah konsep ruang dan waktu. Dalam ilmu filsafat disebut dunia. Masyarakat kuno menciptakan aksara Mandarin, sudah memahami secara tuntas rahasia langit.

※Ilmuwan menemukan, jaringan saraf dalam otak manusia, mempunyai kemiripan yang sangat mengejutkan dengan jaringan galaksi alam semesta.

Dalam kitab “Tao Te Ching” disebutkan, “Tao menumbuhkan satu, satu menumbuhkan dua, dua menumbuhkan tiga, dan tiga menumbuhkan segenap materi.” Pada saat Tao dari dua menumbuhkan tiga, bukankah telah tumbuh alam semesta paralel? Dengan kata lain, selain alam semesta tempat kita berada ini, masih ada lagi alam semesta lain.

Aliran Tao juga mengatakan, tubuh manusia adalah suatu alam semesta kecil. Dua buah partikel dapat eksis pada ruang waktu paralel yang berbeda. Tubuh manusia terbentuk dari berlapis partikel yang tak terhingga jumlahnya, jadi, pada alam semesta paralel, apakah masih ada banyak diri sendiri, yang eksis bersamaan? Partikel tubuh manusia, dengan partikel diri sendiri di ruang waktu alam semesta paralel, eksis bersamaan, saling terhubung dan saling terefleksi, dapat mengakibatkan keterkaitan quantum (quantum entanglement).

Apakah di ruang alam semesta juga bisa terjadi kecelakaan? Ketika gelombang mikro kosmik menjadi tidak normal, mungkinkah tertangkap sinyal yang dipancarkan resonansi partikel dari dimensi lain, sehingga timbullah perkataan yang tidak dipikirkan dan terceletuk begitu saja, atau pikiran yang terbersit seketika sehingga melakukan sesuatu hal? Terlalu banyak informasi semacam itu maka akan timbul gejolak pikiran, arus bawah pun bergolak, suatu gelombang pemikiran yang tidak bisa begitu saja ditepiskan.

Ruang dan waktu pada dimensi yang berbeda, apakah akan mengalami salah tafsir terhadap suatu hal? Saat otak menafsirkan kode sandi, terjadi kesalahan, apakah dapat timbul gangguan delusional, skizofrenia atau gangguan mental berat?

Kembali ke pertanyaan yang dihadapkan pemuda itu, saya berkata, “Pola berpikirmu mungkin berasal dari alam semesta paralel, yang jika dibandingkan dengan dimensi di bumi ini mungkin akan dianggap gangguan mental. Itu sebabnya, di kemudian hari, apapun yang kau pikirkan dan hendak kau lakukan, harus bisa memilih logika berpikir dan pola perilaku yang sesuai dengan dimensi kita sekarang ini. Hapuslah pikiran dan perilaku yang akan bertentangan dengan lingkungan sekelilingmu, dan perlahan kembali ke aturan normal manusia biasa. Untuk mengurangi dosis obat, itu tergantung pada penampilanmu selanjutnya.”

Sejak perbincangan yang mendalam saat itu, pikiran pemuda itu sudah memiliki acuan sebagai pembanding, sorot matanya tak lagi mengambang, wajahnya lebih banyak tersenyum, tutur kata menjadi normal, lebih terlihat kebugaran seorang pemuda. Di saat mengalami tekanan atau hal yang tidak menyenangkan, pemuda itu masih mengalami penyimpangan mental. Setelah itu, ia rutin menjalani terapi tusuk jarum, obat-obatan psikiatri sudah dikurangi dosisnya, bahkan sudah menempuh ujian pegawai negeri, ibunya sangat bergembira.

Di alam semesta paralel, dalam ruang waktu multi-dimensi, mungkin terdapat sebuah ruang tanpa dimensi waktu, segala informasi dari dulu hingga kini mungkin eksis bersamaan di dalam sana. Rembulan pada malam ini pernah menerangi masyarakat kuno, rembulan pada saat ini juga bersamaan menerangi masyarakat kuno. (Sud)