NATO dan AS Menanggapi Rencana Putin Menempatkan Senjata Nuklir Taktis di Belarusia

oleh Zhang Ting

Presiden Rusia Vladimir Putin pada (25/3/2023) mengumumkan rencana penempatan senjata nuklir taktis di Belarusia. Keesokan harinya NATO mengatakan bahwa pihaknya sedang memantau secara cermat situasi tersebut dan mengkritik retorika nuklir Rusia sebagai “berbahaya dan tidak bertanggung jawab”. Amerika Serikat juga mengatakan akan terus memantau dampak yang terjadi.

Reuters yang mengutip berita dari juru bicara NATO melaporkan bahwa NATO tetap waspada dan terus memantau situasi dengan cermat.

“Kami belum melihat adanya perubahan situasi nuklir Rusia, karena itu belum sampai melakukan penyesuaian situasi nuklir NATO,” kata juru bicara tersebut.

“Rujukan Rusia tentang berbagi senjata nuklir oleh negara-negara NATO benar-benar menyesatkan. Sekutu NATO akan bertindak dengan penuh rasa tanggung jawab terhadap komitmen internasional mereka. Tetapi Rusia telah terus menerus mengingkari komitmen kontrol senjatanya, yang terakhir dengan menangguhkan partisipasinya di New START.(Strategic Arms Reduction Treaty),” tambah juru bicara itu.

Amerika Serikat menanggapi dengan hati-hati rencana Rusia untuk menempatkan senjata nuklir taktis di Belarusia, dengan mengatakan : “akan terus memantau dampaknya”.

“Kami tidak melihat alasan untuk menyesuaikan situasi senjata nuklir strategis kami sepanjang kami tidak melihat adanya indikasi bahwa Rusia sedang bersiap untuk menggunakan senjata nuklir”, tulis juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Vedant Patel dalam sebuah pernyataan yang diberikan kepada CNN.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS lainnya mengatakan bahwa mereka (Rusia dan Belarusia) telah cukup lama mendiskusikan tentang pengerahan senjata semacam itu, dan mereka pun telah membuat banyak pernyataan selama setahun terakhir.

Seorang penasihat keamanan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga menanggapi keputusan terbaru Rusia pada Minggu (26 Maret).

“Pernyataan Putin tentang penempatan senjata nuklir taktis di Belarus merupakan langkah menuju ketidakstabilan di dalam negeri, memaksimalkan persepsi negatif dan penolakan publik terhadap Rusia dan Putin di masyarakat Belarusia”. Demikian pesan Oleksiy Danilov, Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina di Twitter pada Minggu.

“Kremlin menahan Belarusia sebagai sandera nuklir,” katanya.

Rusia telah menempatkan 10 pesawat tempur yang mampu membawa senjata nuklir taktis ke Belarusia, kata Putin kepada televisi pemerintah Rusia pada Sabtu. Putin mengatakan : “Mulai 3 April, kami akan memulai pelatihan semua personel. Sebelum 1 Juli, kami akan menyelesaikan pembangunan gudang khusus untuk senjata nuklir taktis di wilayah Belarusia”.

Senjata yang rencananya akan ditempatkan Putin di Belarus bukanlah ICBM, tetapi senjata nuklir yang lebih kecil dan lebih taktis yang dapat digunakan di medan perang.

Putin juga menunjukkan bahwa Rusia tidak akan menyerahkan kendali pelucuran senjata nuklir kepada Belarusia. (sin)