Paru-paru Putih untuk Flu? Masyarakat Mempertanyakan Pihak Berwenang Menggunakan Istilah Ini untuk Menutupi Gelombang Kedua Pandemi

Wang Yanqiao dan Li Yun – NTD

Partai Komunis Tiongkok baru-baru ini mengumumkan bahwa “jumlah kasus influenza di Beijing telah melampaui jumlah kasus baru COVID, sementara beberapa dokter di daratan Tiongkok mengatakan bahwa “influenza A juga dapat menyebabkan paru-paru putih”, sehingga menimbulkan banyak kontroversi di kalangan netizen. Banyak orang mempertanyakan apakah pihak berwenang menggunakan “influenza A” untuk menutupi gelombang kedua pandemi. 

Seorang dokter di daratan Tiongkok mengatakan, “Tidak mudah untuk membedakan antara influenza A dan Corona, keduanya merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan.

Baru-baru ini, sejumlah topik yang berkaitan dengan ‘influenza A’ menjadi trending di mesin pencari, mulai dari ‘paru-paru putih yang disebabkan oleh influenza A’ hingga tes PCR juga dapat mendeteksi influenza A’, yang semuanya mencapai lebih dari 100 juta View.

Zhang, seorang warga  Tiongkok berkata : “Jika itu adalah paru-paru putih, maka tak diragukan lagi bahwa itu bukan influenza A. Ini Coronavirus. Berapa persenkah  paru-paru putih? Anda dapat melihat virus influenza dan influenza A ini sekarang, tetapi Anda tidak dapat melihat angka resmi yang sebenarnya.”

Wabah Influenza A yang dicurigai baru-baru ini.  Banyak tempat di  Tiongkok mengalami gejala yang  parah, dan banyak sekolah ditutup sebagai akibat dari pengawasan yang ketat oleh pihak berwenang. Sebagian netizen menulis bahwa “A juga merupakan istilah baru.” Orang-orang juga mempertanyakan bahwa pihak berwenang menggunakan “Influenza A” untuk menutupi gelombang kedua epidemi.

Liu, seorang warga Beijing berkata : “Saya tidak percaya lagi dengan apa yang dikatakan pemerintah. Karena sejak saya mengalami demam, saya mulai batuk-batuk dalam waktu dua hari. Dokter spesialis mengatakan saya akan sembuh dalam waktu tiga sampai tujuh minggu dan tidak perlu ke dokter. Ketika saya memeriksakan diri, mereka mengatakan bahwa saya sudah menderita TBC. Berapa banyak orang yang mengidap TBC dan mengapa tidak dilaporkan? Sekarang apa ketidaknyamanan yang Anda rasakan? Pemerintah memberitahukan kepada kami bahwa Anda sendiri adalah orang pertama yang harus bertanggung jawab. Tidak ada yang dapat Anda lakukan! Anda harus mulai membeli obat sendiri.”

Orang-orang tidak lagi mempercayai berita resmi, dan mulai berebut obat untuk menyelamatkan diri mereka sendiri, dengan banyak apotek yang kehabisan stok oseltamivir. 

Warga Tiongkok berkata : “Baru kemarin kami mengatakan bahwa oseltamivir sudah habis, dan hari ini saya melihat di Douyin bahwa wabah H1N1 pecah, dan ada peningkatan perburuan obat di mana-mana.”

Warga Tiongkok: “Semua orang takut dengan wabah yang sudah berlangsung selama tiga tahun ini, dan mereka takut ketika giliran mereka sakit, tak ada obat untuk diminum dan tidak ada rumah sakit untuk dikunjungi.”

Zhang juga seorang warga Jiangsu, berkata, “Memang benar bahwa sekarang ada influenza A. Kita semua tahu salah satu penyebab dari masalah ini adalah kredibilitas pemerintah, transparansi, yang sangat rendah. Itu karena dalam tiga tahun terakhir, tidak ada yang mempercayai data yang dikeluarkan oleh pemerintah lagi, sehingga rakyat jelata hanya bisa menyelamatkan diri mereka masing-masing.” (Hui)