PKT Mengklaim “Menang Lawan COVID-19” Tapi Membangun Rumah Sakit Penampungan Darurat yang Permanen

oleh Wang Yanqiao

Beberapa waktu lalu Partai Komunis Tiongkok (PKT) mengklaim bahwa otoritas Tiongkok di bawah kepemimpinan Xi Jinping telah berhasil meraih kemenangan dalam perang melawan COVID-19. Tetapi aneh juga karena pakar PKT  juga menyinggung soal “Influenza tipe A” yang sedang menyebar di Tiongkok diharapkan mereda pada akhir Maret ini. Selain itu, beredar juga kabar bahwa proyek pembangunan rumah sakit penampungan darurat yang permanen di Kota Hohhot sedang ditenderkan. Hal mana menimbulkan keraguan publik mengenai apakah benar epidemi sudah berhasil diatasi oleh otoritas ?

Warga Beijing mengatakan : “Sekarang adalah jam 20:00 waktu Beijing di Rumah Sakit Anak. Lihat apakah orang ini sudah mendapat giliran.”

Baru-baru ini, sekolah-sekolah di banyak tempat di Tiongkok telah menangguhkan pelajaran kelas, murid diliburkan karena demam tinggi, klinik demam berjubel orang yang mau berobat, fenomena pembelian panik obat penurun demam kembali muncul. Tetapi pejabat mengklaim bahwa itu adalah akibat terserang “influenza tipe A”.

Menurut laporan media Tiongkok yang mengutip ucapan orang yang disebut ahli memberitakan bahwa putaran “influenza tipe A” ini mungkin bisa mereda pada akhir bulan Maret.

Banyak warga sipil yang mencurigai bahwa “Flu A” atau “Influenza tipe A” adalah nama baru dari COVID-19 yang diberikan oleh otoritas. Ada pula warga yang berpikir bahwa itu jelas adalah virus korona jenis baru (COVID-19) yang tidak mau diakui oleh pihak berwenang.

Baru-baru ini, beredar berita bahwa Kota Hohhot telah menginvestasikan RMB. 80 juta untuk membangun rumah sakit penampungan darurat yang permanen. Hal ini menimbulkan banyak komentar masyarakat.

Warga di Tiongkok : “Staf Komisi Kesehatan Kota Hohhot memberitahu wartawan bahwa ini adalah pengumuman penawaran untuk tender biasa. Saya juga mencari informasi itu. Ternyata bukan cuma Kota Hohhot, ada penawaran tender proyek serupa di banyak tempat di Tiongkok setelah otoritas membebaskan kebijakan pencegahan epidemi. Saya kurang paham apakah hal ini berkaitan dengan pengaturan lain, atau proyek yang sudah disetujui di waktu lalu tetapi belum selesai dilaksanakan, entahlah !”

Menurut pengumuman proyek yang dikeluarkan oleh pihak berwenang pada bulan Juli tahun lalu (“Pengumuman tentang Proyek Pembangunan Rumah Sakit Penampungan Darurat yang Permanen di Kota Hohhot”), unit konstruksi adalah Komisi Kesehatan Kota, dan masa konstruksi direncanakan mulai Juni 2022 hingga Desember 2023, rumah sakit akan menyediakan 868 fasilitas tempat tidur.

Warga di Tiongkok : “Sekarang semua sudah dipositifkan, jadi tidak lagi perlu karantina. Untuk apa rumah sakit penampungan darurat ini ?”

“Rumah sakit penampungan darurat di Provinsi Shandong senilai RMB. 23 miliar sekarang dibongkar. Jika dana sebesar itu digunakan untuk asuransi kesehatan. Coba pikirkan, ada berapa banyak orang lanjut usia yang bisa menemui dokter untuk berobat ? Siapa yang harus bertanggung jawab ? Meskipun banyak pihak telah berulang kali mendesak otoritas agar tidak terus membangun tempat penampungan darurat karena pandemi akan segera berakhir, tetapi beberapa orang sengaja tidak mau mendengar, menyebabkan banyak uang yang terbuang percuma dan sekarang malah butuh mengeluarkan biaya pembongkarannya,” katanya.

Sebelumnya, ketika Provinsi Shandong membongkar dan menerbitkan obligasi khusus senilai RMB. 23 miliar untuk membangun tempat penampungan darurat yang permanen, sudah muncul berbagai kritikan. Apalagi setelah PKT membebaskan pencegahan, pemerintah daerah masih menawarkan tender untuk membangun rumah sakit penampungan darurat yang permanen. Hal ini jelas menimbulkan ketidakpuasan masyarakat.

Warga di Tiongkok mengatakan : “Kasus mentenderkan pembangunan rumah sakit penampungan darurat permanen senilai RMB. 80 juta itu saya pikir akan membuat banyak orang tercengang ketika mendengarnya. Sekarang, epidemi COVID-19 pada dasarnya telah berakhir, dan tidak perlu ada isolasi terpusat bagi mereka yang positif. Kenapa harus menghabiskan banyak uang untuk membangun fasilitas itu ? Apalagi dibuat permanen. Ketika fasilitas tersebut serupa yang ada di berbagai daerah sedang dibongkar atau dialih-fungsikan, mengapa justru ada daerah yang membangunnya dan dipermanenkan ? Patutkah dana untuk itu dikeluarkan ? Apakah tidak melanggar aturan ? Lalu siapa yang menyetujui pembangunan itu ?” (sin)