Perancang Pencahayaan : Jangan Menjadikan Manfaat Materi Sebagai Akhir dari Target Kehidupan 

oleh Gary Bai dan Shi Ping

“(Artikel tersebut) memberi saya lebih dari sekadar inspirasi, saya harus katakan bahwa ia (artikel Master Li) adalah pedoman”. Kalimat ini disampaikan oleh seorang pembaca yang berprofesi sebagai perancang pencahayaan komersial bernama Linda Dickerson kepada reporter bahasa Inggris The Epoch Times setelah membaca artikel “Mengapa Ada Umat Manusia”.

“Master Li menunjukkan kepada kita cara yang paling langsung dan terbaik untuk dilakukan, langkah-langkah yang benar yang perlu kita ambil, dan mengajarkan kepada manusia cara yang benar dalam memandang sesuatu. Cara itu baik untuk membantu peningkatan spiritual”.

Manfaat Materi Bukanlah Tujuan Akhir Manusia

Linda Dickerson yang tinggal di pinggiran Kota Chicago, Illinois juga bekerja di bagian penjualan, menjabat sebagai manajer distrik sebelum terjun sebagai desainer pencahayaan komersial selama lebih dari tiga dekade.

Ketika Linda membaca artikel “Mengapa Ada Umat Manusia”, ia langsung teringat mengenai beberapa wawasan yang pernah muncul dibenaknya saat ia yang sedang mengejar kesuksesan dalam karirnya di masa mudanya. Waktu itu Linda sudah menyadari bahwa keinginan manusia tidak ada habisnya, dan manfaat materi bukanlah tujuan hidup.

“Oleh karenanya, saya sangat setuju dengan apa yang disampaikan oleh Master Li tentang orang-orang serakah yang terus menginginkan lebih, lebih, lebih, pemenang yang keluar sebagai raja, dll. Orang-orang terus menuntut rumah yang lebih besar, mobil yang baru …”

“Sebagai seorang anak muda, tidak peduli berapa banyak yang Anda dapatkan, atau seberapa jauh Anda melangkah, Anda tidak akan pernah merasa puas … Maksud saya, hal-hal itu baik-baik saja jika target itu dapat dicapai. Tetapi dilihat dari tujuan hidup secara umum, hal-hal itu benar-benar tidak bermakna”, kata Linda.

Linda Dickerson mengatakan bahwa ketika ia bekerja untuk menggapai gelar juara penjualan nasional sebagai seorang wanita muda, ia menyadari bahwa mengejar kekayaan materi adalah tidak sepadan.

“Karena Anda harus menjual jiwa Anda untuk mencapai hal itu. Tidak ada gunanya hanya untuk mendapatkan status tersebut”. “Saya yang manajer distrik acap kali perlu meninggalkan rumah sampai 2 minggu dan tinggal di hotel di mana tidak ada keluarga yang menghibur. Entah dengan siapa saya dapat berbagi kegembiraan saya dalam sehari itu ? Karena saya adalah satu-satunya orang dalam kamar, apakah harus berbagi kegembiraan dalam sehari itu dengan diri saya dalam cermin ? Tahukah Anda bahwa itu tidak menyenangkan, tidak sepadan”.

Ia mengatakan : “Selama saya dapat mempertahankan kehidupan keluarga, memiliki rumah sendiri, dan dapat membayar tagihan, saya sudah puas, puas dengan diri saya sendiri, dan saya sudah merasa puas bahwa itu adalah hasil yang maksimal dari usaha terbaik saya”. “Keserakahan bukanlah hal yang baik, itu terdorong oleh ego, sedangkan ego itu bukanlah tujuan akhir Anda”.

Oleh karena itu, Linda sangat setuju dengan beberapa ajaran Master Li tentang makna kehidupan.

“Saya setuju dengan banyak hal yang diungkapkan Master Li dalam artikel tersebut, dan saya dapat memahaminya. Saya selalu percaya pada reinkarnasi karma. Saya percaya jika ada sisi baik, pasti ada juga sisi buruknya. Kita semua dapat berbuat kesalahan, tetapi jika kita mau bertobat dan mencoba untuk melakukan yang lebih baik, pasti kita akan dihargai”.

“Ketika sadar bahwa kita sedang menuju akhir zaman … saya berpikir : Ya Tuhan, ini kedengarannya tidak bagus. Tapi, jika kita mau berpikir lebih jauh, jika kita ingin menjadi orang baik, jika kita menjalani kehidupan dengan berbuat baik, kita tidak perlu takut dengan akhir zaman, karena gerbang surga akan terbuka untuk menyambut kita yang diberkati.

Falun Gong mewakili pikiran dan tindakan terbaik

Linda Dickerson mengatakan bahwa dia berasal dari keluarga yang religius tetapi “bukan bagian dari agama arus utama mana pun”. Tapi dia menggambarkan dirinya sebagai “orang yang memiliki keilahian dalam diri”, sering berlatih meditasi dan sangat peka terhadap dunia luar.

“Kita memiliki energi, dan jika kita memancarkan pikiran tenang yang baik dan positif, maka orang lain akan merasakan hal itu”.

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah sebuah disiplin spiritual yang melibatkan latihan meditasi dan ajaran moral yang didasarkan pada tiga prinsip: Sejati-Baik-Sabar. Li memperkenalkan Falun Gong kepada publik di Tiongkok pada tahun 1992.

Latihan ini menjadi populer di Tiongkok pada tahun 1990-an, dengan perkiraan jumlah pengikutnya mencapai 70 juta hingga 100 juta orang. Rezim komunis yang mana takut jumlah praktisi menjadi ancaman bagi kontrol otoriternya, memulai kampanye secara besar-besaran pada 20 Juli 1999, yang bertujuan untuk membasmi latihan ini, sebuah program yang masih berlangsung hingga saat ini.

Linda mengatakan : “Anda akan lebih nyaman berada di dekat orang-orang seperti itu, karena ketenangan, seperti ketika berada di tepi pantai, air laut yang tenang beriak lembut bergerak menuju pantai, dan orang-orang yang berada di pantai akan merasakan ombak ini sangat tenang dan bersahabat. Tetapi ketika Anda berada di sekitar seseorang yang sangat hingar bingar, gelisah dan marah, Anda juga bisa merasakannya, seperti gelombang yang marah sedang menerjang pantai”.

Linda mengaku bahwa dirinya merasakan kedamaian ketika membaca “Mengapa Ada Umat Manusia”.

“Master Li berbicara tentang tingkatan yang berbeda. Kita semua mencoba untuk menemukan cara untuk kembali ke tempat kita bermula, kembali kepada Sang Pencipta”. Linda Dickerson mengatakan : “Saya belum pernah mendengar orang menggambarkan Triloka dan hal-hal seperti yang diungkapkan Master dalam artikel itu, Jadi saya sangat tertarik. Saya tidak pernah memikirkannya, tapi itu besar maknanya. Sebagai manusia, kita dapat berbuat yang lebih baik untuk membantu diri kita sendiri serta membantu orang lain di sekitar kita. Ini adalah beberapa pendapat saya terhadap pesan yang disampaikan Master Li Hongzhi lewat artikel beliau.”

Dickerson mengatakan bahwa meskipun dirinya belum berlatih Falun Gong, tetapi ia telah menyadari bahwa itu adalah prinsip yang baik untuk menjadi orang baik.

“Falun Gong mewakili pikiran dan tindakan terbaik”, katanya, “Dafa adalah penuntun hidup yang bagus bagi manusia. Dafa memungkinkan Anda untuk menetapkan tujuan yang sangat positif bagi diri sendiri dan membuat Anda bertanggung jawab atas diri Anda sendiri”.

Artikel membuat Linda Dickerson menyadari bahwa sebagai manusia seseorang harus menjadi orang baik dan berusaha membantu orang lain.

“Ini adalah semacam pemikiran, ini adalah pemahaman saya tentang beberapa pesan yang disampaikan oleh Master Li, yaitu, dalam proses kultivasi diri, ketika kita melihat  seseorang membutuhkan bantuan, maka kita perlu mengulurkan tangan untuk membantunya”. 

Ia juga menambahkan bahwa, tetapi jangan diembel-embeli dengan pemikiran untuk mendapat imbalan dari perbuatan baik itu. “Jalankan saja kehidupan yang kita miliki, berbuatlah yang terbaik semaksimal mungkin, pada saatnya nanti pahala surgawi akan datang dengan sendirinya untuk kita.” (sin)