Engineer Industri Elektronik AS  : Artikel Master Li Hongzhi Sangat Bermanfaat dalam Membimbing Kehidupan

 oleh Gary Bai, Shi Ping

Gerald Davis, seorang insinyur industri elektronik di Colorado yang bertugas di Angkatan Laut AS selama 7 tahun, mengaku bahwa dirinya tidak memiliki dasar agama yang dalam, hanya pada masa kecilnya pernah ikut kedua orang tuanya untuk berkunjung ke kuil Buddha, Synagoge, gereja  dan tempat ibadah lainnya. Ia berkata bahwa dirinya bukan seseorang yang suka membaca kitab suci Buddha atau Alkitab, walau ia “memang berantusias untuk memahami perbedaan antara yang baik dan yang jahat”, katanya.

Setelah membaca artikel pendiri Falun Gong, Master Li Hongzhi berjudul “Mengapa Ada Umat Manusia”, Davis menemukan bahwa artikel ini langsung dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Merupakan berkah untuk memahami pesan dan tujuan Falun Gong”, tulis Gerald Davis dalam memberikan umpan balik.

Falun Gong adalah sebuah bentuk latihan meditasi yang berasal dari Tiongkok. Disiplin ini – yang didasarkan pada prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar – berakar pada tradisi Tiongkok kuno yang percaya pada peningkatan moral dan pada akhirnya akan mengarah pada pencerahan spiritual.

Pada awal tahun 1990-an, Li secara pribadi mengajarkan latihan spiritual di berbagai tempat di seluruh Tiongkok. Sebelum rezim partai komunis Tiongkok melancarkan penganiayaan terhadap Falun Gong pada tanggal 20 Juli 1999, jumlah pengikutnya mencapai sekitar 100 juta orang, dan rezim memuji latihan ini sebagai latihan yang dapat menyembuhkan penyakit dan meningkatkan kebugaran tubuh.

Ditambah lagi, selama 23 tahun terakhir, jutaan pengikut Falun Gong telah ditahan di kamp kerja paksa, rumah sakit jiwa, pusat rehabilitasi narkoba, penjara hitam tidak resmi, atau fasilitas penahanan lainnya. Namun, perlawanan damai para pengikutnya terhadap penganiayaan Partai Komunis Tiongkok terus berlanjut. Banyak yang mengaitkan keberanian mereka untuk tetap teguh pada keyakinan mereka.

Kagum dengan pemaparan tentang alam semesta dalam artikel

Davis mengatakan bahwa dirinya tertarik dengan deskripsi tentang alam semesta dalam artikel “Mengapa Ada Umat Manusia”, karena selama ini ia penasaran dengan alam semesta dan tujuan keberadaan dirinya di dalamnya.

“Ketika saya berpikir tentang keajaiban alam semesta ini, saya mau tidak mau harus minta bantuan dari ajaran tentang ketuhanan. Bagi saya, penjelasan dalam artikel ini sangat menarik”.

Davis berpendapat : “Manusia bukan dibentuk cuma dari kumpulan dari molekul-molekul. Tetapi molekul-molekul itu dibuat dan diatur sedemikian rupa oleh Sang pencipta Alam sehingga kita dapat mengetahui ciptaan Nya dan merasakan eksistensinya hati nurani”.

Dia juga memiliki pemahaman dan uneg-uneg dalam hatinya tentang alam semesta, yang  kemudian terjawab setelah membaca artikel Master Li.

“Ketika saya membayangkan planet-planet seperti Jupiter, Venus, dan rasi bintang, saya tahu mereka tidak benar-benar berada di sana, karena mereka ada di ruang yang berbeda, juga tidak membentuk deretan sebagaimana yang kita tahu — saya mengerti hal itu, tapi yang saya tidak tahu adalah mengapa saya ada di sini, atau apa tujuan saya (ada di dunia ini) ? Sehingga saya hanya bisa berpikir untuk melakukan yang terbaik, merasakan semua hal baik di dunia, dan mencoba membuat bagian dari dunia ini sebaik atau sebahagia mungkin”.

Dia mengatakan : “Jika saya bisa menjadi semacam alat transmitter bagi Tuhan, saya harap saya bisa menjadi transmitter yang terbaik. Itulah yang saya coba lakukan, dan itulah keinginan kuat yang saya peroleh setelah saya membaca artikel itu”.

Lakukan sebanyak mungkin perbuatan baik dalam hidup untuk memerangi kejahatan

Gerald Davis percaya bahwa ajaran dalam artikel Master Li secara langsung dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Pertama, teks mengajarkan gagasan tentang kebenaran, tradisi, kebaikan, dan tanggung jawab pribadi. Inti dari konten dalam artikel langsung dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari”.

“Saya perlu memahami perbedaan antara yang baik dan yang jahat, saya perlu memahami motivasi umum manusia. Semua orang memiliki keinginan yang sama, harapan yang sama. Saya pikir bagian yang paling berguna adalah kita memiliki kesamaan, dan melaluinya kita bisa mengatasi perpecahan politik dan perselisihan ekonomi yang timbul di dunia saat ini”, katanya.

Davis mengatakan artikel itu menegaskan beberapa pemahamannya, termasuk isu reinkarnasi dan apa maknanya untuk menjadi orang baik.

“Kejahatan harus dilawan dengan kebaikan. lakukan sebanyak mungkin perbuatan baik dalam hidup untuk memerangi kejahatan”, katanya. 

“Saya merasa terhibur setelah mengetahui bahwa kita berada di sini untuk tujuan yang baik, yang pada akhirnya akan menghantarkan kita menuju alam baka yang mulia,” tutupnya. (sin)